Semua orang sudah kelelahan setelah perjalanan yang jauh dan gerakan yang terus dipercepat.
Mahaz menatap serigala yang terus berkeliaran di mulut Gua.
Ryan yang awalnya tidak terlihat segera terlihat di samping dan berbisik di sisi kanan Mahaz.
"Raja Braham kembali mengirimkan surat." Bisik Ryan.
Mahaz hanya tersenyum ketika mendengar itu.
Dari tangan Ryan segera muncul surat dengan latar hitam yang khas dengan sihir milik Raja Braham.
Bentuk kertas yang sangat dikenal Mahaz karena kertas ini khusus di ciptakan oleh ibu ratunya selama peperangan terjadi dan sekarang hal itu di gunakan oleh Raja Braham semaunya.
Mahaz hampir membakar hangus surat sihir yang berada di tangannya.
"Kau bekerja keras. Lanjutkan untuk mengikuti apa saja yang dilakukan Raja di istana dan ikuti juga jejak Ratu Gia." Ucap Mahaz dengan sedikit dengungan ancaman.
Pupil merah Mahaz hampir membuat takut para serigala disekitar akan tetapi Mahaz kembali mengalihkan pandangannya ke arah Anita.
Pelan-pelan pikir Mahaz.
Mahaz mengepalkan tangannya untuk menahan amarahnya.
"Pastikan untuk memberikan banyak gangguan untuk penyembuhan Yardan. Bagaimana dengan Tabib di istana?"
"Mereka masih terus mencari tentang air mata peri. Dan mereka telah menemukan Anita." Bisik Ryan menyampaikan hasil temuannya selama di istana.
Sosok Ryan dapat berpindah hanya dengan mengganti tubuh intinya di setiap serigala. Karena itu juga ia dapat menyusup ke istana tanpa takut ketahuan.
Jika sosok serigalanya di bunuh tapi tanpa menyentuh inti jantungnya maka Ryan dapat terus berganti diantara garis darah serigala.
Mahaz menatap Ryan yang sosoknya segera menghilang dan menyisakan serigala putih yang kembali ke anggota kelompok serigala di sekitar.
Anita yang tidak jauh dari mereka segera menyajikan bubur hangat untuk semua orang lalu tatapannya jatuh pada serigala putih yang sudah lama tidak ia lihat.
"Oh astaga lama tidak melihatmu." Teriakan Anita yang girang segera memeluk serigala putih itu.
Anita segera masuk kedalam pelukan hangat serigala putih itu dengan bahagia.
Mahaz dengan lembut membelai kepala Anita sambil membantunya untuk menata beberapa mangkuk bubur di atas alas kain yang telah di siapkan.
"Ayo kuta makan dulu." Ucap Mahaz lalu merebut Anita.
Dengan keadaan tenang semua orang mulai makan dan beristirahat sambil menunggu badai salju berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebirth "Orphic : All i needed"
Fantasía"Kehidupan ini hanya ku berikan untuk mu" Mahaz menganggap kelahiran kembalinya hanya untuk peri kecilnya. Mahaz seorang putra mahkota dari klan vampir yang di cap sebagai penghianat kerajaannya sendiri dan mati beku sambil memeluk satu-satunya ora...