Chap. 1 Akhir

21.7K 1.6K 93
                                    

Jangan membaca terlalu dekat. Sayangi matamu, makan wortel tiap hari ~

***

Mahaz merasakan bahwa tubuh sang peri kecil yang berada di pelukannya semakin dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mahaz merasakan bahwa tubuh sang peri kecil yang berada di pelukannya semakin dingin. Sejak awal ia sudah berusaha agar tidak membuat orang lain mati hanya karenanya.

"Tidak... ku mohon sebentar lagi. Hanya sebentar lagi." Suara memohon yang bergema penuh perasaan putus asa terdengar di kedalaman hutan.

Tangan yang semula menggenggam kuat tangannya sekarang sudah terkulai kaku tanda bahwa nyawa telah meninggalkan raga.

Udara dingin bahkan membuat luka akibat radang dingin di seluruh badan Mahaz hanya dapat kembuatnya bangun untuk mempertahankan kewarasannya.

Warna merah darah merembes keluar dari ujung gaun tipis milik gadis cantik yang semulanya penuh kehidupan berubah menjadi seputih kertas setara dengan salju yang menutupi hutan.

Kontrasnya warna merah darah dan putih salju memenuhi pandangan Mahaz.

"Seandainya aku tidak bodoh dan kekuatan ku masih ada. Aku pasti bisa menjaga mu. Setidaknya degan nyawaku, aku rela asal kau bahagia." Suara serak tua dan kaku tapi penuh dendam milik Mahaz terus menggema berusaha menyangkal akhir dari keputuasaab keadaanya sekarang.

"  Suara serak tua dan kaku tapi penuh dendam milik Mahaz terus menggema berusaha menyangkal akhir dari keputuasaab keadaanya sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bau darah membuat dendam dihatinya menggerogoti hingga ke ujung tulang.

"Sejak kapan ini di mulai hahaha... Mahaz!!! Keluar kau harus mati!!!" Suara geraman membuat hewan di hutan cemas dan berlarian.

Sosok hitam yang jauh tiba-tiba muncul tepat di hadapan Mahaz. Seringai kejam penuh haus darah membuat siapapun tau, jika tidak ada niat baik di balik senyum itu.

Kedua pandangan mereka bertemu.

Sosok itu tampak lebih muda dari Mahaz tapi struktur wajah menunjukan jika mereka memiliki hubungan darah.

"Serahkan dirimu sekarang!!! Kau telah mengkhianati kerajaan!!!" Teriak sosok itu.

Mahaz tetap diam dam memeluk erat sosok dingin yang berada di pelukannya. Matanya memerah tapi tidak ada kekuatan yang keluar untuk membela diri.

Rebirth "Orphic : All i needed"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang