Si gadis penyuka

18 1 0
                                    

Hanya jika aku suka kau bisa memperlakukan ku sesuka hati mu?

-Kiyara

Kak Gema suka cuka cewek
Kak Gema benci komitmen
Tapi Gema dekat sama kak Jihan
Tapi kak Gema ga pacaran
Kak Gema ga suka cokelat
Kak Gema ga suka makan nasi putih setiap pagi
Dan kak Gema!!

'Gema ga suka Lo!'

Gadis itu berhenti menulis tulisan di sebuah kertas binder berwarna Biru itu. Ia kemudian meletakkan bolpoint di atas meja dan mulai merebahkan kepalanya di atas meja dengan satu tangan menjadi alas tumpuhan kepalanya.

'sadar Kiya mau sampe kapan pun dia ga bakal suka sama Lo, sekalipun bumi terbelah lo ga akan dapatin Gema'.

Berulang kali gadis berkuncir itu menjelaskan kepada gadis yang bernama Kia agar berhenti mengejar Gema.

"Kiya ga akan nyerah Naya, Kiya akan buktikan kalo Kiya bakal dapat kak Gema".

"Dapat orangnya ga dapat hatinya percuma, lagian apa sih yang mau Lo banggain dari preman plus Playboy kelas kakap kayak si Gema. Dia cuman menang tampan dan kaya doang Kii lagian temannya Lucas juga ga kalah ganteng dari si Gema, dan yang pasti Lucas selalu ada buat Lo dari pada si Gema yang nyakitin Lo".

"Naya, jangan bawa kak Lucas. Kak Lucas itu cuman kawan Papa Kiya dan ga mungkin Kiya suka, lagian Kiya suka sama kak Gema titik ga pake koma" tegas gadis bernama Kia itu.

"Serah Lo deh kalo Lo nangis karena Gema lagi, gue ga akan peduli karena udah 120 kali gue peduli sama Lo tapi Lo sia-sia kan Kiyara, jadi untuk seterusnya gue ga nanggung".

"Oke siap Naya cinta".

"Btw nanti temen in Kiya ke Lapangan bawa ya biasa".

.......

Akhirnya seperti ini, Naya dengan enggan membantu Kiya berjalan beriringan menuju lapangan bawah meskipun dengan berat hati ia masih mengikuti sahabatnya kemanapun sahabatnya pergi.

"Hallo Kiara mau nyari Gema ya?" Ucap suara anak laki-laki yang duduk di pinggir lapangan sambil mengelap sisa keringat di leher dengan menggunakan handuk.

"Eh kak Emil kak Gema nya ada kan?".

"Ada tu di ujung tapi lagi ngobrol sama pawangnya, si Jihan samperin gih kayaknya Jihan ga bawa apa-apa untuk Gema".

"Oke kak makasih ya" ayo Naya. Sambil menarik tangan Naya agar sedikit cepat berjalan.

"Pelan-pelan jalannya Kiya".

"Kak Gemaaaaa" suara cempreng Kiya membuat seisi anak yang berkumpul di lapangan basket menoleh ke arahnya, dan membuat Kiya seketika menjadi pusat perhatian akibat suara nya yang melengking.

"Cabe-cabean Lo lagi, datang" ucap Jihan menatap ke arah Gema yang terdiam dari tadi melihat gadis berkuncir satu itu berlari dengan sebuah kotak makan yang dapat di pastikan isinya adalah sebuah nasi goreng dan air mineral yang selalu di buat oleh Kiya karena hanya itu yang gadis itu bisa.

"Mau apa?" Untuk ke 1.000 kali Gema bertanya hal yang sama kepada Kiya berulangkali namun gadis itu tidak lelah dan malah semakin gencar.

"Seperti biasa Nasi goreng dan air mineral namun ada yang beda yaitu ada omlate telur dadar resep terbaru yang Kiya buat khusus untuk kak Gema" ucapnya dengan riang sambil menyodorkan kotak nasi ke depan Gema sambil tersenyum manis.

Gema tidak berkutik ia masih diam menatap Kiya. Sebenarnya Kiya itu gadis cantik, pintar, ramah, sopan dan  asik semua orang suka dengan Kiya hanya saja cuma Gema yang tidak menyukai Kiya. Gemaniel Alaska Kafka. Hanya pria itu yang tidak menyukai Kiya, Kiara Camellia Ayuna.

Meskipun gadis itu penuh sejuta pesona.

"Lo tau kan jawaban nya?" Ucap Gema menatap serius ke Kiya.

"Kasih ke orang lagi ya kak?" Ucap Kiya.

Gema hanya tersenyum, dengan penuh maksud.

"Tapi kak" belum sempat Kiara berbicara kotak bekal itu di tarik paksa oleh Jihan.

Dan berakhir

Brakkk

Jihan melempar kotak makan itu hingga isinya berjatuhan di lantai.

Sontak saja semua orang yang berada di situ lantas terkejut. Begitu juga dengan Naya yang langsung mendorong baru Jihan.

"Lo apa -apan sih han!" Bentak Naya yang marah kotak bekal sahabatnya di jatuhkan begitu saja.

"Santai dong!, Kawan Lo itu keganjenan sama pacar gue". Bentak Jihan tak mau kalah. Ia dongkol karena hampir 6 bulan ini gadis yang bernama Kiya itu menjadi parasit dalam hubungannya dengan Gema. Berkali-kali Gema bilang harus tahan emosi namun kali ini Jihan tidak kuat.

"Tapi ga usah sampe jatuhin makanan nya kan, bajingan Lo ga tau seberapa keras effort dia buati semua ini demi si tolol Gema" maki Naya menatap ke arah Gema.
Namun pria ini adalah Gema, laki-laki paling tidak peka di dunia berkali-kali mendapatkan sindiran keras dari Naya sahabat Kiya bukan peka namun malah semakin tuli.

"Makanya Kiya gue tekanin sama Lo, ga usah keganjenan jadi cewek, lonte aja ngejual dirinya lah Lo ngasih diri Lo ke orang lain dengan gampangnya. Dan ingat Lo bukan tipe Gema, selama ini gue sabar sama Lo karena Gema nyuruh gue nahan diri tapi makin lama Lo makin ngelunjak ya jadi cewek, makin ga punya malu dan murahan".

Plakk

Semua orang yang berada di lapangan terkejut, begitu pun dengan Naya melihat sahabatnya begitu berani menampar wajah Jihan sang primadona sekolah.

"Lo berani nampar cewek gue!" Kali ini Gema menahan tangan Kiya dengan kuat.

"GUE BILANG SEKALI LAGI LO BERANI NAMPAR CEWEK GUE" Bentak Gema namun Kita masih diam.

"Iya kenapa?" Ucap Kiya dengan santai.

"Lo bilang kenapa?" Kali ini tangan Gema mencengkram pipi Kiya.

Dan Bukkk

Belum kuat Gema mencengkram pipi Kiya seseorang datang dan memberikan Bogeman untuk Gema.

"Jangan Lo sentuh Kiya seperti itu" desis suara tajam menatap ke arah Gema.

"Lucas" ucap Jihan terkejut begitu pun dengan Naya dan Kiya.

Kepo nggak lanjutan nya?
Go follow Instagram @marcelinaap_

Gema Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang