Gracia POV
Tiiiiiiitttttttt!!!
Klakson keras berbunyi saat Indira hendak menyebrang. Aku melihat ke samping dan melihat sebuah mobil melaju kencang ke arahnya sembari membelakakan mata.
"SHANI AWAS!"Teriakku padanya, dia tidak bergerak saat menyadari mobil mengarah padanya. Detik itu juga aku sangat takut, jantungky seperti berhenti berdetak hingga aku berlari secepat yang aku bisa untuk menyelamatkannya.
BRUK!
Tubuhku terjatuh ke tanah dan meringis kesakitan. Perlahan aku membuka mataku dan melihat Indira berada di atasku dan dalam pelukanku.
Terimakasih tuhan, aku menyelamatkannya.
Aku bangun kemudian menatap dirinya yang terlihat syok.
"BODOH! DIMANA KAU TARUH MATAMU? SEHARUSNYA KAU MELIHAT-LIHAT DULU SEBELUM MENYEBRANG!"Ucapku padanya, Indira hanya menunduk saja
"KAU BISA MATI JIKA TERTABRAK DAN KAU MEMBUATKU KETAKUTAN SETENGAH MATI HAISH!"ucapku lagi sambil mengacak-acak rambutku kemudian aku melihat air mata jatuh di pipinya.
Dia menangis? Tuhan, aku membuatnya menangis?
Aku sangat menyesal kemudian cepat berlutut di hadapannya.
"Maaf, aku tidak bermaksud membentakmu."Ucapku padanya, dia menatapku beberapa saat kemudian dia memelukku.
Mengaap dia memelukku?
Aku berpikir sejenak.
Tentu saja karena dia takut bodoooooh!
Aku berteriak di dalam hati kemudian memeluknya dengan erat.
"G-gracia, ma-maafkan aku hiks."Ucapnya padaku sambil menangis.
"Nggak apa-apa, kau aman sekarang. Maaf aku membentakmu karena aku sangat takut kehilanganmu."Ucapku jujur padanya, aku mengelus punggungnya kemudian membantunya berdiri, menghapus air matanya lalu mengelus pangkl kepalanya.
"Terimakasih!"Ucapnya sambil menatapku dan kemudian dia tersenyum kepadaku.
Manisnya!
"Ayo kita pulang."Ucapnya, aku mengangkat alisku bingung.
"Kau tidak jadi belanja?"Tanyaku padanya
"Tidak, aku lelah dan ingin pulang saja."Aku mengangguk kemudian kembali menyebrang.
"Tunggu!"Aku meraih tangannya dan memegangnya dengan erat kemudian mulai menyebrang dan berjalan menuju tempat parkir tanpa melepaskan tangannya.
Shani POV
Aku sangat syok dengan apa yang baru saja terjadi. Beruntung ada Gracia yang menyelamatkanku, jika tidak aku tidak tau apa yang akan terjadi nanti. Graia membentakku lalu aku menangis. Aku menatap ke arah matanya, saat membenttaku dia seperti takut akan kehilangan seseorang yang sangat penting baginya dan dia ketakutan setengah mati.
Dia takut kehilangan diriku?
Aku tidak tau persis apa yang di pikirannya. Aku memeluknya kemudian dia memelukku kembali dan entah mengapa aku merasa sangat aman dan nyaman berada dalam pelukannya. Dia membantuku berdiri lalu menghapus air mata dari pipiku dan mengelus pangkal kepalaku.
"Terimakasih!"Ucapku, ada perasaan aneh setelah dia mengelus pangkal kepalaku. Aku menyukai hal itu kemudian tersenyum padanya.
"Ayo kita pulang."Ucapku padanya.
"Kau tidak jadi belanja?"Tanya dia kepadaku.
"Tidak, aku lelah dan ingin pulang saja."Ucapku padanya, dia menganggu dan kami harus kembali menyebrang.

KAMU SEDANG MEMBACA
my favorite bodyguard
Storie d'amoreHanya cerita biasa maaf kalau ada kesamaan sebenarnya sih cerita ini hampir semua ke greshan jadi di maklumin ya hehe