Sudah 30 menit Ji Hyo menunggu kabar dari Tae Hyung, namun Tae Hyung tak kunjung membalas pesannya. Kantor yang semula ramai, perlahan mulai hening karena waktu sudah menunjukan pukul 7 malam. Ji Hyo masih berada di ruang kerjanya, saat Na Yeon berpamitan untuk pulang.
"Manager Park, aku pulang lebih dulu ya".
"Yaa, berhati hatilah dijalan"Na Yeon meninggalkan Ji Hyo seorang diri di ruangan, Ji Hyo masih enggan beranjak dari kursinya. Namun tiba tiba, sebuah pesan masuk dari kekasihnya.
"Ji Hyo shi, maaf aku tidak bisa menjemputmu. Aku harus pergi ke Daegu karena pekerjaan".
Ji Hyo menghela nafas, dia segera meraih tas di mejanya, raut kekecewaaan terlihat dari wajahnya yang sudah lelah karena menunggu lama.
Saat Ji Hyo hendak keluar dari ruangannya, tiba tiba Jungkook berdiri dihadapannya menghalangi pintu.
"Ya ampunnn" Ji Hyo terkejut saat menabrak Jungkook di depan pintu.
"Kenapa kamu pulang larut?" tanya Jungkook dengan santai.
"Aku baru saja akan pulang, tapi kamu mengghalangi pintunya"
Jungkook lalu bergeser dan membiarkan Ji Hyo keluar dari ruangan.
"Manager Park?" panggil Jungkook dan Ji Hyo menoleh.
"Ada apa Manager Jeon?"
"Kekasihmu tidak menjemputmu kan? Biar aku mengantarmu"
"Tidak perlu repot-repot, aku bisa pulang dengan bus"
Setelah mendapat penolakan dari Ji Hyo, Jungkook tak ingin memaksanya. Tanpa disadari, diluar sedang turun hujan begitu deras. Ji Hyo menghela nafas panjang saat berdiri di depan lobby kantor.
Sialnya, dia tidak membawa payung, dan dia harus menyebrang jalan jika ingin pulang dengan bus. Tanpa berpikir panjang, Ji Hyo berlari menyebrangi jalan yang cenderung sepi itu, dan berteduh di halte bus.
Tidak ada siapa siapa di halte itu, hanya dia seorang diri, beruntungnya lampu yang menerangi halte tersebut membuat Ji Hyo sedikit berani meski seorang diri.
Ji Hyo menoleh kanan dan kiri, tidak ada satu pun bus yang melintas dari kedua arah.
"Kenapa tidak ada bus yang lewat? Apa ini sudah begitu larut?" Gumam Ji Hyo lalu mengambil ponsel di tasnya.
Waktu baru menunjukan pukul 8 malam, tak biasanya tak ada bus yang berlalu lalang. Ji Hyo begitu kesal, karena seharusnya dia bisa pulang lebih awal jika tidak menunggu Tae Hyung terlalu lama.
Ditengah heningnya suasana jalanan malam itu, tiba tiba sebuah mobil berhenti di halte. Mobil itu berhenti cukup lama, dan entah apa tujuannya.
Ji Hyo mulai merasa panik, dan segera memegang ponselnya untuk bersiap menghubungi panggilan darurat. Tak lama kemudian, pengemudi mobil tersebut turun dan menggunakan payung menghampiri halte.
"Manager Jeon?" ucap Ji Hyo spontan begitu melihat Jungkook lah yang keluar dari mobil itu.
"Mau menunggu bus sampai besok?" tanya Jungkook saat berdiri dihadapan Ji Hyo yang masih terpaku melihatnya.
"Sedang apa kamu disini?"
"Tadinya aku akan pulang, tapi melihatmu dari sebrang sana seorang diri menunggu bus yang tidak akan datang, aku jadi tidak tega"
"Apa maksudmu tidak akan datang?"
"Karena besok weekend, bus jarang melintas hingga jam segini, terlebih hujan deras seperti ini"
"Benarkah begitu?"Jungkook mengangguk pasti.
"Jadi apa mau ku antar pulang?"
Ji Hyo tiba tiba teringat ucapan Tae Hyung, bahwa dia tidak suka jika dirinya terlalu dekat dengan Jungkook.Sadar Ji Hyo terlalu lama berpikir, Jungkook membuyarkan lamunan Ji Hyo.
"Aku hanya akan mengantarmu pulang, bukan mampir ke apartmentmu. Kenapa kamu terlalu memikirkannya?"5 menit kemudian
"Apa kekasihmu benar benar tidak menyukaiku?" tanya Jungkook di dalam mobil saat perjalanan menuju apartment Ji Hyo.
Akhirnya Ji Hyo setuju untuk pulang bersama Jungkook, karena dia tak ingin terlalu lama menunggu bus.Namun Ji Hyo enggan menjawab pertanyaan Jungkook, karena dia tak terlalu ingin berbagi masalah pribadinya dengan Jungkook.
"Baiklah kita sudah tiba" Ucap Jungkook menghentikan mobilnya di depan lobby apartment Ji Hyo.
"Terima kasih untuk tumpangannya" Ji Hyo bergegas membuka seat belt yang terpasang dipinggangnya, namun entah kenapa seat belt tersebut sulit dilepas.
Jungkook melihat Ji Hyo kesulitan dengan seat belt itu.
"Apa seat belt nya macet?" tanya Jungkook.
"Sepertinya iya, tapi aku bisa" Ji Hyo terus mencoba melepas itu, namun malah menyakiti telapak tangannya.
"Sini biar ku bantu"
Tiba tiba wajah Jungkook mendekat dan nyaris mencium pipi Ji Hyo, tubuh Jungkook pun setengah memeluk Ji Hyo karena berusaha meraih seat belt didekat pintu.Saat saat yang seharusnya tidak dianggap serius oleh Ji Hyo, namun dia tidak menutupi betapa berdebarnya jantungnya kala itu. Bahkan Ji Hyo tak mampu menolehkan wajahnya, dia menutup kedua matanya rapat rapat.
"Sudah terlepas"
Jungkook kembali duduk seperti semula, dan melihat Ji Hyo menutup matanya."Manager Park? Seat Beltnya sudah terlepas"
"Ahhh... benarkah?" Ji Hyo terkejut dan membuka matanya, dia melihat Jungkook sudah menatapnya aneh sejak tadi. Dengan cepat Ji Hyo keluar dari mobil dan berlari menuju apartmentnya.Jungkook menggaruk kepalanya, bingung dengan sikap Ji Hyo yang menjadi aneh.
Ji Hyo berlari sambil menutup wajahnya dengan tasnya, seperti merasa sangat malu dengan kejadian di mobil tadi. Ji Hyo hanya berdoa, semoga Jungkook tidak membahasnya di kantor.
Keesokan harinya, Ji Hyo dibangunkan dengan sebuah panggilan telepon di ponselnya. Ji Hyo perlahan membuka matanya, dan mencari cari ponsel di samping ranjangnya.
Ponsel nya terus berdering.
"Hallo..." ucap Ji Hyo saat menjawab telpon tanpa melihat layar ponselnya."Ji Hyo ku sayang, apa kamu sudah bangun?"
Rupanya Tae Hyung yang menelponnya sepagi ini."Hmm.. aku baru akan bangun".
"Aku akan tiba di Seoul 1 jam lagi, aku akan menuju apartmentmu dulu. Dan beristirahat disana".
"Baiklah, hati hati dijalan". Jawab Ji Hyo yang masih setengah sadar
Ji Hyo meletakan ponselnya dan sigap bangun dari tidurnya karena kekasihnya akan datang dipagi hari.
Dia segera mandi, merapihkan apartmentnya dan memasak sarapan untuk Tae Hyung. Saat Ji Hyo tengah mengaduk sup jagung yang dia buat, tiba tiba terbesit kejadian tadi malam saat Jungkook mengantarnya pulang.
Dia teringat betapa memalukannya dirinya saat itu, padahal Jungkook tidak melakukan apapun padanya. Bahkan Jungkook heran dengan sikap Ji Hyo kala itu.
Tiba tiba pintu apartmentnya terbuka, rupanya Tae Hyung sudah sampai.
"Haii sayang, wah aroma apa ini?"
"Sup Jagung, aku membuatnya untukmu".
"Kesukaanku"
Tae Hyung dengan lembut mengecup pipi Ji Hyo, Ji Hyo hanya tersenyum.Tae Hyung duduk di sofa lalu menyalakan televisi.
"Bagaimana pekerjaanmu di Daegu?" Tanya Ji Hyo sambil meletakan semangkuk Sup Jagung di meja untuk Tae Hyung."Pekerjaan ku belum selesai, aku masih harus kembali kesana besok".
"Kalau begitu, kenapa kamu harus pulang hari ini? Kamu pasti lelah karena perjalanan".
"Memang lelah, tapi aku rindu padamu".Tae Hyung membelai rambut Ji Hyo, lalu mengecup lembut bibir Ji Hyo yang sedari tadi menjadi tujuan satu satunya ia kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfaithful (PJY x JJK) 21+ 🔞(Lengkap ✅️)
FanficSebuah hubungan yang dibangun dengan dasar cinta, harus terguncang karena rasa tidak percaya dan cemburu berlebihan terhadap pasangan. Sampai akhirnya, pintu hati terbuka untuk menerima sosok lain hadir dan membuat hati menjadi ragu. Akankah hubung...