Haphephobia

338 25 3
                                    

Na Yeon ikut terkejut saat melihat reaksi dari Ji Hyo, Jungkook hanya menyentuh pundaknya namun dia terlihat sangat ketakutan.  Karena takut terjadi sesuatu pada Ji Hyo, Jungkook mencoba mendekatinya lagi. Namun Ji Hyo malah jatuh ke lantai, duduk sambil memeluk kedua lututnya. Tubuhnya gemetar. 

"Pasien kelihatannya mengalami trauma, kami menyebutkan Haphephobia..."
Jelas dokter di Trauma Center pada Jungkook dan Na Yeon. 

"Trauma apa itu dok?"
Tanya Na Yeon.

"Singkatnya Haphephobia adalah ketakutan saat disentuh oleh orang lain. Biasanya penyebabnya bisa dari riwayat keluarga, atau dari faktor luar yaitu kekerasan secara fisik ataupun seksual".

Na Yeon menutup mulutnya, karena tak percaya apa yang dialami oleh Ji Hyo. 

"Tapi kami membutuhkan analisa dan perawatan lebih lanjut, sebelum itu apakah pasien ada riwayat keluarga yang mengalami hal ini?"

Baik Na Yeon dan Jungkook, keduanya menggelengkan kepala.
"Tidak tau dok..."

"Jika begitu, apa pasien baru baru ini mengalami faktor luar yang tadi saya sebutkan?"

Na Yeon menoleh pada Jungkook, menurut Na Yeon hanya Jungkook yang tau apa yang terjadi pada Ji Hyo.  Tetapi sayangnya Jungkook pun tidak tau apa-apa mengenai hal ini, kejadian terakhir saat Ji Hyo bersamanya semua baik baik saja.

"Apa dia trauma setelah berhubungan sex denganku? Apa aku membuatnya ketakutan setelahnya?"
Isi pikiran Jungkook mulai mengingat-ngingat kembali kejadian saat mereka berhubungan. 

"Karena kelihatannya pasien tidak memiliki wali dari keluarganya, saya sarankan dia untuk tinggal sementara di ruang perawatan kami. Ada suster dan dokter jaga yang selalu stand by. Jika dilihat dari gejalanya, kasus trauma ini belum terlalu parah. Sehingga masih bisa disembuhkan dengan obat dan sedikit terapi". 

Sebenarnya Jungkook agak keberatan dengan keputusan itu, dia ingin sekali merawat Ji Hyo. Namun ketakutannya akan sentuhan pasti membuat Jungkook nanti agak kesulitan. Selain itu dia juga harus tetap pergi bekerja. Akhirnya mereka berdua menyetujuinya. 

Ji Hyo tertidur lelap di ruang perawatan setelah diberikan obat penenang oleh dokter, dia juga sudah melakukan beberapa pendekatan psikoterapi dengan dokter ahli. 

Jungkook memutar video yang diberikan rumah sakit saat Ji Hyo tengah menjalani psikoterapi.
Di sebuah ruangan besar, Ji Hyo hanya berdua saja dengan dokter dan berbaring di ranjang. 

Ji Hyo terlihat menutup matanya, dokter Min yang saat itu sedang mendampingnya mulai mengajak Ji Hyo bicara dengan memberikan beberapa pertanyaan.

"Nona Park, bagaimana kabarmu hari ini?"
"Baik...."
Jawab Ji Hyo parau.

"Sebelum pergi ke rumah sakit, apa yang terjadi denganmu di kantor?"

"Dia...memegangi pundakku..."

"Apa yang kamu rasakan saat itu?"

"Aku takutt....."

"Apa orang itu sering melakukan hal itu padamu?"

"Iya...."

"Siapa namanya?"

"Jeon Jung Kook..."

"Bagaimana dia memperlakukanmu biasanya?"

"......."
Ji Hyo tidak menjawabnya, air mata mulai menetes di pipinya.

"Apa yang membuatmu takut?"
Tanya dokter Min lagi.

"Aku takut.... dia akan memaksaku lagi.....dia berada di apartment ku malam itu... aku takut..."

"Apa Tuan Jeon itu yang datang ke apartmentmu?"

"..........."
Lagi-lagi Ji Hyo tidak menjawabnya. 

Jungkook yang menyaksikan video itu pun ikut ketakutan jika dirinya penyebab dari Trauma yang dialami oleh Ji Hyo. 

"bukan dia....."
Ji Hyo tiba-tiba berbicara ditengah keheningan.

"bukan? Maksudmu bukan Jeon Jungkook yang datang?"

"bukan....."

"Siapa? Apa kamu mengenalnya?"

Tiba-tiba tangan dan Kaki Ji Hyo gemetar saat dokter Min bertanya nama dari orang yang dimaksud. Rekaman itu pun berhenti karena Ji Hyo segera dikeluarkan dari ruang pemeriksaan.

Setelah melihat potongan terakhir video itu, Jungkook segera menuju apartment Ji Hyo. 
Dia pergi ke bagian keamanan gedung, dan meminta untuk diputarkan CCTV di lorong apartment Ji Hyo saat kejadian malam itu.

Rekaman CCTV diputar dari Jungkook dan Ji Hyo yang tiba di sore hari, mereka berdua nampak baik-baik saja. Tidak ada yang aneh. 
Lalu Jungkook keluar dari apartment, dan hanya selang 2 menit datang seorang pria jalan dengan santainya menuju apartment Ji Hyo.

"Tolong di zoom wajahnya...."
Pinta Jungkook.

Video rekaman CCTV itu pun menzoom bagian yang JUngkook minta.
"KIM TAE HYUNG!!!!"

Setelah melihat pria itu adalah Tae Hyung, mantan kekasih Ji Hyo. Jungkook bergegas pergi menuju kantornya. 

Begitu tiba di kantor Tae Hyung, Jungkook membuat keributan yang sulit dikendalikan oleh karwayan disana. 

"Dimana Kim Tae Hyung?!!!!" 
Jungkook berteriak di lobby kantor. 

Tzuyu yang saat itu kebetulan baru akan pergi berpapasan dengan Jungkook.
"Haiii,, bukankah kamu yang waktu itu bersama kekasih Tae Hyung?"

"Benar!! Dimana Kim Tae Hyung?"

Tak lama kemudian, Tae Hyung keluar dari lift dan beradu tatap dengan Jungkook. Dengan cepat Jungkook berlari menghampiri Tae Hyung dan menghadiahkannya sebuah bogem mentah ke wajahnya.

 Tzuyu dan karyawan lain yang melihat kejadian itu berteriak histeris, karena Jungkook menutup pintu liftnya, dan menghajar Tae Hyung habis-habisan didalam lift.

"Untuk apa kamu datang ke apartmentnya tadi malam?"

"Aku hanya mengunjunginya, dan bercinta dengannya sebentar..."

"Bugggg"
Jungkook meninju wajah Tae Hyung sekali lagi. 

Kerah Baju Tae Hyung sudah terangkat sepenuhnya dengan badannya, diangkat hanya dengan satu tangan Jungkook. 

"Ada apa ini sebenarnya? Kenapa kamu tiba-tiba memukuliku seperti ini?"

"Kamu masih bertanya kenapa? Bercinta seperti apa yang kamu maksud? Apa kamu memaksanya?"

"Tidak, aku dan dia tidak ada paksaan saat itu". 

"JANGAN BOHONG!!"
Jungkook memukul perut Tae Hyung dengan kepalan tangannya.

"Aku tidak bohong, ....."
Tae Hyung mulai kesulitan bicara karena menahan sakit diperutnya. 

"Tapi.... dia memang menangis setelahnya, aku juga tidak mengerti kenapa".

"Menangis?"

"Iya, dia menangis dan mengusirku keluar. Aku kira karena aku tidak sehebat dirimu, makanya dia mengusirku".

"DASAR BERANDAL!!!"
Jungkook memukul sekali lagi perut Tae Hyung, hingga Ta Hyung tersungkur di lantai lift. 
Dia lalu berhenti di lantai basement, dan keluar begitu saja meninggalkan Tae Hyung seorang diri.

"ARKKKK!!!! Seharusnya aku tidak meninggalkannya seorang diri malam itu!"
Jungkook lalu memukul tangannya sendiri ke dinding basement. 

"Kim Tae Hyung berengsek!!! Tapi kenapa dia bilang Ji Hyo tidak menolaknya? Apa benar?"

Jungkook memutuskan untuk tidak bekerja hari itu, dia akhirnya kembali ke rumah sakit untuk mengunjungi Ji Hyo. Saat tiba di kamar perawatan, Ji Hyo terlihat sedang menatap keluar jendela. 

"Ji Hyo-shi?" 
Sapa Jungkook.

Ji Hyo menoleh, namun kali ini dia tidak terlihat ketakutan. 

"dia akan ketakutan jika dia disentuh orang lain...."

Perlahan Jungkook mendekati Ji Hyo, Ji Hyo masih tidak berekspresi. Dia masih merapatkan tangan di perutnya. 

"Maaf....aku pasti merepotkanmu..."
Tiba-tiba bibir Ji Hyo bergerak dan bersuara, langkah Jungkook terhenti. 

"Kamu tidak merepotkanku... Apa kamu sudah merasa lebih baik?"
Ji Hyo mengangguk dan tersenyum tipis.

Ji Hyo yang sedang mengenakan baju terapi membuat Jungkook mendadak sedih.

"Ini bukan salahmu... Aku yang mengizinkannya untuk menyetubuhiku malam itu. Karena awalnya aku berpikir mungkin bisa memperbaiki hubunganku dengannya. Tapi......"

"Tapi apa?"

"Tapi dia mengatakan hal-hal buruk tentangku, dan itu sangat menyakitiku. Aku merasa sudah salah menilai dirinya selama ini, jadi aku ingin melupakan semuanya danmemutuskan akan pergi saja....."

"Syukurlah kalau begitu jika kamu mau melupakan dan pergi.. Tunggu? Pergi? Kemana?"
Jungkook baru menyadari apa yang dikatakan Ji Hyo, bahwa dia ingin pergi.

"Entahlah, aku mungkin akan merasa lebih baik. Tapi untuk kembali ke apartment ku rasanya sudah tidak mungkin". 

"Aku akan mencarikanmu apartment baru di gedung yang sama denganku, jadi aku bisa mengawasimu dengan baik..."
Jungkook langsung mengeluarkan ponselnya dari saku celana, namun Ji Hyo menghentikannya.

"Tidak perlu, aku mungkin akan mencarinya sendiri. Aku juga mungkin tidak akan tinggal di Seoul lagi. Aku benar-benar ingin memulai semua dengan hal baru...."

"Kamu ingin meninggalkanku?"

"Maafkan aku, tapi mungkin kamu juga sempat punya pikiran yang sama dengan Tae Hyung. Bahwa aku hanya mendekatimu karena ingin sex saja". 

"Tidak, aku tidak pernah berpikir begitu....."

"Kumohon Jungkook ah, jangan halangi aku untuk pergi. Aku benar-benar sedang ingin sendirian sekarang. Semua salahku, karena mengajakmu lebih dulu saat kita di Tokyo. Segalanya berawal dari sana, aku mengkhianati kekasihku dan tidur dengan pria lain. Aku akan terus mengingat trauma ini sebagai pelajaran hidupku...."

"Tidak..... jangan berkata begitu, aku juga mengalami penyakit dan kamu adalah penyembuh bagiku". 

Ji Hyo terpaku mendengar penjelasan Jungkook.
"Penyakit?"

Unfaithful (PJY x JJK) 21+ 🔞(Lengkap ✅️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang