Keesokan harinya, dipagi hari sebelum Ji Hyo bersiap untuk berangkat ke kantor, seseorang menekan bel apartmentnya.
Ji Hyo terkejut saat membuka pintu.
"Hai..."
Sapa Tzuyu berdiri di hadapannya."Hai..."
Balas Ji Hyo sedikit canggung."Hmm.. Park Ji Hyo kan?"
"Iya, ada apa kamu kemari pagi pagi sekali?"
"Maaf, aku akan pergi ke tempat pemotretan dan kebetulan lewat apartmentmu. Jadi ku pikir, aku akan mampir sekaligus memberikan mu ini..."
Tzuyu mengeluarkan sebuah ponsel dari tasnya, ponsel yang menghilang selama 3 hari, ponsel milik Tae Hyung. Dengan santainya, Tzuyu mengembalikan ponsel itu pada Ji Hyo.
Mata Ji Hyo membelalak dan terpaku sesaat, bagaimana bisa ponsel itu bisa berada di tangan Tzuyu?
"Hmm.. bagaimana kamu bisa menemukannya?"
"Ah itu sebenarnya tidak hilang, tertinggal di kamar hotel ku pada saat kami di Daegu. Kebetulan ponsel itu sedang mati saat kami mencarinya".
Kamar Hotel?
Karena tak ingin bertanya banyak, Ji Hyo menerima ponsel itu.
"Terima kasih, aku akan mengembalikannya pada Tae Hyung".
"Apa Tae Hyung tidak mampir kesini pagi ini?"
"Tidak, dia bilang akan ke kantor lebih pagi".
"Ah benar juga, karena kami ada meeting pagi ini. Rencana untuk iklan di New York minggu depan".
"Kalau itu, aku belum tau".
Terlihat Tzuyu sengaja memberitahukan hal itu pada Ji Hyo, entah hanya untuk memberikan informasi, atau dia memiliki tujuan membuat Ji Hyo cemburu.
"Kalau begitu, aku pergi dulu".
Tzuyu lalu berpamitan dengan senyuman puas seolah telah berhasil membuat Ji Hyo marah.Namun Ji Hyo tidak semudah itu terpancing oleh perkataan Tzuyu, meskipun bukti mengarah pada Tae Hyung yang sudah berbohong padanya.
Karena tak ingin memendam rasa penasarannya dengan apa yang sesungguhnya terjadi antara Tae Hyung dan Tzuyu, Ji Hyo memutuskan untuk pergi mengunjungi kekasihnya itu di kantornya.
Terpaksa dia harus meninggalkan pekerjaannya untuk sebentar, dia sudah meninggalkan pesan pada Na Yeon, berharap dia tak perlu bicara dengan Jungkook mengenai hal ini. Karena dia tau, Jungkook akan merasa khawatir lagi padanya.
"Manager Kim, Ada yang mencarimu di ruang tunggu".
Ucap asisten Tae Hyung, memberi tahu kedatangan Ji Hyo.Tae Hyung tak banyak bertanya, dia hanya merasa senang dikunjungi oleh kekasihnya. Karena Ji Hyo sebelumnya tidak pernah mendatangi dirinya di kantor.
"Bawa dia ke ruanganku".
Ji Hyo membuka pintu perlahan, berjalan seperti biasa, namun dengan pandangan tajam ke arah Tae Hyung.
Tae Hyung menyadari gerak gerik Ji Hyo yang tak biasa."Ada apa sayang? Seharusnya kamu memberi tahuku dulu, jadi aku bisa menjemputmu".
"Bagaimana aku bisa memberitahumu? Jika ponselnya berada di tangan Tzuyu"
Ji Hyo melempar ponsel Tae Hyung di mejanya.Terdengar suara nyaring ponsel yang terlempar itu hingga jatuh ke lantai.
Tae Hyung memungut ponselnya dan mengelapnya dengan sapu tangannya.
"Pasti terjatuh saat aku mengantarnya ke kamar".
"Apa kamu sampai harus mengantarnya ke kamar?"
"Dia mabuk saat pulang dari pesta, jadi aku harus mengantarnya hingga ke kamar".
"Apa tidak ada orang lain yg bisa mengantarnya? Apa itu pekerjaanmu sebagai manager disini?!!"
Ji Hyo meninggikan nada bicaranya."Kecilkan suaramu, nanti yang diluar mendengar".
"Memangnya kenapa jika yang lain dengar? Apa mereka tidak tau kalau kamu menghabiskan malam dengan Tzuyu?"
"Park Ji Hyo !! JAGA BICARAMU !!"
Ji Hyo terdiam mendengar bentakan suara Tae Hyung yang menggema di ruangan.
Untuk pertama kalinya, Tae Hyung membentaknya dengan cukup keras."Aku sudah mengatakan padamu, aku tidak ada apa apa dengan Tzuyu. Aku juga tidak berbuat macam-macam. Apa lagi yang kamu mau aku katakan?"
"Aku hanya ingin kamu jujur sejujur jujurnya padaku, aku tidak mau berspekulasi sendiri dengan hubungan kalian. Dan kamu juga tau kan aku benci pembohong".
"Aku harus mengatakan apalagi? Aku sudah mengatakan yang sebenarnya".
"Matamu berkata lain..."
"Ji Hyo shi, jika kamu memulai pertengkaran ini karena Jungkook, akulah yang seharusnya marah".
"Kenapa tiba tiba membawa Jungkook ke masalah kita?"
"Karena sebelumnya kamu tidak pernah curiga padaku, kamu selalu percaya dengan apa yang aku katakan. Tapi semenjak mengenal pria itu, kamu berubah".
"Aku berubah katamu?"
"Iya, kamu jadi semakin sulit percaya padaku. Bahkan kamu berani menuduhku selingkuh darimu".
"Aku akan mencari tau, dan membuktikannya sendiri".
Ji Hyo menyeka air matanya, lalu pergi keluar dari ruang kerja Tae Hyung."Arrrrkkhhh!!!"
Ponsel yang semula Tae Hyung ambil dari lantai, dia lemparkan ke arah pintu ruangannya setelah ditutup oleh Ji Hyo.
Dia kembali duduk dan menyandarkan kepalanya.Tak lama, asisten Tae Hyung masuk setelah mendengar keributan di dalam ruangan.
"Tuan Kim, apa ada yang kamu butuhkan?""Tidak ada, keluar!! Aku ingin sendirian!!"
Ji Hyo berlari keluar dari gedung dan mencari halte bis terdekat, dia segera duduk dan mencoba menenangkan diri.
Dia merasa yakin Tae Hyung telah berbohong padanya, namun Ji Hyo tidak memiliki bukti apapun. Ditambah lagi, melihat Ji Hyo berlari keluar, Tae Hyung sama sekali tidak mengejarnya.
Dan malah balik menuduh dirinya selingkuh dengan Jungkook.Padahal Jungkook tidak ada hubungannya dengan permasalahan mereka.
Sementara itu Jungkook tengah dalam perjalanan menuju meeting dengan klien, dia pergi seorang diri karena Ji Hyo yang mendadak harus izin pagi ini.
Seraya mengemudi, Jungkook tidak berhenti memikirkan Ji Hyo yang tiba tiba saja izin meninggalkan pekerjaan. Tidak seperti biasanya, yang selalu datang tepat waktu ke kantor, meskipun hujan angin badai menerjang.
Saat sedang memikirkan Ji Hyo, tiba tiba saja seseorang meyebrang jalan tanpa melihat kanan kiri terlebih dahulu.
Dengan cepat, Jungkook menginjak rem untuk menghindar dari menabrak orang tersebut. Orang tersebut pun terkejut, namun memberi isyarat minta maaf karena tidak berhati hati.Jungkook menghela nafas, dia merasa lega tidak menabrak orang tersebut. Seorang gadis yang terlihat seperti seorang mahasiswi.
Tiba tiba saja terbesit ingatan, Jungkook juga pernah menabrak seorang gadis mahasiswi hingga kaki gadis tersebut patah. Namun Jungkook tidak berani bertemu langsung dengan gadis itu, dia lebih memilih membayar semua biaya rumah sakit dan pengobatan orang itu, dan tidak ingin menemuinya.
"Aku pernah mengalami kecelakaan cukup parah, hingga kakiku patah, seseorang tiba tiba saja menabrak mobilku. Sepertinya dia sedang mabuk".
Gurauan Ji Hyo pada Na Yeon beberapa waktu lalu, saat Na Yeon bertanya kenapa Ji Hyo tak pergi ke kantor dengan mobilnya. Alasannya karena kakinya belum pulih betul, dan trauma yang dia alami cukup membuatnya takut untuk menyetir sendiri lagi.
Jungkook tak sengaja mendengarnya saat mereka berdua sedamg mengobrol.
"Itu dia, Park Ji Hyo. Aku yang menabraknya saat itu. Itulah mengapa aku merasa seperti mengenalnya".
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfaithful (PJY x JJK) 21+ 🔞(Lengkap ✅️)
FanfictionSebuah hubungan yang dibangun dengan dasar cinta, harus terguncang karena rasa tidak percaya dan cemburu berlebihan terhadap pasangan. Sampai akhirnya, pintu hati terbuka untuk menerima sosok lain hadir dan membuat hati menjadi ragu. Akankah hubung...