"Kenapa kau kemari? Tidur," ujar Wang Yibo kaget saat melihat Xiao Zhan yang tiba-tiba keluar dari kamar dan duduk di salah satu kursi di meja makan. Mengadap ke tempat masak, jadi dia bisa melihat langsung pada laki-laki itu.
Xiao Zhan merapatkan sweater kuningnya yang tidak memiliki kancing. Melihat bagaimana Wang Yibo memasak seperti melihat sesuatu yang sangat menarik.
Wang Yibo bersyukur tadi dia mampir untuk membeli bahan untuk membuat bubur. Di kulkas Xiao Zhan sama sekali tidak ada apa pun yang bisa dijadikan makanan berat apalagi untuk orang sakit. Hanya ada banyak daging, sosis, telur, susu, juga roti yang sudah digunakan sebagian.
"Fanxing bilang kau bisa memasak," ujar Xiao Zhan sambil memperhatikan bukan bagaimana tangan Wang Yibo memotong daun bawang dengan cepat dan bahan lainnya. Tetapi dia fokus pada wajah yang terlihat serius dan itu membuat Wang Yibo ratusan kali lebih tampan dari biasanya. Melihat laki-laki itu memasak adalah sesuatu yang benar-benar menyenangkan.
Wang Yibo tidak menjawab, jadi dia berbicara lagi sambil sesekali terbatuk kecil.
"Aku tidak bisa masak apa pun selain sarapan dengan roti panggang dan menggoreng telur atau sosis. Oh, aku juga bisa memanggang daging...seadanya."
Xiao Zhan hanya bisa membuat itu karena apa yang biasa dia makan di rumah untuk sarapan.
"Mau pakai telur rebus?" tanya Wang Yibo sambil mengaduk buburnya sebentar.
Xiao Zhan pengangguk. Wang Yibo lalu menyalakan kompor di sebelahnya dan merebus tiga buah telur.
"Kau boleh memasak daging di kulkas. Kita makan bersama," ujar Xiao Zhan.
Tiga puluh menit kemudian semua makanan sudah siap. Satu mangkuk bubur dan soup untuk Xiao Zhan dengan potongan telur rebus. Dan satu mangkuk nasi serta soup dengan tumis daging dan sayur.
Wang Yibo menuangkap air putih di gelas Xiao Zhan.
"Makan, lalu minum obat," ujar Wang Yibo.
Xiao Zhan tersenyum dan sangat penasaran untuk segera mencoba. Dia mengaduk bubur di hadapannya dengan penuh harapan dan ketika sendok pertama masuk ke mulut, dia langsung melihat Wang Yibo dengan mata melebar.
"Bagaimana? Terlalu asin, atau hambar?" tanya Wang Yibo.
Xiao Zhan menggeleng masih dengan wajah kaget, "Ini benar-benar enak." Kemudian dia mencoba soup dan rasanya sama enaknya dengan bubur.
"Kenapa kau bisa membuat makanan seenak ini?" tanyanya heran dan akhirnya benar-benar makan dengan lahap meski makanan siang tadi saja tidak bisa dia habiskan. Tetapi sekarang, nafsu makannya seperti orang yang sedang tidak sakit.
Wang Yibo tersenyum dan mulai makan juga.
"Aku pernah bilang ibuku punya toko, kan? Ibuku juga membuka tempat makan di dalam. Tidak begitu besar. Memangnya kau pikir kenapa aku bisa bekerja di restaurant?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rental Boyfriend [COMPLETED]
Fiksi PenggemarXiao Zhan adalah mahasiswa desain grafis tahun terakhir. Di saat-saat paling penting untuk menyelesaikan kuliahnya, dia harus berhadapan dengan mantan pacar yang terus mengganggu. Sampai Song Zuer, adik perempuannya, menyarankan untuk menyewa seoran...