17. REKAMAN CCTV

13.7K 2.7K 589
                                    

HALLO I'M BACK!

DOUBLE UP!🔥

Gak tau kenapa waktu liat Enhypen terus liat Jake, Jay, sama Songhoon malah oleng ke mereka😭 Maaf Zion, hayu saya balik lagi ke kamu.

Setiap nulis VICTORIA dan karya saya yang lain, saya tuh gak nuntut apa-apa. Kalian boleh baca semau kalian, boleh vote dan komen, kalau gak mau juga gapapa.

Saya nulisnya juga santai kok, nyelipin konfliknya juga gak berat.

Jangan mikirin ending. Kalau selama kalian baca VICTORIA kalian gak nemuin hal-hal berbau sad, pasti endingnya udah bisa ketebak bakal sad atau happy.

Oke?

Let's Go!

🔥HAPPY READING🔥

"Tapi beneran bukan saya yang naruh bangkai tikus ke loker kak Nabila, Pak." ujar Ara yang tidak berhenti untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Di ruang BK, Ara sendirian, berhadapan dengan lima orang guru sekaligus. Tidak ada yang membelanya sama sekali, mereka malah menjatuhi dirinya dengan tatapan sinis yang membuat Ara bergeming.

"Kalau sampai orang tua Nabila tau tentang hal ini, mau ditaruh di mana muka kita? Orang tua Nabila itu donatur terbesar VICTORIA, berita soal kamu yang kerap kali mencari masalah dengan Nabila sudah sampai ditelinga mereka. Sekarang, ini lagi. Mau sampai kapan kamu berulah, Ze?" tanya Pak Broto selaku guru BK VICTORIA.

Ara menelan ludahnya pelan, ia tidak mempunyai kata-kata lagi untuk menjawab perkataan guru BKnya.

"Ada masalah apa sih kamu sama Nabila, sampai kamu bersikap seperti itu? Kamu orang berpendidikan, tapi sikap kamu tidak mencerminkan seragam yang kamu pakai."

"Sekarang tulis surat permohonan maaf dan kasih ke Nabila. Kalau dia mau menandatangani surat permohonan maaf kamu, kamu dibebaskan dari hukuman VICTORIA." ujar Pak Broto.

"Tapi, -"

BRAAKK!!

"TULIS ARAZELLA!!"

Ara memejamkan matanya sejenak, dadanya benar-benar terasa sesak. Ara meraih bolpen di meja lalu segera menuliskan sederet kalimat permohonan maaf untuk Nabila.

Kak Zion, tolong aku. Batin Ara pilu, tapi ia rasa percuma. Kakaknya bahkan tidak percaya padanya.

Setelah selesai, Ara pun bergegas menemui Nabila untuk meminta tanda tangan kakak kelasnya.

Ara mengabaikan tatapan murid-murid VICTORIA yang mengarah ke arahnya.

Langkah Ara berhenti ketika Eilano menghadangnya, "mau kemana?" tanya cowok itu.

"Gue mau cari kak Nabila." Kata Ara dengan suara bergetar.

Eilano mengulum pipi dalamnya, ia merasa kasihan dengan penampilan Ara sekarang. Kedua mata gadis itu sembab, bibirnya kemerahan, dan rambut yang berantakan.

"Gue udah cek CCTVnya, bukan lo pelakunya. Tapi, Nabila sendiri." Eilano merebut kertas yang ada di tangan Ara, lalu menyeret gadis itu untuk masuk kembali ke ruang BK.

VICTORIA[Sudah terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang