🔞local name, nsfw, kink, fetish, anal sex, sex toys, dirty talk🔞
Jaemin: Nafa
Jeno: Jidan________________________
Jeno menghela napas mendapati rumah kekasihnya dalam keadaan gelap seperti tak berpenghuni. Hanya ada lampu solar cell di samping gerbang yang menyala otomatis pada malam hari. Huh, Jeno rasanya seperti ikut acara uji nyali!Merogoh kunci cadangan yang Jaemin berikan lalu membuka pintu utama. Tak lupa ia nyalakan flash light ponsel agar tak buta jalan. Jeno nyalakan lampu gantung ruang tamu yang terhubung dengan lampu-lampu lain di bagian dapur dan teras. Paper bag berisi makanan dan binder tugas yang ia bawa diletakkan begitu saja di atas meja sedangkan kaki melangkah pasti masuk pada ruang pribadi kekasih hati.
Meski kamar itu gelap, Jeno masih bisa lihat Jaemin tidur tengkurap dan kepala menghadap ke kiri. Posisi kane kalau kata Jaemin.
Sebuah kecupan ia layangkan pada pipi pemuda yang lebih tua hingga netra dengan bulu mata lentik itu terbuka.
"Jidan?"
"Akhirnya titisan snow white bangun juga."
Jeno masuk dalam pelukan Jaemin yang justru kembali memejamkan mata."Nafa jan ngebo lagi. Heh! Nafadila!"
Gumaman serak Jeno dapatkan timbulkan rasa kesal. Ia cubit pinggang Jaemin sungguhan buat sang empu memekik kesakitan.
"Sakit anjing!"
"Ya lo tidur mulu!"
"Gue capek Jidan."
"Gue tau lo capek dan istirahat emang perlu. Tapi bukan simulasi mati kayak gini! Tidur 24 jam tanpa makan, lo pikir bagus kek gitu?!"
Jaemin kembali rengkuh pinggang ramping itu dan menyembunyikan wajah pada ceruk leher Jeno. "Sayang akunya jangan dimarahin." rengek si pemuda Agustus sembari mencebik bibir.
"Udah sana mandi, habis mandi kita ngewe."
"Kalo mau ngewe ngapain mandi? Kan ntar kotor lagi."
"Lo pikir gue mau ngewe sama penjorok kek lo? Dih najis! Buruan mandi atau gue tusbol?!"
"Ya udah iya!"
Jaemin langsung masuk pada bilik mandi meninggalkan Jeno yang ikut bersiap.
Jeno turunkan celana beserta dalamannya dan memasang butt plug berekor senada dengan hoodienya. Setelah itu ia kembali ke ruang tamu tanpa bawahan mengerjakan tugas yang tersisa dua nomor.
"U-ugh" pinggul Jeno bergerak tak nyaman kala Jaemin tiba-tiba datang dan bermain pada ekornya. Jeno tampaknya sengaja memancing binatang buas dalam diri Jaemin dengan penampilan seperti ini.
"Nakal banget, pengen cepet-cepet dimakan?"
"Apasih! Tuh udah gue bawain chicken steak sama salad buah tanpa susu."
"Tapi gue lebih pengen makan lo sekarang."
"No no no, makan yang di meja dulu baru boleh makan gue."
Buru-buru Jaemin makan makanan yang dibawa Jeno dengan pandangan mata lapar tak sabar ingin menerkam si samoyed kesayangan.
Tak butuh waktu lama hingga seluruh makanan itu tandas beserta infused water dalam botol. Bersamaan dengan itu Jeno menutup bindernya dan tersenyum manis, tidak, tersenyum nakal pada Jaemin.
"Kakak? Kak Nana.."
Geraman rendah Jaemin terdengar usai Jeno memanggilnya demikian. Birahinya terpacu cepat setimbang dengan gerakan tergesa mengukung yang lebih muda.

KAMU SEDANG MEMBACA
kovalen(pvt)
Short Storywellcome to the club baby~~ Jaemin!top! Jaeminxall!harem! nsfw