❗NSFW🔞, Local, Angry Sex, Unprotect Sex, Lil bit BDSM❗
Jaemin: Joshua Nanda Pramudi
Renjun: Renan Adi Anggara
............................
Jaemin menaruh kembali sloki yang telah kosong lalu terburu berdiri dan keluar kontrakan setelah mengambil kunci. Bahkan pertanyaan teman-temannya tak diacuhkan sama sekali. Dalam pikirannya hanya Renjun-Renjun-Renjun.Obsidian itu menatap dingin si kecil yang terlihat gelisah. Ia lalu berjalan tergesa menghampiri Renjun bersama temannya di salah satu pojok bursky. Sesampainya di sana, ia letakkan selembar uang 100 ribu rupiah di atas meja dan menarik kasar kekasihnya.
Jaemin tak peduli jika orang lain di sana menaruh atensi atau mungkin mencemooh. Dirinya sudah kepalang emosi dengan si rubah kecil berpipi mochi.
Renjun hanya bergeming kala dirinya di bawa ke kontrakan Jaemin. Aura lelaki itu hitam pekat, mana berani Renjun protes. Bahkan Renjun hanya memegang hoodie yang Jaemin tali lengannya di pundak. Diam-diam merapal doa supaya Jaemin tak gelap mata.
Pergelangannya dicengkeram masuk ke kamar Jaemin melewati teman-teman lelaki itu yang sedang pesta miras. Semua pasang mata fokus pada mereka berdua.
"Baguskah merokok begitu?!"
Jaemin keluar mengambil satu sloki whiskey masih dengan wajah dingin dan dominasi pekat."Minum!"
"M-mas"
"Kamu mau nakal kan? Buruan diminum!"
Renjun menatap Jaemin takut-takut tanpa bergerak meraih sodoran sloki dari lelaki tersebut."Disuruh minum itu minum, Renan!"
Renjun tersentak, buru-buru merampas dan menegak cairan bening keemasan itu lalu terbatuk setelahnya.
Kerongkongannya terasa terbakar, lidahnya pahit, sangat-sangat tidak nyaman. "Uhuk m-mas uhuk sa-kit."
Di lelaki Agustus keluar kamar lalu kembali dengan sebotol air mineral. Rasa bersalah menghampiri relung hati, tampaknya ia sudah keterlaluan. Renjun raih dan teguk air hingga tersisa setengah, setidaknya kerongkongannya sudah lebih nyaman.
Tubuhnya didekap hangat disertai usapan-usapan sayang dari yang lebih tua. Liquid bening dari netra rubah itu luruh tanpa diminta, tangannya turut membalas pelukan agar tangisnya teredam.
"Adek salah, adek minta maaf."
"Iyaa, mas juga minta maaf ya Sayang?"
"Mamas jangan bentak-bentak lagi, serem, adek takut."
"Iya-iyaa, nggak ulang lagi. Sekarang bobo ya?"
"Tapi kepala adek pusing Mas."
"Iyaa dibuat bobo biar ga pusing."
Renjun mengambil posisi di samping Jaemin, berbantalkan lengan lelaki itu. Jaemin pijat kecil kepala Renjun dan sesekali mengecupi kening yang lebih muda.
Hampir seperempat jam bertahan pada posisi yang sama akhirnya Renjun bergerak mengecupi garis rahang dan leher Jaemin. Ranum yang sering memanjakannya pun tak luput dari jamahan Renjun. Sang empunya hanya pandangi tanpa berniat pinta berhenti, Jaemin justru menikmati 'kenakalan' Renjun yang satu ini.
Si rubah kecil ini kian agresif kala cumbuannya dibalas. Jemari nakal itu turun pada gundukan di bawah lalu diremas gemas.
Kebiasaan Jaemin kenakan celana training memudahkan Renjun guna meluncuti kain bawahannya. Pemuda itu menggigit pinggang celana Jaemin dan menariknya turun. Sang empu turut menaikkan pinggul guna membantu aksi lelaki kesayangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
kovalen(pvt)
Short Storywellcome to the club baby~~ Jaemin!top! Jaeminxall!harem! nsfw