🔞NSFW, boypussy, oral sex, unprotect sex, fingering, age gap🔞
Sore ini terlihat mendung begitu gelap hingga tak lama terdengar gemuruh air yang berlomba untuk jatuh pada bentala. Renjun mengusap-usap lengannya yang kedinginan. Bodoh sekali, harusnya ia tahu bahwa sore ini akan hujan sehingga ia bisa menyiapkan mantel atau jaket dalam tasnya.
"Renjun? Kenapa hujan-hujan begini di luar?"
"Hehe, saya keluar dari siang tadi, Pak. Belum sempat pulang sudah ditawan hujan duluan."
"Tunggu di sini."
Terlihat tubuh jakung itu masuk dalam minimarket membeli beberapa barang sebelum merangkul Renjun dan membawanya masuk ke mobil dengan cepat.
"Kita ke rumah saya saja, nanti kalau sudah reda saya antar kamu pulang."
Selama perjalanan Renjun hanya menatap keluar di mana bulir liquid masih jatuh dengan deras. Sementara Jaemin sesekali mencuri pandang pada pemuda di samping yang tampak cantik dan sexy. Surai two toned sedikit lepek dan berantakan namun memberi kesan manis berlebih.
Astaga, Jaemin bisa gila dengan pemandangan ini!
Pada dua belokan terakhir mobil berwarna hitam metalik itu memasuki pekarangan rumah mewah bergaya vintage. Benar-benar perumahan elit ala holkay sekali.
"Ayo masuk."
Renjun mengikuti langkah Jaemin dan berpegang pada tas. Bisa ia lihat dosen muda itu mengatur suhu air conditioner agar lebih hangat. Apalagi punggung lebar tersebut terlihat sangat menawan.
"Mari ikut saya."
Lagi-lagi Renjun hanya bisa mengikuti langkah Jaemin tanpa tahu akan di bawa kemana.
Dirinya tidak akan dibunuh kan?
Oh, kamu terlalu berlebihan, Ren!
Siapa sangka bahwa Renjun akan di bawa masuk ke dalam kamar lelaki itu. Di sana Jaemin sibuk mencari baju yang setidaknya cocok digunakan Renjun. Selagi Jaemin sibuk mencari baju, Renjun menatap keseluruhan ruangan. Kamar itu berwarna hitam dan abu tua, tampak hangat meskipun terkesan kelam.
"Ganti baju kamu, Renjun. Maaf kalau kebesaran, itu baju saya yang paling kecil. Mau saya beri baju adik saya tapi badannya lebih besar dari saya, pasti kamu tenggelam."
Renjun segera mengganti bajunya dengan milik Jaemin di kamar mandi. Tak lupa ia membubuhkan minyak telon yang selalu ia bawa pada tubuhnya agar tak kedinginan. Ia juga mengeringkan rambut dengan handuk yang diberikan Jaemin. Beruntung sekali dirinya bisa mengenal dosen sebaik Jaemin.
"Mari makan bersama, Renjun. Pasti kamu belum makan"
"Baik, Pak Jaemin."
Makan malam itu hanya diisi denting perpaduan sendok dan piring tanpa adanya pembicaraan. Tanpa si manis sadari, lelaki 33 tahun itu sedang memperhatikan dirinya lamat-lamat.
Di mata Jaemin, Renjun terlihat sangat sempurna. Meskipun lelaki itu tahu bahwa banyak hal yang disembunyikan di balik senyum manis yang mampu memikat hati.
Usai makan malam bersama, keduanya berada di ruang tengah sambil menonton film. Hujan di luar masih deras seakan tiada tanda akan berhenti.

KAMU SEDANG MEMBACA
kovalen(pvt)
Cerita Pendekwellcome to the club baby~~ Jaemin!top! Jaeminxall!harem! nsfw