Cinderella, JJH

1.1K 140 2
                                    

Terhitung sudah 4x aku menelphone Jaehyun dari 2 jam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Terhitung sudah 4x aku menelphone Jaehyun dari 2 jam yang lalu. Tapi belum ada jawaban juga darinya. Sebenarnya aku ingin langsung pergi saja, tapi takut nantinya malah jadi masalah. Jadi harus bagaimana?

"Ya sudah lah toh cuma sebentar"

Ku masukkan handphoneku ke dalam tasku. Dan bersiap untuk pergi.

"Mimi titip cafe yah, aku pergi sebentar"

"Baiklah" jawabnya.

Setelah berpesan pada salah satu pegawai cafe. Ku langkahkan kaki ku keluar, tidak lupa buket bunga yang ku beli tadi sebelum ke cafe.

Sesampainya ditujuan, aku langsung menuju ruangan yang lumayan cukup jauh dari pintu utama. Ku harap aku tidak terlambat.

Dan untunglah dia masih ada di sana.

"Renjun"

"Kau disini?" Sapanya dan ku jawab anggukan sambil tersenyum manis padanya.

"Bagaimana lancarkan?"

"Tentu saja"

"Untukmu" aku menyodorkan buket bunga mawar putih yang ku beli tadi.

"Selamat untuk kelulusanmu. Maaf aku terlambat"

"Tidak. Yang penting sekarang kau sudah disini. Ku pikir kau tidak akan datang menemuiku hari ini"

"Bagaimana bisa aku tidak memberikan selamat kepada temanku selama ini hm?"

"Teman?! Tentu saja. Aku temanmu" katanya.

"Eum. Jun bisa kita bicara di taman?"

Tentu saja banyak yang harus ku luruskan dengan Renjun. Jadi aku harus berani mengajaknya bicara berdua. Hanya berdua.

"Tentu"



****


Dan di sinilah aku dan Renjun, taman dekat sungai han duduk di bawah pohon yang rindang ditemani hembusan angin.

"Kau terlihat sangat cantik memakai baju itu" puji Renjun.

"Kau tau Jun?! Ini pertama kalinya kau bilang aku cantik. Selama ini kau hanya bilang kalau aku berbeda"

"Kau memang berbeda dan juga sangat cantik hari demi hari"

"Aku tidak tau sejak kapan aku menyukaimu, yang ku tau aku selalu ingin berusaha berada di sisimu, tapi aku terlalu malu untuk hal itu" mulainya.

"Kau tau? Aku diam diam sering tersenyum melihat tingkah polosmu yang menjurus ke bodoh itu"

"Hey!! Enak saja" ku pukul saja lengan Renjun itu, enak saja dia bilang aku menjurus ke bodoh. Dan dia malah tertawa. Aneh

"Kau pasti ingin membahas itu kan?"

"Hhh, Renjun maaf selama ini aku tidak peka terhadap perasaanmu, ku pikir kau memang ingin berteman denganku. Aku pasti sering menyakiti perasaanmu ya kan?"

NCT IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang