Chapter 2

3.3K 455 137
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Cantik dan anggun adalah dua kata yang mendeskripsikan Jisoo saat ini. Malam harinya keluarga mereka saling bertemu untuk persiapan pernikahan yang akan di selenggarakan besok.





Kedua keluarga berkumpul di sebuah hotel, kali ini mereka tengah menikmati makan malam bersama.





"Aku tak percaya jika akhirnya mereka saling mencintai," ujar ayah Taehyung yang kini menatap lembut pada kedua pasangan yang tengah saling memukul itu. Pasalnya Jisoo kesal Taehyung masih belum mengganti cincin lamarannya dengan yang asli.




"Ah, begitulah jodoh. Tidak ada yang tahu. Semoga mereka bahagia selalu, dan kita akan menjadi keluarga yang akur," ayah Jisoo menyahut. Tentu suatu kelegaan bisa melihat putri kecilnya bersanding dengan Taehyung---yang ia kenal begitu baik dan bertanggung jawab, walaupun tingkahnya terkadang konyol. Im Seunghyun percaya, bahwa Taehyung bisa menjadi kepala keluarga yang baik untuk putri kecilnya.





"Kak, itu kan cincin milik Lisa." Bocah kecil dipangkuan sang ibu tak sengaja menangkap cincin merah muda miliknya berada di tangan Jisoo. Kedua pasangan itu pun lantas menyembunyikan tangannya, dan tersenyum melihat Lisa. Memberi Lisa gurauan agar bocah itu tertawa dan lupa akan cincinnya.





Dan Taehyung berani bersumpah demi apapun jika dirinya memang benar - benar lupa untuk mengganti cincin plastik itu.






.
.
.




Hari pernikahan pun tiba, Taehyung yang telah berpakaian rapi dan tampan itu terlihat sangat gugup. Sial, padahal ini hanya pernikahan kontrak antara dirinya dan Jisoo. Harusnya Taehyung bisa melewati ini semua dengan lancar.




Karena tak ingin merasa gugup sendirian, Taehyung berniat untuk menemui Jisoo di kamar pengantin. Namun sialnya lagi sang ibu mendorongnya menyuruh lelaki itu untuk pergi.




"Sabar. Jisoo masih berdandan. Kau itu keburu mau apa, huh?" Ujar sang ibu melebarkan matanya menatap Taehyung.




"Mau apa? Aku hanya ingin bertemu, apa salahnya?" Taehyung tak mau kalah turut menyahut.




"Tidak boleh! Nanti ada waktunya. Tunggu lima belas menit lagi. Dasar lelaki memang begitu jika awal menikah. Awas saja sampai membuat Jisoo menangis nanti, ibu tak segan akan turun tangan!"




"Ibu, kenapa memarahi ku?"





"Ibu takut kau akan seperti ayahmu. Jika sampai hal itu terjadi, kau lebih baik mati di tangan ibu!" Taehyung menelan ludahnya ketika melihat sang ibu mengangkat tinggi kepalan tangannya pada Taehyung sebelum ia pergi. Ya, untuk apa juga ia menyakiti Jisoo, toh pernikahan dan kehidupan mereka setelah menikah pun palsu. Lagipula mana mungkin Taehyung jatuh hati pada sahabatnya yang konyol, Jisoo pun sudah memiliki kekasih.





Wedding Agreement ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang