Chapter 4

2.9K 398 96
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Paris itu sangat indah, rugi sekali jika hanya menghabiskan waktu seorang diri disini apalagi hanya mengurung di dalam kamar. Satu minggu lebih Taehyung dan Jisoo berada di Paris, tentu Jisoo tak mungkin menghabiskan waktunya bersama Taehyung. Hari - harinya di temani oleh sang kekasih---Kim Seokjin. Mengitari sudut ke sudut kota romantis ini hanya berdua.




Sedangkan Taehyung seolah tak terlihat disini, ia hanya menghabiskan waktu di dalam kamar hotel, terkadang ia akan keluar sekedar mengelilingi sekitar ketika cuaca tak begitu dingin.




Menjelang sore hari, Taehyung memutuskan untuk keluar hotel. Mencari udara segar sekaligus menikmati makan malam. Lagi - lagi ia harus sendirian, sudah lebih dari tiga hari Jisoo menginap di apartemen Seokjin. Walaupun status Taehyung adalah suaminya, tentu ia tak memiliki hak untuk melarang Jisoo, karena pernikahan mereka hanya sebatas kontrak.




Taehyung berjalan menyusuri jalanan yang basah, salju tak lagi turun dengan lebat. Perlahan hari akan gelap, ia memandang menara Eiffel yang mulai bersinar menerangi malam.




Cantik, begitu cantik. Taehyung bisa membayangkan bagaimana nanti jika dirinya bersama gadis yang ia cintai sedang berdiri di bawahnya. Menikmati keindahannya, dan saat lampu - lampu menyala Taehyung akan mencium gadisnya. Ah, tentu sangat romantis.




Namun khayalan itu harus sirna seketika saat melihat pasangan yang ia kenal kini mulai berlarian di hadapannya. Mereka berhenti tepat di hadapan menara Eiffel, entah apa yang mereka katakan Taehyung tak dengar dengan pasti. Sepertinya keduanya nampak serius sampai tak tahu akan adanya Taehyung.



Tak berniat mengganggu, Taehyung hanya menatapnya dari jauh. Im Jisoo begitu nampak bahagia, begitupun dengan kekasihnya yang kini membuat Jisoo nampak salah tingkah.



Dan dari kejauhan pula Taehyung dapat lihat dengan jelas ketika mereka saling memandang begitu lekat, lalu berakhir ciuman manis yang entah mengapa saat melihatnya, hati Taehyung terasa begitu tak terima.




Sial, sepertinya Taehyung sudah lelah dengan kesendirian, sampai hati iri pada sahabatnya sendiri.





.
.
.




Larut malam Jisoo kembali dengan pipi yang merona merah. Rupanya suasana hati gadis itu begitu baik, terlihat dari dirinya yang tak henti menyunggingkan senyum bak orang gila.



"Taehyung... sudah makan malam?" Tanya Jisoo tak biasanya.



"Sudah. Kenapa memangnya?"



"Uhm. Rencananya aku ingin mengajak sahabat ku ini makan malam bersama. Tapi sepertinya kau sudah kenyang, baiklah tidak jadi." Ucap Jisoo begitu centil sambil tak henti memainkan kedua tangannya.



Wedding Agreement ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang