Who's¿

3K 118 31
                                    

"Milk! Ayo buruan kita udah telat nih!" Teriaknya pada laki-laki yang bernama Milk. Tangannya sibuk menstater motor kesayangannya. Yang diteriaki baru keluar dengan terburu-buru. Jangan lupakan roti yang digigitnya ikut bergoyang setara langkahnya. Bergumam tidak jelas dengan ekspresi lucu. Sadar jika roti yang digigit mengganggu segera dilepasnya.

"Ayo, chan!" Katanya sambil sesekali mengunyah rotinya. Sekilas echan terlihat cengo. Lalu tangannya dengan terampil memakaikan helm pada milk yang asik mengunyah.

"Lain kali lama gua tinggal. Mana gua ngga dibagi rotinya lagi." Ucap echan dengan sindiran halus. Milk yang mendengarnya nyengir polos seraya menaiki motor tanpa diperintah.

"Hehe kan gua taunya lu udah sarapan. Lagian udah telat. Nih kalau mau tinggal gigitan terakhir." Balas milk lalu menyodorkan sisa rotinya. Echan melihat roti tersebut dengan malas.

"Giliran gua aja dikasih sisa. Dasar susu basi!"

Meski berkata begitu, echan tetap melahap roti itu dengan cepat. Milk terkikik lucu. Buru-buru echan melajukan motornya sebelum mereka berdua terlambat. Ya, meskipun memang sudah terlambat sih.

▪▪▪

Echan sengaja memarkirkan motornya di luar sekolah, tepatnya di kedai teokbokki langganannya. Mereka berdua berjalan mengendap-ngendap melewati pagar sekolah yang terbuka lebar. Dengan mata yang melirik kesana kemari was-was. Merasa benar-benar aman dari osis kedisiplinan, mereka langsung berlari menuju kelas.

Beruntung guru yang mengajar kelas mereka belum datang. Dengan perasaan lega berjalan menuju bangkunya.

"Gila kalian telat lagi! Untung guru belum masuk." Kata Lonjin menggeleng heran.

"Biasa milk lama kebanyakan ngaca tuh!"

"Sialan! Ngga ya buluk!"

Lonjin memutar matanya malas. Sudah terlampau sering melihat pertengkaran sepele tom&jerry didepannya ini. Ia kembali menghadap depan, lebih baik mengobrol dengan jisung teman sebangkunya.

"Eh chan, tapi kok tadi ngga ada yang jaga ya?"

Echan mengendikkan bahunya. "Mungkin telat juga kali." Ucapnya dengan enteng. Yang langsung dibalas tampolan dari milk.

"Ngarang!"

Milk diam termenung. Pasalnya bukan sekali dua kali begini. Setiap Ia terlambat pasti osis kedisiplinan tidak ada ditempatnya. Sedangkan ketika Ia tidak terlambat osis kedisiplinan ada ditempatnya dan mulai menceramahi anak-anak yang terlambat. Tentu Ia tau karena sengaja memantau. Ia terkekeh pelan mengingat echan pernah dihukum karena terlambat. Perlu diketahui tidak setiap saat mereka berangkat bersama, hanya saat-saat tertentu saja. Seperti hari ini contohnya. Ia juga sudah pernah membicarakan ini pada teman-temannya. Namun jawaban mereka hanya, "Itu berarti lu orang yang hoki, milk!" Huh dasar!

▪▪▪

Dengan santai milk membuka lokernya yang berada diluar kelas. Ini sedang jam istirahat omong-omong. Alisnya mengerut melihat sebuah labu halloween plastik lucu mirip dirinya. Dengan cepat diambilnya usai menaruh bukunya dengan rapi. Menatap benda tersebut dengan lamat-lamat. Kepala cantiknya sedang berkelana. Siapa gerangan yang menaruh benda ini di lokernya? Dan apa maksudnya?

"Heol apa itu? Astaga mirip banget sama lu, milk! Haha!" Seru Lonjin.

"Gua juga ngga tau ini dari siapa. Udah ada aja di loker." Balas milk mengendikkan bahunya.

"Dari secret admirer kali." Celetuk echan sok cuek.

"Ada suratnya ngga?? Siapa tau ada petunjuknya!" Kata Jisung sedikit antusias. Ya, dia memang suka hal-hal misterius seperti ini. Mungkin seharusnya orang ini memberikannya pada jisung pasti akan lebih bagus responnya. Dalam hati milk terkekeh dengan pemikiran absurdnya. Sebelum milk menelusuri labunya lebih jauh, tiba-tiba echan bersuara.

RandomlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang