Innocent

1K 67 7
                                    

Siang itu Mark tengah asik di dalam kamarnya. Menikmati waktu sendirinya sambil memantau aktivitas para fansnya, nctzen atau sijeuni lewat ponselnya. Mereka memang sedang diberi jatah libur.

Cklek

Mark menatap ke arah pintu dengan mata bulatnya. Haechan muncul dari sana, berjalan ke arahnya setelah menutup dan mengunci pintunya.

"Kau sedang apa, mork?" Tanya Haechan sambil duduk dipinggir kasur.

"Panggil aku hyung, haechan-ah.." 

"Bagaimana jika setelah membuktikan sesuatu?" Runding Haechan dengan tawa licik dihatinya. Mark mengerjapkan matanya. Mendudukkan dirinya sembari menyibakkan selimut. Singa kecil ini sedikit tertarik rupanya.

"Memangnya apa yang perlu dibuktikan?"

"Katanya kita bisa mengunci tangan hanya dengan tangan kosong. Tanpa borgol atau tali, hanya membutuhkan tangan dan otot." Jelasnya diikuti tangannya yang bergerak-gerak. Diakhir sedikit menyombongkan otot tangannya. Mark memutar matanya malas. Ia kira membuktikan suatu hal yang langka, ternyata malah seperti ini.

"Aku pikir membuktikan apa. Kalau itu aku juga tau, haechan!" Sewot Mark.

"Ey~ ini beda versi. Coba tunjukkan cara mengunci versimu, mark."

"Tentu saja seperti ini~!" Kata Mark sembari tangannya mencekal kedua tangan Haechan dengan kedua tangannya. Matanya berbinar dengan senyum polos kesenangan. Haechan menggigit bibir dalamnya menahan gemas untuk tidak segera memperkos--uhuk

Haechan mendengus pelan.

"Bukan yang seperti itu, sayang.." Balasnya dengan lembut, lalu melepas cekalan mark dengan mudah. Mark menahan senyumnya, pipinya sudah sedikit merona omong-omong.

"Tapi seperti ini. Ikuti aku." Interupsinya membuat mark ikut fokus.

Kedua tangan mark saling disatukan. Lalu salah satunya dibuat membuka kelima jarinya. Dengan penuh kelembutan haechan menyatukan jari tangan kanannya pada tangan kanan mark yang terbuka.

"Lihat, ini sudah terkunci. Coba lepaskan tanganmu, hyung." Katanya dengan enteng. Mark terlihat berusaha melepaskan cekalan haechan. Meskipun begitu tetap saja tidak bisa lepas. Darimana datangnya kekuatan haechan ini, huh? Wah, sepertinya Mark tidak tahu kalau Haechan diam-diam selama ini rutin melakukan workout. Haechan tersenyum kemenangan melihat hyung manisnya kesusahan melepaskan genggamannya.

"Tidak bisa, haechan. Jadi versi milikmu seperti ini, huh?"

"Aniyeo, versiku begini hyung." Ucap Haechan dengan smirk. Tangannya yang masih menggenggam erat tangan Mark dengan cepat didorong ke atas kepala Mark, menempel pada tembok dibelakangnya. Dengan wajahnya yang ikut maju hampir menempel. Mark menahan nafasnya sesaat. Wajah mereka begitu dekat, ah tidak tapi sangat dekat!! Tangannya berusaha terlepas dari cekalan Haechan.

'Apaan-apaan ini?! Kenapa semakin tidak bisa lepas??'

Mark mencebik setelah tenaganya makin terkuras tanpa hasil. Haechan terkekeh pelan sambil menjauhkan badannya.

"Lepaskan haechan!" Katanya sambil mendelik dengan bibir di-pout-kan.

"Shireonde." Ledek Haechan dengan raut menyebalkannya.

"Cepat lepaskan haechan! Ya ya yak! Ha ha! Andwae~! Itu geli, haechan! Berhenti haha! Yak!"

Dengan kejahilan Haechan yang tidak ada habisnya. Menggelitiki Mark adalah hal yang sedang dia lakukan sekarang. Padahal sudah tahu Mark sensitif. Dasar Haechan..

Muka Mark sudah setengah persen merah, dengan sedikit peluh. Semua itu akibat ulah Haechan yang demi kolor doyoung hyung! Tubuhnya sekarang benar-benar sensitif! Haechan nakal!

Haechan mendekatkan wajahnya. Menatap wajah manis pecinta semangka ini dengan senyum tampannya. Tapi jika dilihat sekarang lebih ke seksi sih. Terimakasih atas ulahnya.

"Kau seksi, hyung."

Bibir Haechan dengan lembut menempel pada bibir Mark.

Haechan memiringkan kepalanya. Melumat bibir Mark dengan penuh kelembutan. Mark lama kelamaan ikut terbuai, belum lagi remasan dipinggang kanannya membuatnya melenguh.

"Anghh~"

•••°°°•••

Omake

"Agh! Je-jenooh~ nghh ssh.."

"Ohh ngahh~ s-stophh jeno akh!"

"Bukankah ini yang kau mau, hyung~" Kata Jeno memelankan gerakannya. Mark menggeleng ribut.

"Berpura-pura membuktikan kuncian tangan. Padahal kau sedang menggodaku hm.."

"Anghh aniyahh ngh jen-oohh~"

"Nikmati hukumanmu, baby."

"AKH S-STOPHH TERLALU DALAM NGHHMMPH--"

[ Fin ]

Ah yeorobun pasti bingung kan? Tapi sayangnya, Mark yang lugu mencoba melakukan hal yang sama pada Jeno. Tapi itulah hasilnya. Semoga uri lion baik-baik saja ne~

Nb: Ini terinspirasi dari video tt yg  sempet trend dulu.

RandomlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang