Kiss

832 58 2
                                    

Nih Thr wkwk..





Di sebuah ruangan, terdapat beberapa ekor -uhuk- orang maksudnya. Mereka sekumpulan pemuda tampan yang lagi live instagram. Duduk lesehan bentuk setengah lingkaran biar ngga ngehalangin kamera yang lagi nyorot mereka.

"Jadi kita mau main apaan?" tanya Renjun natap teman-temannya. Haechan menggeser duduknya membelakangi kamera hp tanpa disadari.

"Jangan belakangin kamera bego! Ini gue lagi live ig." protes yang punya hp, Jaemin. Haechan berdecak sedikit kesal sambil menggeser duduknya seperti tadi, sebelah Renjun.

"Lagian lu ngapain live ig babi! Live tiktok noh dapet cuan ogeb!"

"Hilih suka-suka gue lah mau live dimana. Ini buat gabut aja bego!"

"Ini biit gibit iji bigi-- arkh! Sakit anjg!"

"Bacott"

Tak

Tak

Arkh

"Kok dijitak sih, njun!"

"Hooh mana pedes lagi ssh.."

Mereka berdua sibuk ngelusin bekas jitakan pedesnya. Renjun mendatarkan ekpresinya. Males banget kalo udah ngeliat duo rese ngebacot.

"Bacot mulu ajg jadi main apa kga ini babi!"

Mampus di gas.

"Ya ya maap, yok lah gas main." kata Haechan.

"Gue ada game nih! Namanya game lima jari." celetuk Mark antusias. Yang lain langsung menatapnya. Senyumnya manis banget mana matanya berbinar-binar kaya kucing. 'Anjing gemes woy!' sorak mereka dalam hati. Jeno berdehem sejenak.

"Game lima jari? Gimana tuh gamenya, by?" tanya Jeno.

Plak

"By by lu tuh babi ngepet!"

"Apa sih ajg jaemin sirik lu!"

"Bagus jaem pinter!"

"Diem lu chan! Sini gua pukul pala lu!"

"Meh maju meh kalo berani"

"UDAH STOPP IHH!"

Nah loh si maung emosi. Mark menatap mereka bertiga kesal sambil memajukan sedikit bibirnya. Bukannya nakutin malah pengen nyaplok itu bibir. Jeno mengelus kepala Mark menenangkan sambil tersenyum.

"Iya maaf ya, yuk lanjut." ucapnya dengan lembut yang dibalas anggukan lucu. Yang lain udah natap sinis tangan Jeno yang masih ngelus kepala si manis. Tangan Renjun terulur pelan dari belakang Mark menangkis dengan sengaja tangan Jeno, lalu melengos. Jaemin dan Haechan terkikik puas.

"Jadi game lima jari itu..."

•°•°•

Setelah Mark menjelaskan bagaimana cara mainnya, mereka langsung eksekusi. Kelimanya mengangkat satu tangan dengan kelima jari membuka.

"Bentar, yang kalah hukumannya apaan?" tanya Jaemin.

"Hukumannya cium satu orang aja!"

Sontak semua menoleh ke arah Mark. Ini mereka ngga salah denger si manis nyaranin hukuman gini? Sontak semua menyeringai.

"Ok deal!" serentak semuanya kecuali si pencetus ide. Mark mengangguk dengan polos.

"Ok kita mulai. Siapa yang mau duluan?"

"Gue deh."

"Okay dari haechan berarti muter ke renjun, gue, jeno, jaemin, terus ngulang lagi sampai ada yang kalah yaa!" komando Mark yang diangguki semua.

"Hm.. yang tadi sebelum kesini boker dulu, tekuk jari lu cepet! Ngahaha!"

"Ajg emang dendam pribadi sialan." umpat Jaemin sambil menekuk jari jempolnya.

"Ok sekarang gua. Pake baju item, korbanin jari lu haha!" kata Renjun

Yang kena Mark, Jeno, Jaemin. "Njir gue udah sisa 3 aja woy!"

"Wkwk mamposs!" ejek Haechan.

"Masih belum kok jaem wkwk~" ucap Mark sambil tertawa kecil. Jaemin mau kesal ngga bisa saking manisnya ini makhluk Tuhan.

"Dah dah lanjut."

"Sebelah kiri gue, tekuk satu jarinya wkwk~"

"Oh jadi mau ngalahin gua nih, hm? Liat aja ntar." kata Jeno sembari menatap intens Mark. Yang ditatap jadi gugup dan merasa terintimidasi.

"G-ga boleh ngancem hng!"

"Ngga ada gua ngancem loh."

"Diem ih!"

Mark mempoutkan bibirnya untuk menghilangkan kegugupannya. Game terus berlanjut dengan seru.

Kira-kira siapa yang kalah?

•°•°•

Kekalahan diraih oleh Jeno. Mark sudah tertawa lepas sambil tepuk tangan ribut. Yang lain antara lega dan kecewa. Lega karena bukan mereka yang kalah, sedikit kecewa karena tidak bisa mengambil kesempatan dalam kesempitan ini. Jelas mereka semua sudah tau apa yang akan dilakukan Jeno si pemilik otot berlebih itu.

"Jadi jeno, selamat jalanin hukumannya~" kata Mark sedikit meledek sebenarnya. Tapi Jeno justru menyeringai, membuat Mark merasa was-was.

"Ok. Cium satu orang kan? Tadi ngga ada rules buat siapa yang bakal dicium kan?" tanya Jeno sambil menatap Mark.

Mark menganggukkan kepalanya kaku, sambil berpikir. Lalu dirinya baru ngeh maksud Jeno dan tatapannya. Lantas mendongak menatap ke arah Jeno.

Terlambat. Jeno sudah mengukungnya, dengan kedua tangan bertumpu pada sofa dibelakang Mark.

"J-jeno mau n-ngapain? J-jangan gue anj--eumph!"

Bibir mereka bertemu. Menempel dengan panas. Mark tentu saja berontak.

"Lepssh mph hmph!"

Jeno yang jengah menyekal tangan Mark dengan satu tangannya. Mencium ganas bibir manis itu. Tangan satunya meraih tengkuk Mark guna memperdalam ciumannya.

"Eungh~"

Giginya dengan sengaja menggigit keras bibir bawah Mark. Menciptakan rasa besi darah, tanpa ragu ia menyesapnya. Melesakkan lidahnya ke dalam mulut Mark. Bermain-main dengan lidah si manis yang mulai kewalahan.

"jenmphh anh cpkhh hmph" desahan Mark mengalun di seluruh ruangan yang mulai panas.

"Anjing jeno babi bikin mupeng sial!"

"Kenapa bukan gua yang kalah tadi fuck!"

"Shit!"

Tiba-tiba Jaemin teringat sesuatu. Lalu menoleh ke samping, tepat ke hpnya. Matanya melotot horor.

"ANJING LUPA GUA MATIIN!"

End

Selamat Idul Fitri|Maaf maaf kalo ada salah yaa🙏🏻

-Jack|220223

RandomlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang