JUJUTSU KAISEN || Shrine Maiden {Gojo Satoru x Reader x Ryomen Sukuna}

JUDGEMENTOR

Rating : K+ - T

Desclimer: Gege Akutami sensei yang jelas SHRINE MAIDEN punya author

Pair : Gojo Satoru x female reader x Ryomen Sukuna dan beberapa pair lain nyelip

Genre :action, demon, supranatural (sedikit romantic comedy)

Warning : bahasa amburadul, TYPO yang bikin sakit mata, bahasa TAK SESUAI EYD , ke oot an yang mutlak ada, mungkin ada scene yang kurang jelas(kuserahkan pada imajinasi reader )/plak

"Never believe what you see"

sebelumnya :

"dengarkan sebentar kumohon. Aku tak berniat bertarung tapi untuk berdiskusi denganmu Fushiguro Megumi" kata Sonia sambil menjelaskan tentang tujuannya mencari Higuruma

Walau itu hanya sebatas kebohongan agar bisa menjaganya sambil mencari petunjuk tentang penghalang . Megumi tanpa basa basi meng iyakan kata-kata Sonia sambil mengancamnya lalu pergi bersama ke Shinjuku setelah Sonia melepaskan teknik jujutsunya

Tsubaki dan Sonia menuju lokasi berbeda , tentu saja mereka sudah tau dimana tempat asli Higuruma tapi untuk sekarang mereka akan mengawasi kedua bocah Tokyo berbeda tujuan tanpa ikut campur karena di salah satu tempat yang mereka tuju sudah ada penyihir yang menanti kedatangan mereka yang tentu saja bukan penyihir yang mereka cari.

end

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

WARNING CHAPTER INI MENGANDUNG SOPILER!!!

 "justice is a weapon. it can be use to cause harm but it cannot protect or save others"

Tsubaki pov :

Untungnya aku berhasil meyakinkan bocah Itadori untuk ikut dengannya ke Ikebukuro sementara Sonia menuju Shinjuku bersama penipu Remi, yah jika itu Sonia aku tak perlu khawatir jika musuhnya hanya seperti itu . Bocah Amai sedari tadi bercerita kalau dirinya dulu termasuk dalam geng pembully yang dihajar oleh bocah Itadori

'jadi dia mencari perlindungan kalau hanya karena itu kenapa dia tak langsung keluar dari game ini?' batinku sambil mendengarkan

Daritadi aku merasa ada yang mengawasiku tapi ketika kupastikan tak ada penyihir jujutsu lain di sekitar kalaupun ada mereka hanya memilih mengawasi tapi tak setajam ini . Mataku berpedar ke segala arah mencari sumber tatapan yang tak enak yang sedari tadi terasa menusuk sampai kusadari mata sisi kanan pipi bocah bersurai merah jambu menatapku dengan tatapan seram seolah mengawasiku dengan ketat

'jadi dia yang mengawasiku sejak tadi' batinku sambil mengabaikannya

Mereka berdua focus bicara dan tak menyadari kalau Sukuna mengawasiku , kelihatannya dia hanya penasaran padaku lebih tepatnya berpikir apa aku benar ibuku atau bukan sampai akhirnya matanya kembali tertutup