BE THERE FOR YOU

11.3K 1K 258
                                    

"Jeno, boleh antar aku ke kelas taekwondo? Aku ada perlu kesana."

Jeno yang tadinya memasang wajah kesal karena melihat Mark, kini rautnya berubah lembut dengan senyum bulan sabitnya saat menatap Renjun. "Sure."

Keduanya bergegas menelusuri koridor menuju ruangan yang sebelumnya sering Renjun kunjungi juga. Begitu sampai, Renjun mengintip sebentar ke dalam ruangan, dan menemukan orang di dalam sana tengah sibuk berlatih. Renjun menarik tangan Jeno, mengajaknya masuk dan duduk di dekat pintu masuk.

Jeno duduk dengan mata yang memperhatikan sekitarnya, Renjun yang tadinya celingukan mencari orang yang ia cari kini menoleh pada Jeno saat sadar kekasihnya diam saja. Renjun mengikuti arah pandangan Jeno, karena ia terlihat begitu serius.

"Jangan dilihat!" Renjun menutup mata Jeno dengan tangannya saat tau, kekasihnya itu tengah menonton Jaemin yang mengenakan baju taekwondo yang memperlihatkan sedikit bagian tubuh atasnya.

"Aku melihat permainannya bukan yang lain-lain." Jeno meraih telapak tangan Renjun yang menutupi matanya. Mengecup lembut tangan mungil itu. Hanya sebentar Jeno menyelami netra berbinar milik Renjun, sebelum kembali melihat latihan para peserta taekwondo.

"Jangan!" Renjun kini beranjak dari tempat duduknya, berdiri di depan Jeno untuk menghalangi pandangan Jeno yang kembali menonton.

Jeno mendongak menatap Renjun yang juga menatapnya kesal, Jeno tak bisa untuk tak menarik sudut bibirnya. Jeno tersenyum. Sangat jarang mendapati Renjun cemburu, tapi jika segala hal yang berhubungan dengan Jaemin. Kekasih mungilnya itu begitu mudah merasa cemburu.

"Iya, tidak dilihat." Jeno menarik tangan Renjun, agar kekasih mungilnya berdiri lebih dekat dengannya.

Saat seseorang mendekati pasangan itu dan memanggil. "Renjun, ah Jeno juga." Pemuda itu menyapa keduanya.

"Sungchan, sebenarnya ada apa?" Tanya Renjun, tadi ia mendapat pesan dari Sungchan untuk datang kesini. Pemuda tinggi itu bilang, ada perlu pada Renjun.

"Sebentar, aku ambil dulu." Sungchan berlari meninggalkan Renjun dan Jeno, dan kembali tak lama setelahnya dengan membawa botol minum berwarna dongker.

"Ini, terimakasih." Sungchan menyodorkannya pada Renjun, pemuda mungil itu mengambilnya.

Melihat botol minum yang tersodor, Jeno yang dari tadi duduk langsung berdiri sambil menatap Sungchan tajam.

"Kau berani memberikan ini di depan kekasihnya sendiri?" Jeno tak habis pikir, Sungchan begitu enteng memberikan sesuatu pada Renjun di depan matanya. Hey, bukankah Sungchan sudah jelas tau Jeno itu kekasih Renjun.

"Itu milik Renjun, aku hanya mengisinya kembali dengan jus buah sebagai balasan rasa terimakasihku." Jawab Sungchan kemudian.

Jeno beralih pada kekasih mungilnya. "Renjun, ini milikmu?" Jeno menunjuk botol yang kini dipegang Renjun.

"Iya, saat pekan olahraga Sungchan lupa tidak membawa minum—"

"Kalian minum dari botol yang sama?!" Begitu mendengar sepenggal kalimat dari Renjun, Jeno langsung bertanya panik. Kalau Sungchan sampai minum dari tempat yang tadinya Renjun gunakan minum, bukankah itu ciuman tak langsung?

Jeno geram dengan itu.

"No! Aku tidak meminumnya, aku memang memberikannya untuk Sungchan." Sanggah Renjun.

Sungchan ikut memberi penjelasan. "Saat Renjun memberikannya padaku, airnya masih utuh. Renjun belum menyentuhnya."

Setelah mendengar dua penjelasan meyakinkan itu, Jeno kembali bertanya pada Renjun. "Dan kau memberikan itu untuk oranglain sementara kau tidak minum, Renjun?"

Be There For You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang