Bab 9 Algara Kehilangan Ayana

1.8K 115 4
                                    

Di kantor milik Algara.

Pria itu merasa kesal setelah pengunduran diri Ayana. Wanita itu benar-benar sudah tidak datang lagi ke kantor. Ini sudah hampir dua minggu lebih.

Dia bahkan tidak tau kalau semua yang dia lakukan malah akan membuat dia jadi rumit. Ayana sudah benar-benar membuat dia marah.

"Hai Bro."

Gio datang dan langsung masuk ke dalam ruangan di mana tempat Algara berada. Algara menatap sepupunya dengan pandangan mata horornya.

"Lain kali kalau kamu mau masuk ke sini itu ketuk pintu."

"Hei aku sudah ketuk pintu dan sudah permisi juga pada Dodi yang ada di depan. Kamu saja yang sok sibuk."

Gio tidak terima ketika dirinya yang malah ikut disalahkan. Memang semuanya adalah salah dirinya tapi dia tidak ingin nanti semuanya malah akan jadi berantakan.

"Kenapa kamu datang ke sini?" tanya Algara pada sepupunya itu.

Gio menepuk pundak Algara dengan perlahan. Lalu kini pandangan matanya melihat kearah lain.

"Aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu. Ini tentang Ayana."

"Aku tidak ingin mendengarnya lagi!" potong Algara dengan cepat. Wanita itu sudah menghianatinya bersama dengan pria lain.

"Kamu yakin Algara, kemarin aku melihat dia bersama dengan pria, tapi sepertinya itu bukan Ayana."

Gio mengatakan itu dan sukses membuat Algara jadi terkejut dengan apa yang dikatakan. Apa maksud dari perkataan Gio barusan? Dia sungguh tidak tau kalau semuanya akan jadi lebih rumit lagi.

Apapun yang dia lakukan harus sesuai dengan keinginan dirinya. Setidaknya semuanya harus bisa dia dapatkan dengan baik. Apapun yang dia lakukan harus bisa berjalan dengan sempurna.

"Apa maksudnya Gio? Apa wanita itu pura-pura tidak mengenal kamu seperti sama waktu itu?" tebak Algara dengan pandangan sinisnya.

"Bukan, suaminya memanggil dia dengan nama Ayida. Bukan Ayana."

"Apa dia mengganti nama?" tebak Algara yang kini sedang berpikir.

Gio menggelengkan kepalanya dengan sekilas saja. "Sepertinya dia orang yang berbeda."

"Tidak mungkin orang berbeda dengan muka yang sama," bantah Algara yang tidak masuk akal.

"Atau jangan-jangan mereka kembar. Ayana punya kembaran?" ucap Gio.

Algara terdiam sejenak setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Gio. Wanita itu tidak pernah mengatakan kalau dia punya kembaran. Hanya saja ketika dia mengajaknya untuk menikah, Ayana bilang tidak ingin melangkahi kakak perempuannya yang belum menikah.

"DODI!" Algara langsung betriak memanggil nama Dodi karena memang dia harus menyelesaikan semuanya sekarang. Setidaknya harus dia selesaikan dengan baik.

Untuk saat ini dia harus tau tentang Ayana yang sebenarnya.

"Iya Pak Bos."

Dodi langsung masuk dengan begitu saja ke dalam ruangan Algara ketika pria itu memanggil namanya.

"Kamu cari tahu tentang keluarga Ayana. Apa dia punya kembaran atau apapun itu!" tegas Algara pada Dodi.

"Baik kalau begitu, aku akan mencaritahunya."

"Aku juga akan membantu kamu Dodi."

Gio tersenyum pada Dodi dengan sekilas saja. Dia akan mengusut tuntas tentang hal ini. Takut jika memang Algara salah paham dengan Ayana maka mereka semuanya pasti akan menyesal. Apalagi Gio yang memang pernah menyuruh Ayana untuk jauh dari Algara.

Algara hanya melihat kepergian dari dua orang yang ada di hadapannya. Semuanya sudah menjadi bubur. Tidak ada hal yang perlu dia pertahankan lagi. Apapun yang dia lakukan memang harus sesuai dengan keinginan dirinya.

Apalagi memang ini adalah hal yang baik untuk dirinya. Semoga saja ini akan menjadi awal yang baik untuk mereka semuanya. Dia akan bahagia ketika semua yang dia inginkan jadi kenyataan.

Sesungguhnya apapun yang dia lakukan saat ini akan menjadi lebih baik lagi. Sekarang dia malah merasa bingung sendiri. Semuanya tidak mudah untuk dia dapatkan dengan baik.

Tiba-tiba Algara mendapatkan sebuah telpon dari kedua orangtuanya. Dia menaikan sebelah alisnya dengan heran. Tumben sekali kedua orangtuanya itu malah menghubunginya.

"Hallo Algara."

"Iya kenapa Mah?"

"Kamu masih betah di London? Kamu gak kangen dengan mamah?"

Algara mendengar suara Dina ibunya Algara yang kini malah merengek seperti anak kecil saja. Wajar jika ibunya terlalu berlebihan dan perhatian padanya. Apalagi dia yang memang anak pertamaa dan juga jangan lupakan kalau dia adalah pewaris tunggal dari perusahaan keluarganya.

"Iya mah. Algara minta maaf deh. Mungkin untuk sementara waktu Algara akan tetap tinggal di sini lebih dulu. Kalau mamah kangen padaku yah datang saja," ucap Algara dengan singkat.

"Kamu sudah berjanji akan membawa Ayana pulang lalu setelah itu kamu menikah bukan? Ayolah cepat Algara," tagih Dina pada janji anaknya waktu itu.

Algara lupa mengatakan kepada kedua orangtuanya kalau hubungan dirinya dengan Ayana  sudah kandas ditengah jalan.

"Jangan membahas tentang Ayana lagi."

Algara mengatakan itu pada ibunya. Memang dia harus mengatakan semuanya sekarang agar tidak terjadi kesalahpahaman lagi antara keduanya.

"Loh kenapa? Apa yang terjadi sebenarnya dengan dirimu dan juga Ayana."

"Dia sudah menghianatiku."

"Kamu yakin Algara? Tidak mungkin jika Ayana melakukan itu semuanya. Mamah sudah tau benar sifat Ayana yang baik dan tidak mungkin melakukan hal yang buruk."

"Tapi pada kenyataannya dia malah begitu sekarang."

Dia hanya mencoba menghela nafas dengan berat. Sungguh dia tidak mengerti dengan apa yang sudah terjadi sekarang ini. Apapun yang dia lakukan harus sesuai dengan keinginan dirinya.

"Mamah tidak mau tau pokonya kamu harus segara pulang."

"Nanti kalau sudah selesai urusanku di sini. Aku tutup dulu mah."

Algara memutuskan untuk menutup ponselnya. Kali ini dia malah merasa kesal sendiri. Sungguh dia tidak menyangka kalau kehidupannya akan jadi lebih rumit. Apapun yang dia lakukan saat ini memang harus sesuai dengan keinginan dirinya.

Sekarang dia tidak tau harus melakukan apalagi agar semuanya kembali jauh lebih baik lagi. Apapun yang dia lakukan memang sudah benar adanya sesuai dengan keinginan dirinya.

"Ah sial!"

Dia hanya bergumam dengan pelan saja ketika mengatakan semuanya jauh lebih baik lagi. Setidaknya semuanya akan jadi lebih bagus. Sekarang dia paham dengan apa yang sudah terjadi sekarang ini.

Alaga membuka ponselnya ketika dia mendapatkan sebuah informasi dari Gio. Dia langsung membulatkan matanya ketika membaca semuanya.

"Ayana kembar."

BERSAMBUNG

________________________

Assalamualaikum warahmatullahi Wabarokatu..

Alhamdulillah Akhirnya aku bisa update lagi ceritanya.

hanya mau ngasih kabar pada kalian

Jangan lupa komentar kalian yah karena ini akan menjadi pertimbangan author.

Makasih banyak yang sudah baca cerita ini.

***

Find You In London (Tamat) OPEN POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang