Part 21B. Kiss The Porcelain God.

10.9K 1.4K 183
                                    

Kiss The Porcelain God.

Meaning: To vomit into a toilet, especially profusely or for a long period of time.

...

...

...

...

Mereka baru akan menjauh pergi, berbalik arah menuju pagar ketika beberapa kupu-kupu putih terbang berputar mengelilingi kepala.

"Menurut kepercayaan orang Irlandia, kupu-kupu adalah perwujudan jiwa orang yang sudah meninggal." Ed berkata.

"Di beberapa mitos dan kepercayaan lain juga banyak yang bilang kupu-kupu memang penghubung antara dunia dengan alam kubur." Lanjutnya.

Geo mengangguk, sependapat. Di Indonesia sendiri kupu-kupu lebih digambarkan dengan simbol keberuntungan.

Kupu-kupu putih konon katanya adalah jelmaan malaikat yang turun ke bumi.

"Kurasa kupu-kupu ini ada hubungannya dengan Zoraida." Edward berucap lagi.

"Look! Mereka menuju ke pohon." Geo menunjuk pada pohon willow besar disamping makam.

Edward tertegun sesaat.

"Bloody hell! Bukankah tadi tak ada jalan apapun di balik pohon besar itu?"

Edward mendengar Geo juga menyuarakan hal yang sama dengan apa yang sedang ia pikirkan.

Magic indeed!

"Apa kita harus mengikutinya?" Edward bertanya ragu.

Ia bukannya takut. Tapi pengalaman kemarin, sempat membahayakan Geo membuatnya sedikit trauma.

Takut sang kekasih akan ikut menderita bersamanya sekali lagi.

"Tidak. Tapi aku penasaran dengan keajaiban yang tadi Verbius katakan." Geo malah terdengar bersemangat.

Eh?

"Dan dia memberi selamat kepada kita. Mungkinkah itu berarti bukan sesuatu yang buruk?" Lanjut si cantik penasaran.

"I.. hope so." Edward menjawab tak pasti.

Heran, darimana datangnya jiwa petualang tanpa takut Geo hari ini?

"Oke, ayo kita ikuti kupu-kupu itu." Kata Geo semangat.

Edward mendesah pelan.

Semoga tak terjadi hal buruk apapun di dalam sana.

Edward tak ingin dibantai Zach dan Agatha karena membahayakan nyawa Geo sekali lagi.

Setengah hati Ed berjalan masuk ke balik pohon, mengejar Geo yang sudah lebih dahulu kesana.

...

...

Ada lebih banyak kupu-kupu yang menyambut ketika mereka sampai di balik pohon.

"Cantik sekali. Apakah kita sedang masuk ke hutan kupu-kupu?" Geo berujar takjub, memandang kagum ke arah puluhan kupu-kupu cantik beraneka warna di sekeliling mereka.

"Entahlah." Bisik Edward, antara kagum dan waspada.

Matanya memandang sekeliling, siap siaga jika tiba-tiba ada sesuatu yang datang menyerang.

"Lihat! Itu kupu-kupu yang tadi. Cuma mereka yang berwarna putih." Tunjuk Geo ke arah beberapa pasang kupu-kupu putih di ujung jalan.

Kupu-kupu putih itu hanya mengepakkan sayap, tidak terbang, dan seakan melihat ke arah Edward juga Geo mengajaknya berkomunikasi.

TRUE LOVE KISS (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang