Part 19. Kiss and Make Up

13.5K 1.6K 269
                                    

I'm scared, I'm falling.

Losing all, losing all my control.

And I'm tired of talking.

Feel myself saying the same old things.

But this love's important.

Don't wanna lose, don't wanna lose you this way..

-Kiss and Make Up. Blackpink ft Dua Lipa-

...

...

...

Edward baru saja mematikan lampu samping tempat tidur, berniat memejamkan mata ketika ia mendengar suara langkah kaki menaiki tangga.

Perlahan ia turun dari ranjang untuk memastikan siapa yang datang. Takut ada penyusup atau maling.

Dan tak butuh waktu lama untuk mengetahui siapa yang malam-malam begini masuk ke apartemen.

Edward cukup mengintip sedikit dari balik pintu kamar.

Si pemilik apartemen ini ternyata baru saja pulang.

Tapi tidak dalam keadaan baik-baik saja.

Wajahnya terlihat pucat, dengan kantung mata hitam, tanda ia kurang tidur dan sering menangis.

Dan hati Edward trenyuh, ikut merasakan sakit ketika membuka pelan pintu kamar dan melihat Geo duduk di lantai menangis tersedu.

"I hate you!" Teriak Geo penuh kebencian, diantara isakan.

"I do really hate you!" Sekali lagi, ia berteriak lebih keras. Nada sakit hati kental terdengar, mengiris hati.

Edward tahu pasti siapa objek kebencian yang sedang diteriaki Geo.

Siapa lagi jika bukan dirinya.

Padahal sedari awal bertemu, Edward selalu menjanjikan kebahagiaan pada pria cantik pemilik hatinya ini.

Namun sampai sekarang, ia malah terus menyakitinya.

Tak tahan melihat kondisi sang kekasih, Edward berjalan mendekat, ikut duduk di lantai dan memeluk Geo.

"Maafkan aku cherie. Hatiku sakit melihatmu menangis seperti ini."

Geo tak menolak rengkuhan Edward, malahan tangannya melingkar membalas pelukan.

Pria cantik itu menangis tergugu, menyandarkan kepala dalam dekapan hangat tubuh besar Edward.

"Go away! Kenapa sulit sekali melupakanmu!" Geo berbisik pelan. Menyuruhnya pergi, tapi tangan mengeratkan pelukan.

"Ini bahkan terasa nyata. Aku bisa merasakan bau tubuhmu, aroma sandalwood yang menenangkan." Isak Geo desperate.

"Aku juga bisa merasakan kokoh dadamu, tempat ternyamanku untuk bersandar."

Ah, ternyata Geo menganggap Edward hanya sebagai halusinasi. Pantas saja ia mau menerima pelukan.

"I hate you!"

"I hate you!"

"Pergi! Sana pergi jauh!"

Edward tetap diam, walaupun Geo meneriaki dan memukuli dadanya.

Biarlah Geo menganggapnya halusinasi semata, dan melampiaskan semua amarah.

Edward memang pantas menerimanya.

TRUE LOVE KISS (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang