I Didn't Save You To Get Proposed To

Chapter 33

“Elsia.”

Saya tidak yakin apakah saya melewatkan sesuatu yang lain, tetapi Ixion benar-benar memanggil nama saya.

"Ya?"

“Saya tidak punya bakat musik. Setiap instrumen yang saya sentuh akan pecah. Lihat tanganku.” Dia mengulurkan tangannya. Itu adalah tangan yang besar, tebal, dan keras. "Aku belum pernah membaca puisi untuk tahun baru sebelumnya."

“Aku mengharapkannya.”

Aku tidak tahu mengapa dia tiba-tiba membicarakannya, tapi aku mengangguk untuk saat ini. Saya tahu dari lamaran pernikahan bahwa itu benar.

“Namun, aku lebih baik dari Niel.”

Aku menggelengkan kepalaku sejenak, mencoba memahami kata-kata yang tidak masuk akal itu. Saya pikir karena Niel memiliki begitu banyak elemen yang saya suka, dia lebih unggul darinya pada tingkat manusia ke manusia.

“Paling tidak, saya yang bertanggung jawab penuh. Terutama jika mereka adalah dermawan saya. ”

'Memang benar untuk membunuhnya sekarang, tetapi karena dia adalah seorang dermawan, dia berarti dia akan berdiri di sisinya dengan rasa tanggung jawab.'

Aku mengangguk, ekspresi murung di wajahku.

'Elsia pasti sangat menyukaimu karena kamu orang yang baik.'

“Ya, tapi kamu tidak harus melamar. Aku benar-benar tidak menyelamatkanmu untuk itu.”

Aku terus berjalan dengan sepenuh hati.

“Aku menyelamatkan Pangeran karena aku ingin kamu panjang umur dan bahagia. Jadi usulkan seseorang yang Anda cintai—bukan karena tanggung jawab, tetapi karena Anda tidak bisa hidup tanpanya.”

“Apakah kamu benar-benar sangat mencintaiku— Nona Muda?”

Saya linglung sejenak dan menatap setelah ditanya pertanyaan yang begitu sulit.

'Karena kita berada di tubuh yang sama, kurasa aku berhak untuk menanggapinya.'

Itu adalah pertanyaan masa lalu, jadi Elsia benar untuk menjawab di masa lalu.

'Keinginan terakhir adalah untuk menyelamatkanmu, jadi cinta sejati itu benar, yah.'

Jawabku dengan hati bergetar. "Mungkin di masa lalu?"

Ada keheningan singkat.

“Elsia.” Dia berbicara dengan ekspresi marah yang tidak biasa di wajahnya. "Apakah ini betapa mudahnya cinta yang kamu klaim berubah?"

"Apa?"

“Ketika saya mengatakan “cinta”, saya tidak bermaksud enteng. Orang itu akan menjadi satu-satunya dalam hidupku, aku bersumpah.”