Jealousy Jealousy

1.3K 52 33
                                    

(Warning: Rough Sex,Harsh Word,Face Fucking,Foul Legacy Sex)

Childe melambaikan tangannya ke arah Lumine, "Ojou-chan!" Ia menyambut gadis dengan rambut blonde itu yang baru saja tiba di pelabuhan Liyue. "Bagaimana Inazuma?" Tanya Childe.

"Ehm.... Entahlah, Monsternya sangat sulit.... Selain itu lingkungannya lumayan menantang. Dan...."

"Bawa aku ke inazuma bersamamu!" Seru Childe sembari menggenggam kedua tangan Lumine. Berhasil membuat Lumine terkejut. "Eh!? Kau kan harus bekerja, lagi pula.... Untuk apa?"

Childe memajukan bibirnya, sembari menatap Lumine dengan tatapan datar. "Memangnya aku tidak boleh ikut pacarku berpetualang?"

"Ssssstttt..... Childe.... Nanti orang-orang pada dengar!"

"Oh, jadi kita tidak boleh membicarakan hubungan kita di depan umum?" Tanya Childe sembari memasang wajah polos, yang ia buat-buat. Lumine mengangguk. "Cinta kita..... Cinta terlarang dan kita harus menyembunyikannya, karena dunia belum bisa menerima cinta kita ini." Balas Childe dengan nada seperti orang sedang membaca syair.

Lumine hanya menatap pacarnya itu dengan tatapan datar, jujur ia ingin meninjunya. "Ayolah, aku sudah sangat lelah. Aku butuh istirahat."

"Okey... Okey...."

-

Setelah sampai di Wangshuu inn tempat biasa Childe dan Lumine menginap, Lumine langsung membuka semua pakaiannya dan langsung beranjak ke kamar mandi, berendam di air hangat setelah perjalanan jauh ada ide yang sangat bagus. Lumine akhirnya bisa kembali rileks setelah perjalanan panjangnya di Inazuma.

Childe memperbaiki pakaian Lumine yang tadinya hanya tergeletak di lantai, ia mengangkatnya dan menggantungnya. Selain itu ia juga menyiapkan baju yang biasa Lumine kenakan untuk tidur, namun, perhatiannya teralihkan ke arah sesuatu yang tertinggal di lantai.

Sebuah jimat, berwarna merah. Childe memungut jimat itu dan memperhatikannya dengan seksama.

"Ojou-chan.... Siapa yang memberikanmu jimat ini?" Tanya Childe.

Lumine yang masih berendam di kamar mandi itu langsung menoleh ke arah pintu. "Uh.... Seorang... Teman di Inazuma."

"Siapa?" Tanya Childe, nada bicara membuat bulu kuduk Lumine bergetar. "Dia.... Adalah Thoma. Tapi, Childe kami hanya teman kok...."

Saat itu juga pintu kamar mandi terbuka, Childe masuk ke dalam. "Hanya teman....? Kau mengatakan itu ketika kau pergi ke Lantern rite festival bersama dengan Yaksha itu."

"Dan apa yang kulihat? Ia mencium mu, kau ingin ini kembali terulang?"

"Childe..... Di... Dia hanya teman, kali ini benar-benar hanya seorang teman."

Kedua tangan Childe bersender di masing-masing pinggiran bak mandi dimana Lumine berendam. Kedua matanya itu menelusuri tubuh Lumine, "Lumine kau tahukan, tubuhmu itu.... Hanya untuk diriku?"

Perlahan Lumine menganggukkan kepalanya. Tangan kanan Childe menyentuh pipi Lumine dan perlahan ia mengelusnya dengan lembut. "Jadi kenapa kau masih pergi bersama pria lain?"

"Maa... Maaf Childe...."

Tangan Childe yang tadinya mengelus lembut, kini mencengkram kedua pipi Lumine. "Kau tahu kata maaf tida cukup, untuk seorang yang tidak penurut."

Ia lalu menarik Lumine keluar dan membawanya ke kasur, tanpa busana, dengan badan yang masih basah kuyup. Childe mengeluarkan seuntai tali dari kantongnya, ia lalu mengikat mata Lumine, menutup penglihatannya.

Dari tasnya ia keluarkan tali yang cukup kuat dan mengikat kedua tangan Lumine sehingga ia tidak bisa bergerak sama sekali.

"Childe.... Aku minta maaf..."

Lumiere du Soleil||Heroine Series|| GENSHIN IMPACT CHILUMI FANFICTION||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang