page 04

5 3 5
                                    

Suara lantunan musik itu bergema di ruang tengah ini.. Rey mengajakku dan mengajariku untuk berdansa. Gabriel hanya melihatnya dari tangga lantai atas sambil tersenyum sendiri.

Kita saling bertatapan,menari,dengan alunan musik ini membuat suasana semakin terasa hangat.. Rey sangat tampan. Aku tidak berbohong.

"Semoga kaka tetep bisa bahagia kaya gini.." Gabriel

Selesai berdansa, jam menunjukkan pukul 6 sore Rey pamit pulang.. Aku dan Gabriel sekarang tinggal berdua,kita menunggu saudara yg tidak kunjung datang ini, aku menunggu sambil memakan mie yg sudah di hangatkan lagi itu

Gabriel juga memakan mie nya,saat aku coba mie nya.. Mie dia sangat hambar.

"Emang enak?"

"Enak.. Tapi kenyang"

"Tumben.. Akhir akhir ini kamu makannya sedikit bil"

"Kapasitas perut abil beda sekarang"

"Halah perut masih sama juga"

"Hahahhaha" Gabriel hanya tertawa kita tertidur di kursi ruang tamu..

Jam 9 aku terbangun,berusaha membangunkan Gabriel yg tertidur di atas kaki ku

"Abil.. Gabriel banguunn, kamu berat tau! Abil! Abㅡ " Tiba-tiba aku merasa kepala ku sangat sakit..





"Gabriel! Bangun!!! Abill!"
"Maa abil kenapa"
"Ma jawab aby!"
"Abill bangun abilll!"





"Awh.." Aku memegang kepala ku

"Kenapa ka?" Gabriel

"Aby? Kenapa?" Mama yg baru saja pulang

"Ngga,sakit kepala aja sedikit"

"Yaudah ayo ke kamar,istirahatin.. Tante hera dateng besok pagi katanya,ada kendala di perjalanan" Mama

"Hmm iya"

"Kamu ketiduran di kursi?" Mama sambil membantu ku berjalan ke atas

"Uhum, sama abil.. Eh mana dia?" Aku menatap mama yg sedikit menampakkan wajah yg tidak bisa di jelaskan dan melihat kebelakang ternyata abil menyusul di belakang

"Ah dia di sana, bil sekarang bagian kamu yg cuci piring."

"Hah? Apaan? Ngga gamau" Gabriel langsung masuk ke kamar nya



Dug~




Gabriel menutup pintu nya terlalu kencang,mama yg mendengar itu langsung melihat ke arah pintu bertuliskan nama Gabriel di depannya


"Ayo tidur,piring biar mama aja yg cuci"

"Eh gausa.. Nanti pagi biar aku aja ma"

"Intinya sekarang kamu istirahat dulu aja"

"Hmm oke deh,selamat malam ma" Aku mencium kening mama dan masuk ke dalam kamar..

"Sampai kapan kamu kaya gini aby" Mama



"Sampai kapan kamu kaya gini aby" Mama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Hhhh.. Kenapa sih?! Dia seenaknya gitu main tuduh aja" Rina

"Ya mau gimana lagi rin" Aku,kita berdua sekarang sedang berdiri menghadap tiang bendera sambil menjewer telinga masing-masing dengan 1 kaki ke atas.

Yaa,lagi dan lagi ini ulah jena.. Dia telat,minta tolong kepada kita berdua dan yg di tuduh telat malah kita berdua. Licik.

"Sampe kapan kita disini?" Rina

"Mungkin istirahat"

"Masih lama dong?!"

"Yaaa ya gitu"

"Ah ilahㅡ eh.. Bentar itu kelas nya joan ya?" Rina menujuk ke arah kerumunan murid yg sedang berjalan ke lapangan untuk pelajaran olahraga.

"Mungkin"

"Iya itu kelas joan. Itu Joan nya"

"Mata elang banget rin,liat yg cakep langsung tau"

"Rina gitu loh"

Kita berdua berdiam disana sembari melihat merekaㅡ lebih tepatnya Joanna yg sedang bermain sepak bola.

Sampai saat Joanna ingin menendang bola nya ke gang lawan, lawan malah merebut bolanya dan menendang nya sekencang mungkin, dan sialnya bola itu malah mengarah kepada kita berdua

Joanna berlari kita berdua juga sudah ingin berlari namun bola itu terlalu cepat alhasil...



Dugh!

Kita berdua terpejam..


"Gapapa?" Joanna, yg langsung bertatapan dengan Rina dan aku secara bersamaan dengan bola yg mengenai punggung nya

"Ah!" Rina terkejut,dia terjatuh ke belakang dengan tangan yg menahan,alhasil tangannya terluka.

"Rina!" Aku membantu Rina,begitupun Joanna, dia menggendong Rina ke UKS,sementara aku harus tetap melanjutkan hukumannya.



Beberapa menit setelah mereka pergi,rey datang.



"Makanya jangan terlalu baik sama orang by" Rey duduk di bawah tiang bendera

"Ya mau gimana lagi rey"

"Mau gimana apanya? Aku yakin sebenernya kamu bisa aja lawan mereka, kamu tinggal butuh keberanian aja ghaby.."

"Ya itu masalahnya,aku kurang berani buat ngadepin mereka mereka"

"Ya kamu harus berani lah.. Aku dukung kamu"

"Hhh dukung doang,nolongin ngga"

"Masi syukur aku suportㅡ "

"Iya iyaa terserah.. Udah sana ngapain disini?"

"Ngusir?"

"Ngga gitu, di kelas emang gaada pelajaran?"

"Ngga kelas aku udh gada pelajaran lagi.. Udh kosong"

"Maksudnya?"

"Iya udh gada siapa siapa lagi.. Tinggal aku sendiri yg lain udah punya waktunya sendiri buat pulang"

"Ngomong apa sih rey?"

"Kamu gaakan ngerti kalo aku jelasin sekarang. Nanti juga kamu bakal ngerti sendiri ko"

I See You || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang