page 05

9 4 6
                                    

Sekarang di luar hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang di luar hujan.. Semenjak rey berbicara tentang kelas di sekolah tadi rey tidak menemui ku saat pulang sekolah..

Aku tidak bisa menghubungi nya,nomor telfon nya saja aku tak punya,bahkan aku tidak tahu kelas dia dimana. Dia sangat menyembunyikan semuanya,seakan akan itu memang rahasia penting,bahkan mungkin sangat penting.

Padahal bukannya wajar jika teman saling mengetahui nomor telfon atau kelas? Sama seperti Joanna.

Oh ya tentang Joanna, dia sekarang lebih dekat dengan ku juga Rina.. Joanna sangat baik. Bahkan tadi sepulang sekolah aku di antar joan sampai rumah. Yaa tidak ada bedanya seperti rey.

Di rumah tidak ada orang,mama dan tante sedang keluar,mama bilang sih sedang membeli beberapa makanan untuk nanti malam. Entah lah akan ada acara apa.. Yg pasti aku hanya ingin makanannya.

Jam 7 malam.. Mama dan tante hera baru pulang,dengan membawa beberapa plastik besar berisi makanan matang snack dan lainnya. Mama dan tante memasak makanan, aku menunggu di depan TV bersama Gabriel.

"Abyy.. Makanan nya udh mateng,ayo sini"teriak mama dari dapur

" Ayo bil" Gabriel hanya tersenyum dan mengangguk ragu(?)

"Aduh gw takut kejadian dulu terulang lagi gara-gara gw." Batin Gabriel

Setelah duduk di kursi meja makan,aku heran kenapa hanya ada 3 piring? Abil tidak di beri makan? Tapi mana mungkin dia kan anak kesayangan mama.

"Ma.. Kenapa piring nya cuma ada 3? Buat abil mana?"

"Na?" Tante hera menatap Mama

"Aku udah ga sanggup lagi ra" Mama menatap ke arah langit langit rumah,menahan air mata nya agar tak keluar.

"Ma? Kenapa?" Tanya ku

"Kamu masih tanya kenapa?! Coba tanya diri kamu sendiri. Kamu kenapa?! Kamu kenapa aby? Kamu kenapaaa?!!" Mama emosi

"Alana, sabar." Tante hera

"Ga bisa ra,kalo ga gini dia gaakan sadar. Bukan sekali dua kali doang dia gini,dia kaya gini setiap hari ra."

"Kenapa si ma? Sadar apa? Ghaby sadar ko, ghaby sehat. Apa yg salah dari ghaby?"aku memaksa meminta penjelasan.

"Ikhlasin Gabriel by.. Mama mohon" Mama menangis menghampiri ku

"Ikhlasin? Kenapa? Emang abil kenapa?"

"Ghaby tolong,liat mama.. Mama gamau kamu terganggu psikis nya cuma karena ini,kamu harus ikhlasin semuannya,kasian Gabriel."

"Apa sih ma?! Abil ada di sini apa nya yg di ikhlasin?!"

"Ghaby denger mamaㅡ "

"Abil mau makan ma,kasian dia.. Abil kan anak kesayangan mama. Apa yg harus di ikhlasin sih? Apa ygㅡ "

"Ghaby!"

"Ma! Gabriel disini! Jangan anggap Gabriel udah gaada! Gabriel masih ada disini ma!! Gabriel masih ada! Buktinya dia nemenin aku terus ma!"

"Itu cuma khayalan kamu ghaby.. Itu cuma khayalan. Tolong by.. Mama Minta tolong sama kamu,tolㅡ "

"GABRIEL MASIH HIDUP! JANGAN ANGGAP DIA UDAH MATI KARENA KECELAKAAN ITU MA! DIA.. Diaㅡ"belum sempat aku berbicara kata selanjutnya,kepala ku tiba-tiba pusing dan pandangan ku seketika meredup..









 Diaㅡ"belum sempat aku berbicara kata selanjutnya,kepala ku tiba-tiba pusing dan pandangan ku seketika meredup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










" Perhatian kepada semuanya!! Harap mencari tempat yg aman.. Keluar dari bangunan sekolah,sekolah terbakar.. Saya ulangi sekolah terbakar!ㅡ"

Sebuah pengumuman terdengar di speaker speaker sekolah.. Seketika semua murid berhamburan keluar kelas

Kelas 12.A

"Pintu nya ke kunci!!" Jaehyun

"Aakhh anjing!!" Guanlin berusaha mendobrak pintunya dgn brutal

"Api nya makin gede!" Yuqi melihat kobaran api semakin membesar di luar dari jendela kelas..

"Jae,gw takut"

"Jae kita hrs gmna?"

"Jae.."

"Berisik!" Jaehyun emosi,dia ketua kelas semua bergantung kepadanya..

"Izinin gw buat berfikir jernih!" Jaehyun

"Api nya udh makin gede jae!" Yuqi

"Gw takut jae!" Shuhua

"Lu pikir gw gatakut?!" Jaehyun,semua diam seketika jaehyun mengangkat kursi dan mengarahkan nya ke jendela


Pranggg~


Suara pecahan kaca itu membuat para wanita berteriak..

"Ayo cepet keluar satu persatu!" Jaehyun membelakangi kaca itu,menyuruh mereka untuk keluar tapi mereka malah menatap jaehyun ketakutan

"Jae! Awas!!" Rose berteriak,Guanlin berusaha untuk menarik tangan jaehyun namun belum sempat ledakan di luar pun mengenai kelas itu dan membakar kelas itu.




Seketika semuanya.. Tewas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I See You || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang