Hari ke Lima dimulai
.
Hari ini dimulai saat kami sedang sarapan berdua, goreng telur yang aku masak begitu lahap dimakan oleh suami ku. Meski cuma menu seadanya tapi kebersamaan ini rasanya cukup membuatku bahagia. Semalam kami hanya cuddle sepanjang malam sampai pagi, tak ada ronde bercinta seperti malam sebelumnya. Kak Eron memberikan waktu buat tubuhku istirahat, lagipula permainan di tengah hutan kemarin cukup menguras banyak tenaga.Dari pagi sampai siang hanya kami habiskan untuk menonton film di TV sambil cuddle di sofa. Ngemil beberapa camilan, dan memainkan game multiplayer di smartphone. Kami juga saling memijit bergantian, meskipun semua kegiatan ini dilakukan sambil telanjang tapi sejak pagi sampai siang ini kami belum menyentuh alat kelamin satu sama lain.
Aku lihat kontol suami ku itu juga kuncup terus, mungkin nafsu nya sudah bisa sediki ia tahan. Meskipun disisi lain memek ku acap kali kepergok oleh Kak Eron sedang mengeluarkan cairan karena aku sering terpancing dan jadi sange. Tapi Kak Eron hanya tersenyum dan menanggapinya dengan santai. Agak aneh tapi sedari tadi aku memang merasa Kak Eron hanya menyimpan nafsu dan tenaga nya untuk dikeluarkan sekaligus pada saatnya nanti. Aku cuma perlu bersiap-siap saja setiap saat untuk menghadapi keliaran suami ku ini.Firasatku sepanjang hari ini terbukti benar, saat sore hari tiba sekitar jam 4. Kak Eron tiba-tiba mengajakku untuk kembali ke ruangan BDSM lagi. Karena aku juga merasa penasaran, jadi aku ikutan aja kemauannya meskipun aku juga belum tau rencana nya mau melakukan apa di ruangan tersebut.
Sesampainya di ruangan itu, Kak Eron langsung membersihkan sebuah meja yang terletak di tengah ruangan. Meja berdebu yang sedang dibersihkan Kak Eron itu kira-kira memiliki panjang 1,7m dan lebar 1m an, cukup untuk berbaring buat satu orang.
"Kamu beneran udah siap main BDSM?" Tanya Kak Eron.
Aku ragu tapi juga penasaran. Akhirnya aku menyetujui dengan menganggukan kepala. "Siap."
"Baiklah," Kemudian Kak Eron membawa sebuah tali. "Jangan udahan di tengah permainan ya, sayang." Dia tersenyum.
Aku membalas senyuman nya, namun dalam hati bener-bener penuh ketakutan dan kekhawatiran. Tapi rasa penasaran ku jauh lebih besar, terlebih aku juga merasa horny banget.
Kak Eron meng-arahkan ku duduk di samping meja. Dia juga mulai mengikat tubuhku ke meja tersebut. Pertama, kedua tanganku direntangkan lalu di ikat. Selanjutnya adalah bagian yang cukup sulit yaitu kaki ku ditekuk dan hanya bertumpu dengan lutut, rasanya lumayan sakit sebelum Kak Eron memberikan alas di bawah lututku. Terakhir betis ku di ikat ke paha ku, lalu di ikat kembali ke kaki meja. Aku terikat di meja dengan posisi sangat tidak nyaman.
Crrkk Crrkk Crrkk Crrkk Crrkk Crrkk
Tiba-tiba saja Kak Eron mengucek memek ku. "Gimana rasanya?"
"Aaahh.. Sayang.. Aaaah Mmmhh." Aku mendesah karena rasanya geli banget dan aku gak bisa bergerak untuk melawan dia yang terus mengucek memek ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Alternative Universe] DIARIEL ~Diary Ariella~
Teen FictionAriella atau akrab dipanggil Eril, seorang podcaster yang mengungkap kisah-kisah menarik tentang kehidupan sexual para mahasiswa dikampusnya.