Setelah pasrah menyetujui permintaan kak Eron untuk Kawin Kontrak, akhirnya kami pun dinikahkan oleh Pak Tono, Entah beneran sah atau tidaknya pun aku sudah gak peduli. Yang terpenting buatku sekarang adalah bisa menyenangkan pacarku itu udah lebih dari cukup.
Kemudian aku dan kak Eron dibawa kesebuah rumah di atas perbukitan. Setelah masuk dan melihat-lihat sebentar, kami pun langsung mencoba empuknya kasur di rumah itu. Tak terasa dua ronde bercinta udah kami lakukan, padahal waktu masih siang.
Mungkin kalau aku ceritain semua secara detail pasti akan panjang banget karena selama tujuh hari itu ntah berapa kali kami melakukan Sex. Sehari bisa lebih dari empat kali, jadi aku bakal ceritain bagian yang seru nya saja.
.
.
.
Hari Pertama dimulai.
.
.
Aku terbangun sekitar pukul 4 sore, setelah sebelumnya tertidur karena cukup melelahkan meladeni nafsu pacarku itu. Aku meraba perut dekat area kewanitaanku, rupanya masih lengket bekas semburan sperma cowokku. Sepertinya di ronde ke 2 tadi dia gak sempat naik keatas buat buang sperma di mulutku yang merupakan hal biasa dilakukannya.
Mungkin lelahnya perjalanan akibat macet membuat energi nya sedikit terkuras, setelah dua kali ngeluarin sperma dia langsung terlelap tidur. Meski begitu aku tetap kagum punya cowok yang bisa diandalkan buat muasin hasrat sexualku yang semakin tinggi.
Gak mau ganggu cowokku yang sedang tidur, aku memilih untuk membereskan pakaian kami yang berserakan di lantai, jadi ingat bahwa aku gak bawa banyak baju, yang tersisa tinggal piyama saja di tas, sepertinya kak Eron juga gak bawa banyak baju. Aku pikir kalo aku keluar kamar telanjang pun gak masalah, karena kami cuma berdua disini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku langsung menuju dapur untuk mencari tempat nyuci. Saat pertama kali datang aku belum terlalu merhatiin bagian ruangan lainnya, ternyata masih ada satu pintu lagi di dapur, mungkin itu kamar mandinya pikirku. Benar saja, pas aku buka ternyata itu adalah kamar mandi yang atap nya menggunakan atap transparan sehingga aku bisa melihat cerahnya langit, jadi serasa kamar mandi diluar.