01 : Tentang si Trio Bungsu

1K 120 120
                                    

Happy Reading!
Monochrome - chapter one
1. TENTANG SI TRIO BUNGSU

 TENTANG SI TRIO BUNGSU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"AJI AYO BERANGKAT!"

Suara nyaring itu berhasil membuat Fajri berdecak sebal, suara kakaknya itu berisik sekali!

"Iya-iya bentar, lagi nyisir dulu," kata Fajri sembari sedikit berteriak.

"Jangan lama! Kayak cewek aja lo dandan lama," katanya sembari mendelik malas.

"Ck bawel!" balas Fajri sembari terus menyisir surai rambut hitam legamnya.

Setelah sekian lama Fajri menyisir kini ia telah keluar dari kamar dan menghampiri Fenly—sang kakak.

"Udah nyisirnya?" tanya Fenly sensi.

Fajri mengangguk. "Udah," jawabnya.

"Lain kali tuh bangun pagi, supaya nggak ngurangin waktu latihan band gue nanti, karna lo telat." ujar Fenly santai namun menusuk pada hati Fajri.

"Iya lain kali Aji bangun pagi," ujar Fajri sembari sedikit menunduk.

Kini mereka tengah berjalan menuju SMA UN1VERSA, SMA swasta yang terkenal seantero Jakarta dengan segala prestasinya.

Ketika sampai tepat di gerbang SMA UN1VERSA, Fajri memandanginya dengan tatapan yang sulit di artikan.

Fenly yang melihat sang adik hanya memandang gerbang pun menepuk pundaknya pelan. "Ayo masuk, kok diem aja, sih?" tanya Fenly bingung.

Fajri terbuyar dari lamunannya dan menatap Fenly. "Ah enggak, Aji nggak papa." jawab Fajri.

Fenly mengangguk paham, lalu melirik jam yang terpajang di kiri tangannya. "Gue ke atas duluan ya, ada latihan dadakan. Belajar yang bener, Ji!"

Fajri mengangguk lalu tersenyum tipis. "Iya, Kovel."

Setelah Fenly nampak sudah pergi jauh, Fajri menghela napas berat. "Huft, semoga pagi ini nggak ada apa-apa, deh," ujarnya penuh harap. Kakinya mulai melangkah memasuki gedung sekolahnya dengan langkah pelan.

Fajri langsung memasuki kelasnya sembari menunduk, matanya tak sanggup untuk menatap seluruh teman-temannya yang berada di kelas.

Lalu ia menduduki bangkunya dan segera mengambil buku novel kesukaannya di tas dan menyibukan diri dengan membaca. Sebenarnya membaca bukan hobi Fajri, sih. Tapi, semenjak kejadian itu seolah-olah ia menjadi suka membaca. Alih-alih agar matanya tak menatap teman-temannya yang menatapnya dengan tatapan tak suka.

Monochrome - UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang