09 : Fiki Kenapa?

457 84 9
                                    

Happy Reading!
09. FIKI KENAPA?

***

"Lo mesenin adek gue apaan, Han?!"

Gertakan Shandy membuat banyak pasang mata menoleh ke arahnya, matanya memerah, ia menunjuk Farhan dengan nyalang. 

"Apaan sih? Lo dateng-dateng nyolot kayak gitu?" Farhan dibuat kebingungan, ia baru asyik-asyik makan sama yang lain lalu tiba-tiba Shandy menggertak seperti itu. Siapa yang tidak bingung coba?

"Adek gue muntah-muntah abis lo pesenin dia minum, lo mau ngeracunin Adek gue, ya? Atau jangan-jangan dari kemaren orang yang iseng ngikutin gue sama Fiki itu lo?!"

Tak ada yang mengerti maksud Shandy, mereka semua saling lempar pandang dengan wajah cengo. Orang iseng? Siapa? Dia ini ngomongin apa, sih? Lagi pula mana mungkin Farhan melakukan hal seperti yang dikatakan Shandy, ia ini sahabatnya.

"JAWAB GUE FARHAN!" 

"Bang, tenang dulu, nggak enak diliatin orang," tutur Fajri menengahi. "Lo jelasin pelan-pelan, biar Banghan juga ngerti maksud lo apaan."

"Orang iseng apaan sih, Shan? Kemarin ada orang iseng?" tanya Gilang heran.

Namun yang ditanya malah menggeleng, "Lupain soal orang iseng itu. Sekarang yang penting Adek gue, tanggung jawab lo, Han! Lo masukin sesuatu ke minumannya Fiki kan?!"

"Hah? Ya enggak lah, ngapain gue racunin Fiki? Gila lo!"

"Ya masa Adek gue bisa tiba-tiba sakit gitu? Orang dia sendiri yang bilang kalo rasa minumannya aneh!"

"Terus? Karena gue yang mesenin, gue yang disalahin gitu?! Lo kalau mau nuduh pake otak dulu, dong! Bisa aja minumannya emang kedaluwarsa!"

"Gue juga minum menu yang sama kayak Fiki, tapi gue enggak kenapa-napa, tuh! Berarti masalahnya bukan karena kedaluwarsa, emang ada orang yang masukin sesuatu ke minuman Adek gue!"

"Tapi bukan gue anjir! Mana tega gue racunin Fiki? Lagian buat apa juga gue lakuin itu?!"

"Bisa aja kan lo—"

"UDAH! UDAH! Bisa diem dulu nggak?!" bariton Fenly sukses membuat Shandy dan Farhan sama-sama terdiam sesaat, tapi suasananya menjadi dingin seketika.

"Daripada lo semua berantem kayak gini, mending kita bawa Fiki ke rumah sakit, kasian dia muntah-muntah. Soal kenapa minumannya bermasalah, bisa kita bicarain nanti, siapa tahu juga itu salah pihak kafe? Jangan langsung gegabah! Apa-apa kok pake emosi!" lanjut Fenly yang mulai jengah.

Benar juga kata Fenly, kondisi adiknya sekarang harus dicek terlebih dahulu. "Fiki di toilet, gue susul dulu," final Shandy.

Ia segera kembali ke toilet untuk menemui Fiki yang terakhir kali ia lihat masih sibuk di depan wastafel, entah berapa kali anak itu muntah. 

Monochrome - UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang