21. Call

463 26 8
                                    

.-Bitter is the taste that dominates life-.

Tak terasa waktu telah bergulir hingga malam hari telah tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa waktu telah bergulir hingga malam hari telah tiba. Ponsel Danliash sedari tadi tak berhenti berdering menandakan ada panggilan masuk dari sebrang sana, sedangkan si pemilik ponsel tersebut sedang membersihkan tubuhnya dari keringat setelah seharian ini menemani Gladies untuk menyelesaikan projectnya.

Setelah Danliash selesai dari acara mandinya, ia langsung berganti baju dan menghampiri ponselnya yang tergeletak diatas kasur hotel tempatnya menginap. Sekitar lima panggilan tak terjawab dari Owlard sukses membuat matanya kembali terbuka lebar.

Danliash terdiam sembari melamun menatap ponselnya yang menunjukkan homescreennya. Hingga suara dari ponsel tersebutlah yang mampu menyadarkan Danliash dari lamunan yang sedang dibentuknya.

"iyaa, Halo kak ada apa?" diseberang sana terdengar suara seseorang menyenggol sesuatu hingga menimbulkan sebuah dentingan dan Danliash pun mencoba memastikan "halo kak? kakak baik baik aja?"

"sayanggg, aku gabisa dibilang baik untuk sekarang"  panggilan tersebut datang dari Owlard dan pernyataan Owlard sukses membuat Danliash khawatir.

"kakak sakit? kok bisa? kan aku bilang jangan telat makannya, cukupin waktu istirahatnya juga. gaboleh keras keras sama diri sendiri, gabaikk" mendengar suara Danliash yang menasihatinya, Owlard tertawa menahan gemas akan kekasihnya.

"siapa yang bilang aku sakit?" yang lebih muda mengernyitkan dahinya "Ya tadi kamu bilang kamu gabaik baik aja, berarti sakit kan?"

"aku ngga sakit, cuma kangen kamu aja makanya gabaik baik. kecil kapan pulang?"  Danliash mengeluarkan helaan nafas lega, ia kira kesayangannya sedang tidak baik baik saja larna sebuah masalah pekerjaan atau sakit. tapi ternyata? dugaannya salah, sang kekasih sedang rindu.

"kata kak Gladies, beberapa pengurusan project sudah beres tadi siang. Kemungkinan besok atau lusa sudah pulang" mendengar hal itu diseberang sana terdengar suara bunyi 'dug' yang cukup membuat ngilu pendengarnya.

"hlo? kak? kakak kenapa? apa itu yang bunyi?" Owlard pun sedikit terkekeh karna hal itu "aku terlalu excited denger kamu mau pulang cil, itu tadi suara siku yang kebentur meja. tapi gapapa gasakit kok" 

"lain kalo hati hati ya" mendengar suara Owlard, Danliash jadi memiliki rasa ingin memeluk sang kekasih sekarang juga. Sumpah sudah empat hari mereka tak bertegur sapa secara langsung membuat dirinya sedikit linglung didera banyak pertanyaan dalam pikirannya. Terlebih lagi tadi siang dirinya dipertemukan oleh sebuah percakapan yang membuat kepalanya memiliki tanda tanya yang cukup besar. Namun menurutnya hal ini bisa ia tanyakan secara langsung nanti ketika pulang nanti.

"kecil, kamu nggak kangen aku ya?" Danliash sedikit terkejut atas  pertanyaan sang kekasih.

"kalo aku bilang engga, berarti aku bohong sama diri sendiri sekaligus bohong sama kamu juga" Danliash jelas rindu, dirinya belum pernah merasakan disayang sebegini hebatnya oleh orang lain. Ia sangat merasa dilindungi dan berikan limpahan kasih sayang yang tak terbendung besarnya. Bersama Owlard ia bisa mendapatkan segalanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Capulus Philosophiae •tk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang