O2. Meet

849 71 20
                                    

.-Bitter is the taste that dominates life-.

-senyummu buatku candu, suaramu terngiang di kepalaku bagaikan alunan lagu, kuharap kita bisa kembali bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-senyummu buatku candu, suaramu terngiang di kepalaku bagaikan alunan lagu, kuharap kita bisa kembali bertemu. Sampai jumpa sayangku.




















Danliash memijat perpotongan
alisnya karna pusing dengan pekerjaan yang tak kunjung selesai sudah ingin jam makan siang tapi masih punya setumpuk tugas yang tak tau kapan akan selesai.

Menatap langit-langit ruangannya tiba tiba ia teringat perkataan Gladies saat mereka pulang bersama kemarin.

"Jika ada sosok laki-laki memandangmu memuja tandanya ia sedang terkesima, ketika ada seseorang memandangmu tak suka jangan kira ia benci padamu ia hanya telat untuk memahami betapa berkharismanya dirimu"

Perkataan tersebut terus berputar di kepala Danliash seperti sebuah kaset, terlebih ada lagi satu kutipan yang Gladies berikan.

"Kau belum pernah merasakan kupu-kupu diperutmu kan? Merasa Tergelitik dan jantung mendadak berdetak cepat seperti orang jantungan? Jika belum Tandanya engkau tak pernah merasakan jatuh cinta, jika kau pernah menyukai tapi tidak ingin memiliki tandanya engkau hanya mengagumi"

Danliash bingung, bingung dengan semua kisah kutipan romansa yang dijejalkan Gladies padanya.

Bukan benci dengan dunia percintaan hanya saja Danliash tidak pernah tertarik untuk mengenal bagaimana pahit manisnya dunia cinta, tidak pernah mau terlibat dalam debat antar ego yang dimiliki dua orang, tidak minat menjalin sebuah hubungan, tentu dengan alasan aku mudah bosan.

Danliash tak keluar dari ruangan padahal ia harus mengisi perutnya di jam makan siang, hingga akhirnya Gladies mengagetkannya.

"Mengapa kau tak keluar ruangan? Padahal kau tau sekarang sudah jam makan siang?" Tanya Gladies santai.

"Pekerjaanku masih menumpuk Miss, jadi aku memilih menyelesaikannya lebih dulu" Ucap Danliash sopan.

"Lalu kau tak makan siang? Lalu kau ingin sakit? Begitu maksudmu?" Mendengar ucapan atasannya Danliash Gelagapan.

"T--tidak seperti itu Miss, aku hanya ing-" Sebelum ucapan tersebut selesai Gladies lebih dulu memotong.

"Ikut aku" Tanpa ada bantahan, karna Danliash lebih memilih pasrah dari pada harus berurusan dengan ancaman Gladies?

Gladies dan Danliash berjalan menyusuri kantor yang menjadi tempat empat ratus lima puluh tujuh karyawan menghabiskan Waktu untuk bekerja.

Mereka berdua telah sampai di Restoran dekat perusahaan, Melihat Restoran tersebut cukup ramai Gladies memilih meja dekat jendela dan sedikit Pojok.

"Kau bisa pesan apa yang kau mau, tak usah formal aku tak suka" Danliash memutar matanya jengah.

"Ini masih Jam kerja Miss" Ucap Danliash sopan dan formal, Gladies mendecak malas.

Capulus Philosophiae •tk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang