Ugi Yung Jangan Jadi Anak Nakal

1.3K 160 8
                                    

Akhir pekan yang cerah ini terlihat dua onggok manusia tengah bermain pasir di taman dekat rumah mereka. Mereka adalah si kecil Jimin dan Taehyung. Keduanya sibuk mengisi cetakan dengan pasir lalu membentuk istana yang- rrrr sebenarnya tidak terlihat seperti istana. Sangat hancur, tapi biarkan mereka bersenang-senang.

Mereka bermain ditemani oleh Soora, ibu jimin dan tentu saja dengan hyung tercintanya Yoongi. Tapi kata sang kakak ia malas bermain pasir, karena kotor dan melelahkan. Jadilah si pucat manis itu duduk di samping sang mama sambil mengerucutkan bibirnya malas. Pagi-pagi ia dibangunkan dari mimpi indahnya hanya untuk menemani sang adik bermain bersama teman anehnya. Tapi melihat senyum bahagia Jimin, Yoongi jadi tidak bisa kesal.

"Taetae lihat istana punya Chim lebih bagus" ucapnya bangga. Taehyung menatap istanya miliknya dan jimin secara bergantian.

"Tidak, punya Taetae lebih bagus. Lihat-lihat istana Chim tidak punya benderanya" balas sang teman sambil menunjuk-nunjuk sebuah ranting kecil yang ada di atas istana itu.

Jimin mengerucutkan bibirnya kesal. Dia harus mencari bendera yang lebih bagus dari Taetae. Mata sipitnya sibuk mengedar mencari sebuah ranting yang akan dijadikan bendera untuk istananya.

Mata kecil itu membulat lucu saat menemukan sebuah ranting kecil yang di ujungnya masih ada sebuah daun kecil bewarna kuning. Bagus! Itu akan menjadi bendera terbaik.

Jimin berjongkok mengambil ranting itu, tapi sebelum ia berhasil menancapkan bendera pada istananya, sebuah bola menggelinding menghancurkan istananya bahkan istana Taehyung pun ikut musnah.

Jimin menatap si pelaku dengan sengit. Ada tiga anak laki-laki, sepertinya seumuran dengan Yoongi. Salah satu dari mereka mengambil bola tanpa mengucapkan kata maaf. Dan itu membuat jimin kesal.

"Hei! Kalian menghancurkan istana Chim tapi tidak minta maaf" pekiknya dengan kesal. 

"Iya, kenapa tidak minta maaf? Tae buat ini susah-susah tau!" Taehyung pun tak mau ketinggalan. Jimin sebenarnya takut bahkan kakinya sudah gemetar. Apalagi Taetae yang matanya sudah berkaca-kaca.

"Kenapa harus minta maaf. Suka-suka kita, lagi pun istana apaan yang jelek begitu" ucap anak yang memegang bola.

"Ta-tapi kan Chim susah buatnya" jimin ingin menangis rasanya. Istanya cantiknya jadi hancur.

"Aku tidak peduli. Dasar anak gendut!" ejek anak yang lainnya.

"Iya si gendut jelek dan teman kurus yang jelek" ejaknya lagi. Jimin melengkungkan bibirnya ke bawah. Jimin tidak jelek. Jimin jadi sedih. Sedangkan Taetae sudah menangis sambil terisak kecil. Anak-anak nakal itu semakin tertawa melihat dua anak kecil yang tak bisa melawan mereka.

"Akh!" anak-anak nakal itu memekik karena rasa perih di mata karena ada yang melempar pasir ke arah mereka.

Siapa lagi kalau bukan Yoongi superhero jimin. Dari tadi dia memperhatikan sang adik yang di bully oleh anak-anak nakal. Yoongi awalnya diam karena ingin jimin melawan. Tapi melihat adik kesayangannya yang dikatakan jelek dan membuatnya menangis, Yoongi jadi marah.
Sang ibu tidak ada karena berpesan akan membelikan mereka ice cream, jadi lah Yoongi sendirian menjaga jimin.

"Hei siapa kau" geram salah satu anak masih mengusap matanya yang kemasukan pasir.

"Enak sekali kau bilang jiminku jelek. Kau yang gendut seperti babi, malah mengejek jiminku. Dia lucu" balas Yoongi. Jimin sudah menangis bersama Taetae. Untung saja hyung tercintanya datang menolong.

"Dia juga gendut jelek" oh! Mereka tidak mau mengalah. Yoongi yang geram maju memukul anak-anak nakal itu. Dan terjadilah aksi pukul memukul antara Yoongi dan tiga anak nakal. Mereka saling tarik menarik bahkan sampai berguling-guling diatas pasir.

Yoongi yang kehabisan kesabaran mengambil gerobak mainan yang digunakan untuk membawa mainan pasir dan melempar secara brutal kearah anak nakal itu.

"Aduh!" pekik mereka serempak. Dua diantaranya mulai menangis.

"Hiks orang gila ini huaaaaa" tangisnya.

"Lemah, begitu saja menangis" ejek Yoongi. Mereka semakin menangis.

Entak takut atau bagaimana, Jimin dan Taehyung malah ikut menagis bersama mereka. Soora datang dengan wajah kaget dan khawatir melihat anaknua dan juga tiga bocah lainnya yang tengah menangis histeris.

"Yoongi ada apa ini" tanya sang mama.

"Mereka mengejek Jimin. Jadi aku pukul mereka" ucapnya santai sambil membersihkan bajunya yang kotor karena pasir. Soora tidak habis pikir. Ia melihat beberapa luga gores di lutut dan siku Yoongi. Ia memeluk Jimin dan Taehyung yang masih terisak kecil.

Tak lama orang tua dari ketiga bocah itu pun datang. Soora meminta maaf kepada mereka begitu juga sebaliknya. Soora segera membawa mereka pulang.

Sesampainya di rumah, Soora mengobati luka putra sulungnya agar tidak infeksi. Sedangkan yang diobati malah asik menonton sambil memakan ice cream.

Setelah diobati, Jimin mendekat dan duduk di samping Yoongi.

"Apa? Aku tidak mau bagi ice creamku" ucapnya.

"Ih yung Chim ingin berterima kasih tau"

"Ugi Yung adalah Yung terbaik. Sudah tolong Chim dan Taetae. Tapi yungbjadi sakit" ucapnya sedih sambil mengelus pelan plaster luka yang tertempel di siku Yoongi.

"Makanya lain kali harus dibalas, bukannya menangis" balas Yoongi.

"Tapi kata mama tidak boleh pukul-pukul" Yoongi mengangkat bahunya tak acuh.

"Ugi Yung jangan jadi anak nakal ya" setelahnya kecupan manis mendarat di pipi kanan Yoongi.

Yoonmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang