Jiminie Mengompol

3.5K 298 21
                                    

Waktu berlalu dengan cepat kini yoongi sudah masuk ke sekolah dasar. Sedangkan sekarang sudah ada si buntalan mochi baru tiga tahun yang lalu hadir ke dunia.

Adik yoongi itu diberi nama Min Jimin. Jimin itu sangat sayang sama yoongi, bahkan jimin tidur di kamar yang sama bersama yoongi. Terkadang yoongi sedikit kesal lantaran jimin selalu menempel padanya seperti permen karet. Namun tak dapat disangkal hatinya menghangat melihat jimin yang begitu sayang padanya.

Sesuai keinginan yoongi, jimin tumbuh menjadi adik yang manis dan imut. Yoongi sering kali berusaha untuk menutupi kegemasannya agar menjadi kakak yang cool katanya. Kalo sampai yoongi berteriak gemas di depan jimin kan nggak swag. Bagaimana tidak gemas dengan wajah mungil dan manis, mata yang kecil nan sipit dan mata itu akan menghilang saat jimin menunjukkan senyumnya atau tertawa lebar di depan yoongi. Ditambah dua pipi bulat sedikit kemerahan yang menggantung di kedua sisi, membuat semua orang ingin memakannya.

Terkadang yoongi sedikit takut ketika para tetangga berteriak gemas setiap kali melihat jimin. Yoongi khawatir adik manisnya itu akan di culik oleh mereka.

Siang ini yoongi tengah bermain mobil-mobilan di ruang tengah. Dengan jimin yang duduk manis di depan tv sambil menonton kartun tayo. Si buntalan mochi merasa bosan lantas melirik ke arah yoongi yang tengah asik menjalankan mobil mobilannya.

Jimin tersenyum senang dan diam-diam berjalan mendekat ke arahnya.

"Yuunggg", pekiknya senang.

"Apa", tanya yoongi yang masih sibuk dengan mainannya.

"Main mobil-bil", tangannya terulur meminta mobil mainan yang ada di tangan yoongi. Yoongi mendengus kecil lalu memberikan mobil mainan yang lain pada jimin.

"Ini", yoongi mengulurkan mobil mainan merah pada jimin. Jimin tampak mengerutkan keningnya.

"Ndaak, mobil yuung", jimin ingin menjangkau mobil warna hitam yang ada digenggaman yoongi.

"Tidak mau. Ini mobilku", ucapnya tak terima.

Jimin tampak melengkungkan bibirnya ke bawah. Yoongi memutar bola matanya malas, jika buntalan ini menangis maka tamatlah riwayatnya di tangan sang mama.

"Ini, tapi jangan dirusak", yoongi memperingatkan. Yoongi sangat takut jika jimin akan menghancurkan mainannya lagi. Terakhir kali jimin memakan krayon kesayangan yoongi, membuat seisi rumah khawatir dan langsung membawa buntalan itu ke rumah sakit. Sedangkan jimin tampak ceria sambil tersenyum menunjukkan gigi susunya yang sudah dipenuhi warna.

"Yeaay", jimin tersenyum puas dan mulai bermain mobil mainannya.

"Bukan seperti itu mainnya", yoongi merasa kasihan dengan mainannya. Jimin memainkannya dengan memukul-mukulkan mobil itu ke lantai. Tapi sang adik tampak tak peduli dengan ucapan yoongi dan terus melanjutkan aksinya.

RIP mobil mainan yoongi

Cukup lama mereka tenggelam dalam dunia masing masing sampai jimin kembali memekik.

"Yuungg, asah", yoongi mengalihkan atensinya pada sang adik dan betapa kagetnya yoongi saat buntalan itu menepuk-nepuk air yang ada disekitarnya dengan gemas.

"Hei kenapa pipis di sini. MAMA JIMIN MENGOMPOL", teriak yoongi memanggil sang mama.

Tak lama soora datang terpogoh-pogoh dan menggendong si bungsu untuk di bersihkan.

"Hyung tolong bantu mama ya. Bersihkan karpetnya", yoongi mengangguk. Setelah soora tak terlihat lagi, yoongi memandangi karpet berbulu yang sudah basah oleh air kencing jimin.

"Sepertinya ini akan menjadi tugas barumu yoon", bisiknya pada diri sendiri

Yoonmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang