🦋1.1🦋

22.5K 2.9K 38
                                    

***

"Aksa?!" pangil gadis ber nama panjang. Clarissa Cleonova itu.

Aksa tidak menoleh malah ia melanjutkan langkahnya, Clarissa tidak mau menyerah begitu saja ia tidak akan melepaskan Aksa dari genggamannya walau tidak perduli ia akan terus mendapatkan penolakan dari Aksa.

"Aksa kita masih temenan kan?" tanyanya menarik tangan Aksa paksa mau tak tamu Aksa menoleh dengan tatapan datarnya.

"Sa, kita masih temenan kan?" tanyanya lagi semakin menggenggam tangan Aksa erat.

Aksa menarik tangannya kasar, "Apa-apa sih Lo, bisa gak sih satu hari aja gak usah ganggu gue?!" bentak Aksa membuat Clarissa tersentak kaget.

"Sa, aku cinta sama kamu, apa kamu gak kasihan sama aku? kalau kamu gak cinta balik sama aku ya gak pa-pa asal kamu jangan cuekin aku." Lirihnya menatap Aksa dengan mata berkaca-kaca.

"Buat apa gue kasian sama orang yang gak pernah gue anggap ada?dan satu lagi, jangan pernah ganggu atau usik lagi hari-hari gue." balas Aksa melanjutkan langkahnya menjauh dari hadapan Clarissa.

Air matanya jatuh begitu saja tapa izin, Aksa merupakan laki-laki yang keras kepala yang pernah ia temui dan juga Laki-laki pertama yang membuatnya merasakan jatuh cinta walau bertepuk sebelah tangan.

Clarissa janji ia akan memperjuangkan Aksa, apapun halangan nya akan ia lewati dengan segala cara, demi Aksa.

"Clarissa, let's go to class." Ajak gadis berambut pirang itu mendapat anggukan dari Clarissa.

Clarissa segera menghapus jejak air dari matanya dan langsung bergegas masuk kelas.

***

"Hai guys met malem, kalian pasti penasaran kan gue lagi ada di mana? yaps! gue ada di rumah salah satu pembisnis melegenda sepajang sejarah ini siapa lagi kalo bukan om gue." kekehnya pada benda pipih yang menampilkan wajahnya sendiri.

Mata bulatnya memandangi Selena yang tengah duduk di atas gazebo ia pun menyorot kamera tersebut kearah Selena.

"Kenalin dia Seiyra, sepupu gue. Cantik kan? Jelas orang gue aja cantik." ucapnya dengan bangga.

Selena menghela nafas, kenapa di hidupnya banyak sekali orang-orang yang bersikap aneh dan berlebihan.

"Seiy, lambaikan tangan nya dong." Titahnya menatap wajah Selena di kamera handphone nya.

Selena menatap malas, "yang nonton nya juga cuman satu orang Na." Ana langsung menatap jengah pada Selena.

Bisa-bisanya dia membuat mood Ana buruk. padahal dengan sudah payah ia berusaha good mood.

Ana mematikan siaran langsungnya, ia berdecak kesal melihat Selena yang sama tengah menatapnya malas.

"Lo kenapa sih, gak asik banget." sahutnya mendudukkan diri disamping Selena.

"Sejak kapan gue asik sama Lo, hah?" tanyanya Selena ingatlah Selena tidak bisa di bohongi oleh para karakter figuran, Ia Sudah paham sekali tentang seluk-beluk novel sialan ini walaupun agak lupa sedikit tentang alurnya.

Extras In The Antagonist FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang