🦋1.4

18.9K 2.7K 101
                                    


Happy reading:)
Warning! Di chap ini khusus buat Aksa. Yang lain ngekost dulu!

***

Bright menatap putrinya kesal, tak habis pikir di pagi yang cerah dengan kicauan burung yang merdu. Bright memergoki putrinya tengah tertidur lelap dipelukan Aksa. padahal dia sendiri tidak pernah tuh di peluk oleh putrinya.

Tepat di meja makan Bright memasang tampang masam. sesekali juga ia sengaja membuat suara sendok berbenturan. agar di-notice oleh Seiyra yang asik dengan sarapannya.

 agar di-notice oleh Seiyra yang asik dengan sarapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halu ku gini sih, soal ekspresi Bright 🙂🙏.

Tatapan Bright beralih pada Aksa yang tengah menatap wajah Seiyra tak lupa juga sesekali Aksa tersenyum gemas.

"Kenapa?" tanya Seiyra menatap Aksa yang menatapnya juga.

Aksa mengeleng lucu. Lalu melirik Bright yang tengah menatapnya juga tajam. kalau saja tidak ada calon mertuanya Aksa bisa memeluk Seiyra sepuasnya.

"Sayang, papah anterin kamu kesekolah ya." ujar Bright menunggu jawaban dari putrinya.

Belum sempat membuka mulu, ucapan Seiyra dipotong oleh Aksa.

"Gak Perlu om, biar Aksa aja yang anterin Seiyra ke sekolah sekalian saya mau balik lagi ke NY." sahut Aksa meminum tehnya.

"Kalau kamu mau pergi ya pergi saja, biarin Seiyra sama saya."Bright tidak mau kalah, sudah cukup ia melihat putrinya di peluk. Pasti kalau di luar sana si Aksa ini akan lebih lengket dengan putrinya. tuduh Bright.

"Nggak Seiyra sama saya om." bantah Aksa merangkul pinggang Seiyra, membuat Seiyra tersedak kaget dengan perlakuan Aksa di depan papah-nya.

Mata Bright membulat sempurna melihat ke lancangan Aksa di depannya.

"Kamu mirip seperti ayah kamu ya Aksa, maen rangkul anak orang."sindirnya menatap Aksa dengan permusuhan.

Yang ditatap tersenyum manis, sedangkan Seiyra menatap keduanya was-was. Ingin lepas dari rangkulan Aksa bukan kelonggaran yang Seiyra dapat malah semakin erat.

"Kan, Seiyra tunangannya saya om." balas Aksa santai.

Tatapan Bright semakin menyeramkan, Seiyra yang melihatnya bergidik ngeri.

"Lepasin rangkulan kamu!" ucap Bright mencoba melepaskan rangkulan Aksa di pinggang Seiyra.

"Gak mau, Seiyra Milik Aksa!" Aksa semakin mengeratkan pelukannya.

"Aksa lepasin, atau saya telpon ayah kamu!" ancam Bright yang sayang tidak mempan untuk Aksa.

"Gak, gak, gak!" ucap Aksa dengan wajah polosnya membuat Seiyra gemas. padahal semalam Aksa masih bersikap datar dan dingin. kenapa sekarang terlihat seperti bocah efef.

Extras In The Antagonist FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang