Netra itu menatap kosong ke arah cermin yang ada di depannya. Ia tak bisa menahan rasa sakit dan luka yang kian menganga di lubuk hati yang paling dalam
Tiga tahun telah berlalu, akan tetapi Jaehee yang dengan cintanya yang sangat besar masih belum bisa melupakan perasaannya terhadap Jeno. Selama tiga tahun itu, Jaehee menjalani harinya dengan Jeno dengan status sebagai adik dan kakak tiri.
Dan hari ini, adalah hari yang membahagiakan bagi Jeno dan Jina, namun hari yang sangat menyakitkan bagi Jaehee.
Kalian pasti sudah bisa menebaknya.
Ya, Jeno dan Jina akan menikah setelah tiga tahun menjalin hubungan. Kini mereka melanjutkan ke jenjang yang lebih serius dan ikatan yang sangat suci. Pernikahan.
Serta yang lebih menyakitkan lagi, Jaehee dengan pasrah harus menjadi Bridesmaid atau pendamping pengantin wanita dari Jina.
"Jaehee... Ayo lo udah siap? Kita harus cepet-cepet dampingin pengantin wanita." Karina Yoo, teman dekat Jaehee dan Jina memanggil Jaehee untuk bergegas.
Karina Yoo (Yoo Jimin)
Jaehee mengangguk lemah, tapi tak terlalu ia perlihatkan. Kemudian Jaehee mengikuti langkah Karina untuk menemui sang pengantin wanita, Kim Jina."Lo sudah siap Jina?" tanya Jaehee dengan fake smile nya. Ia sudah semakin pandai saja memberikan senyuman palsu setelah semua hal yang dilaluinya.
"Iya, gue udah siap." Jina mengangguk, senyumnya merekah, "Ah... Gue bener-bener gak percaya kalo gue dan Jeno bisa sampai seserius ini..."
"Kita juga gak nyangka itu, Jina. Lo beruntung banget bisa dapet cowok sesempurna Jeno. Ah enggak-enggak! Kayaknya Jeno, deh yang beruntung karena dapet cewek sesempurna lo, Jina." Karina membalas, dan berdecak kagum melihat paras cantik Jina. "Lo cantik banget, gilak! Dan hari ini jauh lebih cantik dibandingkan sama hari-hari kemarin."
"Lo ini, Karina... Biasa aja kali. Jangan muji gue berlebihan!" Jina tersipu malu.
"Ayo, sebentar lagi upacara pernikahannya dimulai." ajak Jaehee walaupun dengan keadaan terpaksa. Tapi ia harus tetap memasang senyuman yang lagi-lagi itu hanyalah sebuah senyuman palsu.
"Iya, Jaehee. Calon adik iparku."
***
Jaehee menatap sendu ke arah Jeno dan Jina yang sedang mengucapkan janji suci di atas altar. Sungguh, hal itu sangat menyiksa dirinya!
Jaehee menahan mati-matian agar air matanya tak menetes. Namun sayang, seribu sayang, ia kini tidak bisa menahannya lagi. Air mata itu merembes keluar hanya dengan satu kedipan mata, Jaehee pun terisak kecil.
"Dengan janji suci yang telah diucapkan oleh pengantin wanita dan pengantin pria, maka kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri." ujar sang pendeta.
Jeno dan Jina saling memandang, telapak tangan Jeno memegang pipi Jina. Lalu ibu jarinya mengusap lembut pipi si Kim itu.
Perlahan-lahan tapi pasti, wajahnya mendekati wajah Jina. Sorakan dari para tamu mulai terdengar. Deru nafas Jeno pun bisa Jina rasakan. Jina lantas menutup mata, dan...
Cup.
Jeno mengecup bibir Jina dengan lembut, dan penuh cinta. Membuat sorakan para tamu semakin keras.
Disisi lain, Jaehee memegang dadanya yang semakin terasa sakit. Bagaikan ada jutaan benda tajam yang menusuk jantungnya tanpa ampun.
Jaehee memutuskan untuk pergi, dia berlari pelan keluar dari tempat pernikahan itu. Tanpa tahu seseorang mengikuti langkahnya.
***
Jaehee menyandarkan tubuhnya di dinding, ia tak kuasa menahan rasa sakit itu. Isak tangisnya semakin keras. Nyatanya, sampai kapanpun ia berusaha... Cintanya akan tetap menjadi cinta tak berbalas. Dan hanya akan ada rasa sakit yang menoreh hatinya. Menciptakan sebuah luka yang kian menganga.
Jaehee tahu, Jeno tidak akan pernah membalas rasa cintanya.
"Kamu masih suka Jeno, kan? Jadi, itu alasannya kamu selalu ngehindar dari aku? Aku bisa gantiin posisi Jeno di hati kamu, itupun kalo kamu mau..."
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Unrequited Love 짝사랑 (Jeno Ver.) [✔]
FanfictionBukan salahku jika perasaan ini muncul. *** Park Jaehee, yang diam-diam mencintai Lee Jeno. Sahabatnya sendiri. Tapi dia harus menelan rasa sakit dan pahitnya cinta karena itu hanyalah cinta sepihak. Jeno tidak mencintainya, kasih sayang yang ia ber...