Siang ini tak henti-hentinya Mas Damar tersenyum sebab sepanjang hari ini, Nana, Echan, dan juga Rendy bertingkah terlalu senang. Semenjak video menyanyi mereka di acara jalanan malam itu diunggah oleh seseorang yang tak diketahui identitasnya, video itu menyebar hingga membuatnya banyak dibicarakan di kalangan warga sosmed.
Bukan hujatan yang datang, melainkan berbagai macam pujian turut menghiasi kolom komentar di video berdurasi satu menit itu. Kata Nana ia terlihat tampan disana, dengan kemeja warna putih yang tergulung lengannya, banyak komentar mengatakan Nana seperti aktor tanah air yang sedang naik daunnya itu. Iqbal Ramadan.
Kalau Rendy, sama sekali tak berhenti ia mengulang kembali video yang sama sedari tadi, dimana suaranya halus terdengar di video yang sudah ditonton 3 juta kali itu dalam 4 hari. Sedangkan Echan, Nana berani bersumpah kalau seminggu ke depan Echan akan menyombongkan komentar salah satu penonton yang mengatakan ia sangat tampan dengan kaos dan celana hitamnya itu.
Dua jam berlalu dan yang tiga orang itu lakukan hanya membaca kembali ribuan komentar yang berisikan pujian, lalu mereka akan tersenyum lebar menunjuk pada Mas Damar seolah berkata, " Nih Mas liat, 3 juta viewers mendadak jadi penggemar kita hari ini," Mas Damar hanya bisa tersenyum menggeleng.
" Jadi gini ya rasanya jadi artis?" Echan menangis terharu. Tidak. Lebih tepatnya berpura-pura menangis.
" Kudu siap nih gue kalo diundang ke tv," Nana menimpali. Sesekali kembali bercermin mengusap rambutnya yang sudah rapi. Bisa dibilang kepercayaan diri Nana hari ini meningkat jutaan kali.
Rendy sinis menimpali, " Eh lo pada. Kita mah viral belum tentu jadi artis. Pede banget,"
Mas Damar yang baru saja mematikan laptopnya ikut menimpali, " Memang tenar nggak menjamin kalian bakalan jadi artis. Tapi popularitas itu nanti membantu buat pembentukan band nanti," katanya. Membuat senyum luntur Echan kembali tertarik.
" Kalo diliat dari postingan ini, tadi Mas nemu beberapa komentar yang tanya, ini kalian band apa?? Nah, sebagai permulaan dengan memanfaatkan popularitas saat ini, nanti kalian bisa dibikinin media sosial buat nunjukin kalau kalian bakal lahir jadi band. Jadi mungkin antusias sekarang nggak akan luntur,"
" Saya nggak nyangka kalian udah maju selangkah duluan dibanding rencana yang sudah dibuat. Jadi mungkin nanti realitanya bakal melebihi ekspektasi,"
Rendy yang fokus menyimak tiba-tiba melotot menggebrak meja, menbuat Nana tersenggol jatuh karena kaget. " MAS DAMAR JADI BENERRRR KITA EMANG MAU DIBIKIN BAND??!!!!"
Nafasnya naik turun, barangkali Rendy kaget yang ia pikir semua ini terjadi terlalu cepat. Beberapa hari lalu Echan bilang ingin membentuk band, dan dengan mudahnya perkataan itu terwujud. Dengan waktu yang begitu singkat.
" Iya Ren, kamu masih belum percaya ya??"
" Nggak gitu mas. Kaget aja sih. Apa nggak nunggu Echan glow up dulu??" tanyanya. Diselingi tawa kecil sambil melirik Echan yang sudah emosi.
" EH kurcaci! Galiat apa lo baca komen pada muji gue???"
" Mana ada yang komen gitu??"
Nana menyahut, " Nih Chan gue bacain lagi komen-komennya-
" Yang kemeja putih mirip Dilan ga sii??"
" Buat mas-mas yang nyanyi, lo ganteng banget sumpaa,"
" Aduh suaranya masyaallah,"
" Plis ini dimana lokasinya??"
" Kalo mereka jadi band gue bakal jadi penggemar nomer 1,"
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM RUN
Fanfiction" Kira-kira kita bisa nggak berdiri di depan ratusan orang nanti?" " Kenapa cuman ratusan?? Jutaan aja bisa kok," " Gimana bisa?" " Gimana bisa apanya? Nggak ada sesuatu yang nggak mungkin di dunia ini," SEQUEL OF PAGE OF 365 -it's about our dreams...