" 365 hari matanya menutup, sedang mereka bersenang-senang tanpa menangis,"
.................................
"................."
" Di kehidupan yang abadi, mari kita bertemu kembali dan Ibu harap laki-laki pemberani itu lahir dalam rahim ini,"
..............................
"................."
" Saya tak seharusnya dilahirkan. Seperti bunga dan duri,"
..............................
"................."
Teruntuk laki-laki yang selalu kusebut Bapak, teruntuk perempuan sederhana yang kupanggil Ibu.
Pak, Buk, saya minta maaf atas semua
dan
terima kasih untuk segalanya.
Saya pamit meski kalian pergi terlebih dulu
- Jovian A. -
25 Desember 2020--
" Wahh kalo ini sih bukan rumah Mas Dam,"
Nana melongo kagum. Matanya melotot memperhatikan seluruh isi ruangan." Lah kalo bukan rumah, apa dong?"
" Ini mah gedung. Rumah Nana kalo dibandingin paling cuman seluas kamar mandinya aja,"
Mas Damar tertawa kecil. Kemudian melangkah mensejajarkan langkah ketiganya yang mulai bergerak menjelajah seisi rumah.
Lagaknya Echan, Nana, dan Rendy datang seperti home tour. Berkeliling menelusuri sisi rumah mewah Mas Damar. Rumah itu bergaya modern, warnanya lebih menjuru ke earth tone. Kalau kata Echan, " Aesthetic ".
Ada beberapa kamar disana. Kalau tidak salah sekitar lima kamar kosong dan satu yang hanya ditempati. Yang lain dibiarkan tertutup dan bahkan sejak tadi tidak diperlihatkan.Mas Damar hanya tinggal sendiri. Di rumah sebesar itu ia jarang pulang. Hanya ada beberapa asisten yang datang di tiap harinya untuk sekedar bersih-bersih.
" Gilakk nih rumah. Gue kalo tinggal disini gaboleh keluar seminggu juga betah kalo kaya gini," kata Rendy. Mengamati pintu dengan fitur smart door yang baru pertama kali dilihatnya.
" Ini juga kulkas banyak banget cemilannya masih utuh Ya Allah Mas Dam kaga pernah makan apa," sahut Echan sama terkejutnya mendapati berbagai makanan ringan yang tersedia di kulkas dan tentu masih baru.
" Makan aja Chan, bawa pulang juga gapapa,"
Nana melirik mengamati, " Wah wah salah nih Mas kalo nyuruh Echan bawa pulang. Yang ada dibawa semua kalo dia mah,"
" Hooh Mas, kemaren aja pas maen ke rumah saya ada nasi bakar kan tuh. Diembat semua padahal sisa kemaren udah basi pula,"
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM RUN
Hayran Kurgu" Kira-kira kita bisa nggak berdiri di depan ratusan orang nanti?" " Kenapa cuman ratusan?? Jutaan aja bisa kok," " Gimana bisa?" " Gimana bisa apanya? Nggak ada sesuatu yang nggak mungkin di dunia ini," SEQUEL OF PAGE OF 365 -it's about our dreams...