entah mengapa perut vero sedari tadi berdemo terus, bahkan mag nya sangat sakit sekali.
" aduh sakit banget " ucap vero sambil meringis memegangi peRutnya.
karvi sedari tadi berdiri didekat tembok sambil memperhatikan vero yg merintih kesakitan.
Brukkk....
Tubuh vero ambruk begitu saja.
" VEROOOO " teriak karvi.
karvi membawa kepala vero dipangkuannya, dan menepuk nepuknya pelan.
" PENGAWALLL.....TABIBBB....KEMARI
LAHHHH " teriak karvi karna sangat khawatir terhadap vero.banyaknya pengawal dan tabib berbaris dihadapan sang ratu yg terlihat sangat khawatir.
" CEPETANN NGAPAIN BENGONG " ucap karvi dengan emosi yg menggebu Gebu.
Skip.
Vero terbangun dari pingsannya yg tidak estetik, ia merasa ada yg memeluknya erat, saking eratnya ia hampir bertemu ajalnya.
" Akhh... Apa kau tidak waras memelukku dengan begitu erat? " Ucap Vero berusaha melepaskan pelukan karvi.
Sedangkan yg ditanya hanya menatapnya dan tidak menjawabnya.
" Hey lepaskan, saya tidak suka kau memelukku " Vero terus memberontak berusaha keras untuk melepaskan pelukan karvi
ia berpikir jika karvi dan ular sawah yg melilit maka akan lebih gampang lolos dari lilitan ular sawah ketimbang lilitan karvi.
" Kenapa? " Ucap Vero yg kini paham jika karvi tidak ingin melepaskan pelukannya.
" Aku tidak mau kehilangan kau " ucap karvi dengan tatapan tulus, seketika Vero tertegun dengan ucapan karvi.
" Aku tidak akan kemana mana asalkan kau melepaskanku " ucap Vero lembut selembut jalanan aspal.
" Baiklah " ucapnya lalu pergi begitu saja .
°°°
Sedari tadi Vero mensumpah serapahi karvi karna memberinya makanan mentah, dia kira Vero apa? Harimau gitu?.
" Aduh laper banget " rengeknya.
Dari kejauhan karvi memperhatikan vero yg terus saja meringis kesakitan, ia bingung harus melakukan apa.
Karvi berjalan kearah suaminya itu dan duduk disampingnya." Ada apa ? " Ucap karvi sambil mengusap rambut Vero lembut, ingin sekali ia menghempaskan tangan karvi namun dirinya terlalu lemas karna menahan lapar.
" Tidak apa apa " ucapnya, ia gengsi jika berbicara jika ia sedang lapar.
Vero membaringkan tubuhnya dan membelakangi tubuh karvi namun sesaat kemudian....
Brukkk....
" Akhh sakit karvi " rintihannya saat tangannya dipelintir.
" Apa kau lapar ? "
Vero terdiam lalu mengangguk, karvi mendekatkan dirinya dengan Vero, Vero was was takut kejadian beberapa hari yg lalu terulang.
3 hari yg lalu....
Vero menatap lukisan lukisan kerajaan gertego, lukisannya hanya ada cat hitam dengan pemandangan hitam, semuanya serba hitam.
" Gila si, sekalian Aja kulitnya juga item " ucapnya mengomentari.
" Apa yg kau bilang barusan ? " Ucap karvi yg entah dari mana, sedangkan dengan cepat Vero membalikkan badan.
" Mau ku beri hukuman akibat memaki diriku? " Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DITAKLUKAN HANYA KARNA ANCAMAN
Teen Fiction" NATANNNNN......VEROOOO....." teriakan maurel mengema di seluruh ruangan. Yap...Mereka berdua sekongkol mengerjai maurel, Sebenarnya ini akal akalan busuk natan untuk mengerjai istrinya, sedngkan vero yg mudah dihasut malah ikut ikutan. " KALIANNN...