Chapter 28

15.7K 1.5K 17
                                    


Happy reading

_○_


Disekolah seperti biasa Selena berjalan menuju kelasnya, namun tiba tiba ada seseorang yang mencegatnya.

"Kemarin kemarin lo kemana kok gak ngajarin gue lagi?," tanya Juna heran lalu melihat kearah Selena yang terus saja menunduk. Risih sebenarnya jika harus melihat Selena terus menunduk tak percaya diri, tapi mau bagaimana lagi ucapan murid di sekolah ini memanglah membuat gadis didepannya ini merasa insecure.

"Eum a-ku la-lagi sibuk akhir-akhir ini," ucap Selena yang tengah memandang sepatunya.

"Di biasain kalo ngomong tuh liat muka, jangan malah nunduk," Juna terus saja menatap Selena yang akhirnya dengan perlahan mengangkat kepalanya.

Juna terkejut melihat mata Selena yang membengkak karena menangis seharian "mata lo kenapa?," tanya Juna yang agak sedikit khawatir..

"E-eh Gak papa kok i-ini cu-cuman digigit semut jadi gini," ucap Selena bohong dan mengedarkan pandangannya kearah sekitar berusaha menghindari tatapan tajam Juna.

"Lo bohong,"

Selena terkesiap saat Juna tau ia berbohong, cepat cepat saja ia pergi meninggalkan Juna di belakangnya, pasalnya ia tak mau memberi penjelasan apapun pada Juna karena pada akhirnya ia akan menangis kembali  mengingat semua itu.

Juna terdiam dan melihat Selena pergi begitu saja. Entah mungkin ia sedang tidak baik baik saja.

____

Selena duduk di tempatnya, tidak seperti biasanya ia menelungkupkan wajahnya di meja. Selena tak pernah semurung ini karena ia selalu semangat belajar walaupun pelajaran belum di mulai.

Kelas semakin riuh menandakan semua murid mulai memasuki ruangan mengingat sebentar lagi bel pelajaran pertama akan segera di mulai. Namun Selena masih tetap diposisinya.

"Pagi anak anak," ucap Bu Puspa yang tengah berjalan menuju meja guru.

"Pagi bu," ucap mereka serempak terkecuali Selena yang masih menelungkupkan tangannya. Entah pikirannya melayang jauh disaat ia dan ibunya bersama. Ia tak menyadari jika pelajaran tengah dimulai.

Teman teman dikelasnya memang sempat bingung melihat Selena namun dengan cepat mereka pun acuh kembali.

"Selena," ucap Bu Puspa yang tengah menjelaskan materi  tak sengaja matanya menatap kursi di pojok sana.

Semua murid memandang Selena heran. Sedangkan orang yang di panggil tadi masih belum bergeming ditempatnya.

"Tidur kali bu," ucap seorang Siswi yang duduk paling depan.

"Iya bu, harus di hukum ini mah," Seru seseorang lagi.

"Keluarin aja lah bu, ganggu banget dia,"

"Tuhkan kelas udah rame ngomongin dia aja,  masih belum ngeh,"

"Stop, jangan bicara macem-macem kalian ya, sekarang kalian baca materi yang ibu sampaikan tadi,!" Ucap Bu Puspa lalu berjalan menghampiri Selena.

Semua murid pun patuh dengan ucapan Bu Puspa dan mulai membaca materi  tersebut.

"Selena,?" Panggil Bu Puspa pelan sembari menggoyangkan lengan Selena. Ia tau ada yang tidak beres dengan murid terpintar ini, tak biasanya ia tertidur dikelas.

Selena terperanjat saat merasakan tubuhnya bergoncang walaupun pelan.

"Ibu? Ma-maaf bu, sa-saya gak tau kalau pe-pelajaran te-tengah berlangsung," ucapnya gugup.

Bu Puspa menempelkan telapak tangannya ke dahi Selena. Ia pun terperanjat mengetahui suhu tubuh Selena sangat panas, ia Demam.

"Ya ampun Selena, tubuh kamu panas banget, kamu sekarang ke UKS aja ya," ucap Bu Puspa sedikit khawatir.

Selena yang mendengarnya pun mengangguk setuju. Karena saat ini ia sedang tidak mood belajar ditambah kepalanya yang sedikit pening mengingat kemarin ia menangis seharian.

___

"Astaga gue lagi kesel banget sama si Buruk rupa taii itu," ucap Sarah sembari menggebrak mejanya, sekarang kelasnya sedang free karena guru nya tidak datang kesekolah.

"Ah emang tiap hari juga bikin kesel kan dia," saut Alexa sembari mengunyah kacang.

"Hooh muka dia kan bawaannya bikin enek," ucap Dania yang duduk didepan Sarah itu.

"Masalahnya bokap gue bawa dia dan tinggal di rumah gue anjir, bangsat emang," Ucap Sarah sembari menatap teman temannya tangannya tak berhenti mengepal saking kesalnya.

"WHATT?," ucap mereka serempak.

"Si buruk rupa jadi tinggal serumah sama lo? Gila gila,"

"Kok bisa Sar?"

"Bokap lo bawa die ke rumah? Serius lo? Cuman sehari doang kali ah,"

"Apa jangan jangan si itik itu godain bokap lo?,"

" Arrrghhh gue juga gatau, Anjirr ya mana mau bokap gue di godain cewe burik kek dia, nyokap gue udah paling cakep." Ucap Sarah

"Gimana kalo kita kerjain dia selama di sekolah?," Usul Dessy yang tentunya di angguki temannya itu terutama Sarah dengan senyum miringnya.

_____

Jangan bosen bosen ya, nunggu cerita ini sampai end🤗
Jangan lupa tinggalkan jejak oke baik Vote atau Komen karena notif dari kalian itu penyemangat aku buat terus nulis😘





See you guys😘

Beauty [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang