Happy reading guys
_○_
Saat ini Selena sudah pulang dari pemakaman ibunya. Dan sekarang ia sedang berada dirumah kecilnya bersama Ayahnya Zayden.
"Lena sekarang kamu tinggal sama Ayah ya nak," ucap Zayden yang tengah mengusap lembut rambut Selena yang saat ini masih menangis dan tiduran di pangkuan ayahnya. Lalu melihat sekeliling rumah yang ditempati Della dan putrinya, hatinya teriris ternyata selama ini mereka menderita semenjak kepergiannya. Dan Della ia harus banting tulang untuk mencukupi semua kebutuhannya dan Selena.
"Ayah, ta-tapi untuk saat ini Lena belum siap buat buka jati diri Lena yang sebenarnya," ucap Selena karena ia teringat omongan ibunya waktu itu yang memintanya untuk jangan ragu membuka jati dirinya jika sudah bersama dengan sang ayah.
"Yasudah senyaman nya kamu aja dulu nak, tunggu kalo udah bener bener siap ya nak," ucap Zayden lalu beranjak dari kursi dan membantu Selena membereskan semua pakaiannya.
___
Sedangkan di rumah mewah itu terdapat Melisa dan Sarah yang tengah menonton tv dengan snack ditangannya. Mereka memang sudah menjenguk Omanya kemarin dan sekarang giliran Zayden.
Ting tong
Bel rumah berbunyi menandakan ada seseorang yang datang.
"Bi Marni, cepat liat siapa yang datang," teriak Melisa yang masih fokus melihat film di tv.
"Iya nyonya," ucap Bi Marni lalu berjalan tergesa kearah pintu utama.
Bi Marni pun langsung membukakan pintunya saat tau bahwa tuannya yang datang dengan seorang gadis.
"Silakan Pak," ucap Bi Marni sembari menunduk menghormati. Lalu bergegas mengambil koper milik Selena.
Zayden pun berjalan dan terus merangkul Selena yang masih terlihat sedih di ikuti rasa cemas saat mengetahui ayahnya telah memiliki keluarga baru.
"Bun sini bun," Teriak Zayden yang membuat Melisa dan Sarah segera menghampirinya penasaran, tak biasanya Zayden berteriak seperti itu.
"Ada apa yah?," ucap Melisa lalu ia tak sengaja melihat Zayden merangkul gadis dekil.
"Dia siapa?," lanjut Melisa menatap jijik, saat melihat kehadiran Selena.
"Ayah kena- SI BURUK RUPA???!!," ucapanya terpotong saat melihat ayahnya membawa Selena si gadis buruk rupa di sekolahnya.
"Sarah jaga ucapan mu!," ucap Zayden menatap tajam putrinya itu.
Sedangkan Selena terkejut melihat Sarah ada disini.
Jangan jangan Sarah adalah putri yang ayah ceritakan kemarin?- batin Selena
"Kenapa ayah bawa dia kesini? Banyak virus nanti di rumahnya. Asal ayah tau aja dia tuh si buruk rupa di sekolah Sarah yah," Ucap Sarah sambil menatap benci kearah Selena. Melisa pun terus menatap gadis kucel itu.
Berani beraninya dia masuk rumah ini. Awas aja-batin Sarah
" SARAH," teriak Zayden marah yang membuat mereka berdua terkejut.
"Kamu sudah keterlaluan, dia ini kakakmu, jaga ucapanmu Sarah!,"
Sarah terkejut bukan main begitupun dengan Melisa. Sebenarnya Melisa memang mengetahui bahwa Zayden memiliki anak dari istri pertamanya tapi ia tidak bisa menduga jika anaknya akan di bawa kerumah ini.
"Ayah apasih kalo becanda keterlaluan, masa dia kakak Sarah hahah orang aku anak satu satunya ayah.," ucap Sarah tak percaya.
"Dia kakakmu Sarah, Dia anak yang ayah tinggalkan karena ayah mengalami amnesia," ucap Zayden menjelaskan.
"Gak ayah pasti bohong, AYAH PASTI BOHONG," Sarah langsung berlari menuju kamarnya. Dan menutup pintunya sangat kencang.
Brakkk
Melisa hanya terdiam melihat semua itu lalu ia pun pergi meninggalkan anak dan ayah itu di ruang tamu.
Zayden menghela nafasnya kasar, ia sudah tahu pasti mereka akan sangat shock.
"Marni bawa koper itu ke ruangan yang ada di samping kamar Sarah, Selena maafin mereka ya, mereka pasti sangat shock," ucap Zayden lalu mengantar Selena menuju kamar disamping Sarah, Selena pasti sangat kelelahan.
"Ayah apa aku tidak mengganggu keharmonisan keluarga ayah?," tanya Selena memastikan.
"Jangan berpikir seperti itu nak, kamu harus bersama ayah, ayah tak mau kehilangan kamu lagi," Ucap Zayden lalu mendudukan Selena di kasurnya.
"Ini kamar kamu nak, istirahatlah nanti Bi Marni akan mengantarkan makanan untukmu. Ayah pergi dulu ya nak," Ucap Zayden lalu menutup pintu kamar Selena.
___
Tak terasa pagi telah tiba semua keluarga pun tengah berkumpul di meja makan untuk sarapan. Kecuali Selena yang memang baru akan turun.
Saat menginjakan kakinya di tangga terakhir Sarah melihat kearah Selena. Ia muak dan langsung saja ia berdiri lalu pergi begitu saja. Dan melupakan sarapannya.
"Sarah sarapan dulu," Ucap Zayden saat melihat itu.
"Males banyak kuman datang," ucapnya.
Selena menunduk bingung harus bagaimana. Zayden menghela nafasnya kasar lalu melihat kearah Selena yang tengah memainkan jari tangannya gugup.
"Ayo Lena kamu sarapan dulu ya," titah Zayden.
Selena pun mengangguk dan duduk di kursi hadapan Zayden, Melisa yang melihat itu pun lansung beranjak dari tempatnya. Ia sudah tak nafsu untuk makan.
____
Gimana gimana, Sarah sodara nya Selena? Whattt
See you❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty [TAMAT]
Teen Fiction[ SEGERA TERBIT ] Cerita tentang seorang gadis cantik yang harus menutupi kecantikannya atas perintah ibunya. Bahkan di sekolahnya ia di namai si buruk rupa. Namun tanpa disadari gadis itu, ada satu lelaki yang menganggapnya sama seperti murid la...