Happy reading
_○_
Seperti biasa Selena melangkahkan kaki nya memasuki kelasnya yang terlihat sepi. Hari ini Selena berangkat sangat pagi, dikarenakan sekarang adalah bagian piketnya.
Berbeda dengan Sarah ia tengah asik memakan sarapannya, ia senang tak ada Selena di meja makan ini.
"Sarah Ayah tau semua kelakuan mu saat di sekolah," ucap Zayden menatap putrinya itu tajam.
"Emang kenapa yah, Sarah kan anak yang cerdas, ramah dan banyak temennya juga," balas Melisa sembari memakan nasi goreng buatan Bi Marni itu.
"I-iya a-ayah, bener kata mamihh," ucap Sarah sedikit gelagapan.
"Ayah tau kamu sedang berbohong," ucap Zayden tegas.
Sedangkan Melisa ia hanya diam melihat suaminya tampak sedang menahan amarah.
"E-enggak kok yah, ayah apaasih," ucap Sarah yang terus mengaduk makanannya.
"Ada yang bilang sama Ayah kamu selalu Bully Lena disekolah, dan kemarin kamu sudah kelewat batas hingga membuat Lena pingsan dalam keadaan terikat dikursi apalagi di ruangan yang terkunci." Zayden menghela nafasnya kasar. Ia tak menyangka putrinya melakukan hal keji apalagi kepada saudaranya sendiri.
"Apa benar yang di katakan Ayahmu Sarah?," tanya Melisa berpura-pura shock, padahal ia juga tak suka dengan kehadiran Selena.
Sarah hanya menunduk, ia takut jika telah berhadapan dengan ayahnya ini. Sarah tak pernah melihat Ayahnya semarah ini. Namun tak bisa dipungkiri ia semakin membenci Selena.
"Ayah tak habis pikir Sarah, Mulai sekarang semua fasilitas kamu Ayah ambil. Untuk uang jajan kamu bisa minta sama Ayah tapi tak boleh lebih dari 50 rb perhari. Dan selama seminggu ini kamu diantar pak Danu kesekolah" Ucap Zayden final tak bisa di ganggu gugat.
"Ihh ayah apaansih, ga bisa gitu dong, 50rb sehari cukup buat apa coba,? Gak! Sarah gamau," tolak Sarah mentah mentah, bagaimana bisa ia yang biasanya menghabiskan uang 500rb perhari bahkan bisa lebih dari itu, tiba tiba hanya di beri jatah 50rb sehari.
"Itu konsekuensi kamu yang udah keterlaluan sama kakak kamu sendiri!," tegas Zayden.
"DIA BUKAN KAKAK SARAH AYAH! SARAH GAK SUDI PUNYA KAKAK KAYAK DIA!" Teriak Sarah kesal.
"TUTUP MULUT KAMU SARAH!, okee karena kamu berani membantah, Ayah akan sita handphone kamu juga!" Ujar Zayden lalu pergi meninggalkan meja makan, ia masih merasa bersalah pada Selena selama bertahun tahun ini. Dan sekarang rasa bersalahnya semakin besar melihat anak nya tak menerima kehadiran Selena sehingga dengan berani merundungnya.
"AYAHH! POKOKNYA SARAH GAK TERIMA! SARAH BENCI GADIS BURUK RUPA ITU!, KALO AYAH LEBIH BELA DIA, SARAH GAK AKAN SEGAN BERBUAT LEBIH DARI ITU!! AYAHHHHH JANGAN SITA SEMUA FASILITAS SARAH!!" Teriak Sarah marah, ia merasa cemburu melihat ayahnya lebih membela Selena dibanding dirinya. Sunggung ia akan berbuat lebih kepada Selena karena dia yang membuat ayahnya mengambil semua fasilitasnya walaupun hanya seminggu itu sungguh menyiksanya."Sudah Sarah jangan seperti itu, kalo kamu seperti itu ayahmu akan semakin keras kepala juga, kamu harus berpura pura baik sampai ayahmu kembali percaya padamu Sarah, lalu lakukan diam diam jika ingin memberi pelajaran Selena. Kamu harus menempatkan dirimu sebagai korban bukan tersangka Sarah." Melisa mengusap bahu Sarah lalu memberinya sedikit nasihat yang tidak ada baiknya sama sekali
"Gak aku gak mau fasilitas ku di ambil gitu aja mihhh, aku harus balas Selena sekarang juga, Sarah gak bisa nunggu lama seperti yang dikatakan mamih, Sarah harus beri Selena pelajaran. Yang mungkin bakal membuatnya semakin dikucilkan disekolah." Ucap Sarah sambil mengepalkan tangannya.
____
Sarah berangkat diantar pak Danu dan di beri uang jajan hanya 50rb saja. Sesuai dengan yang diperintahkan ayahnya.
Ia memasuki kelasnya dengan wajah penuh emosi dan menggebrak meja tempatnya sehingga membuat beberapa orang terjengkit kaget.
BRAKK
"Astajim, kenapa pagi pagi udah emosi aja," tanya Dessy sedikit terkejut. Dan di angguki temannya yang lain.
"Gue bakal beri perhitungan tuh cewek dekil!," ujarnya dengan mata menatap tajam kearah jendela.
"Kemarin kan udah,? Emang kenapa lagi tuh cewek,?" Tanya Dania bingung.
"Dia ngadu sama bokap gue! Dan sekarang semua fasilitas gue disita sama bokap,"ujarnya penuh Emosi.
"Wah kurang ajar juga tuh si buruk rupa," timpal Dessy.
"Sekarang guru-guru ada rapat penting," ujar Alexa tiba-tiba.
"Bener tuh. kayaknya semua kelas bakal free sampai siang." Balas Dania membenarkan ucapan Alexa.
"Bagus, ternyata tuhan merestui apa yang bakal gue perbuat." Ujar Sarah sembari tersenyum miring.
"Kalian atur semuanya, dan gue yang bakal urus si buruk rupa itu." Lanjut Sarah yang diangguki ketiga temannya itu.
____
Gak puas puas ya si sarah itu. Jadi kasian sama Selenanya.
Haiii kalian para readers🤗 salam hangat dari aku Sarah (oh iya di mulmed ada foto ekspresi sarah pas emosi guys)
See you in the next Chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty [TAMAT]
Teen Fiction[ SEGERA TERBIT ] Cerita tentang seorang gadis cantik yang harus menutupi kecantikannya atas perintah ibunya. Bahkan di sekolahnya ia di namai si buruk rupa. Namun tanpa disadari gadis itu, ada satu lelaki yang menganggapnya sama seperti murid la...