DEFENSE : 08

4 0 0
                                    


Samudra terbaring lemah di tempat tidurnya. Seluruh peralatan rumah sakit berada di dalam kamarnya. Samudra sudah pulang sejak 2 hari yang lalu, dan sudah selama itu juga ia tak pernah melihat Alin berkunjung ke kamarnya. Bukan heran, melainkan pemikiran benci yang dibuat kepala Samudra sendiri. Samudra berpikir jika Alin tidak menginginkan Samudra di keluarga ini lagi.

Mengapa? Karena Samudra berpikir selama ia sakit, Alin pasti bebas dari siksaan batin yang selalu Samudra berikan kepada adiknya itu. Setiap hari Samudra hanya melihat Kaila, Mama, dan Papa yang terus melihat keadaanya di kamar. Gadis itu tak pernah menjenguknya sedikit pun. Samudra sangat kesal dibuatnya. Padahal ia tau jika Alin ada dihadapannya pun akan kena imbas kemarahan sang abangnya.

Di lain tempat, Alin sedang menikmati kesendiriannya di tepi lapangan. Hanya dia sendiri dengan earphone yang menyantel di telinganya. Ia hanya berusaha mencoba lebih tenang untuk melakukan hal yang akan ia lakukan di kemudian hari.

Kali ini suasana yang menemani gadis kecil itu sangat bersahabat, dengan cuaca yang tidak terlalu panas dan angin sepoi-sepoi yang membuat uraian rambutnya tertiup membuat semua pasang mata di sekolah terus melihatnya. Mulai dari lelaki hingga perempuan. Semua kagum dengan yang ada di diri Alin, semuanya.

"DAV OPER SINI NYET"

Bughhh

Bola basket yang seharusnya mendarat di tangan Rama, malah menimpuk dahi Alin. Pelakunya adalah David si Ketua Basket ganteng itu. Semua anggota geng David melototi sang ketua. David hanya memandang Alin datar, tak ada mimik wajah merasa bersalah sedikitpun.

"SIAPA SIH YANG LEMPAR?!"

Yap, Alin marah. Ia sedang terbawa suasana karena lagu yang diputar melalui hpnya menjadi buyar karena basket sialan itu. Alin tidak suka jika waktunya diganggu, padahal hanya berdiam di pinggir lapangan tidak akan mengganggu yang sedang bermain di lapangan.

"Brisik" David berkata seperti itu sambil berjalan ke arah Alin dengan santainya dan tidak berniat untuk meminta maaf dengan cepat.

David terus mendekat ke arah Alin yang membuat gadis itu semakin marah. Alin tidak akan ketakutan hanya dengan tatapan David yang sangat tajam. Itu sebabnya dahulu ketika Kaila dibully, semua pembullynya lari ketakutan pada ancaman dan tatapan yang diberikan oleh Alin.

David sekarang berada tepat di depan Alin. Ia mencoba untuk mensejajarkan badannya dengan Alin dengan menundukan dirinya tepat di depan mata Alin. Bukannya gugup, Alin malah terus menatap tajam ke arah David.

Kali ini David menatap ke arah dahi Alin yang sudah memerah karena bola basket yang dilempar sang ketua basket tadi. Tanpa ragu David meniup dahi Alin dengan lembut dan berhati-hati. Semua teman David melotot dan kaget melihat David melakukannya. Semua siswa yang ada disana pun begitu shock melihat perlakuan David kepada Alin.

"udah gue tiup"

Selepas melakukan hal yang diluar dugaan, David hendak memutar badan dan kembali menuju area lapangan. Tapi Alin, dia tak terima karena David tidak meminta maaf terlebih dahulu. Bagi Alin setiap kesalahan harus diselesaikan dengan awalan maaf.

Bughh

Tebak apa yang dilakukan Alin?

Alin menendang bokong sang ketua basket hingga tersungkur ke lantai. Semua siswa yang melihat tertawa terbahak-bahak. Baru kali ini ada orang yang berani melakukan itu kepada david. Teman-temannya pun menertawai David, dan tidak berniat untuk menolongnya.

Alin merasa puas karena membalas perlakuan David. Ia terus menyingrai David dengan senyuman jahilnya. Ketika hendak bangun dari lantai lapangan, Alin dengan cepat menduduki punggung lelaki berparas tampan itu.

"tepos amat badan lo, katanya ketua basket?"

Saat mengakhiri kalimatnya, Alin mendekat ke arah telinga David dan hendak berbicara kembali.

"modus lo pasaran"

Setelah berbisik kepada David, Alin langsung pergi ke kelasnya menyisakan semua orang yang masih tertawa di area lapangan. Kejadian tadi membuat David sangat malu. Karena ia tidak pernah memberikan perilaku seperti tadi ke wanita da juga tidak pernah dipermalukan sampai segitunya.

"cewek gila" batin David. 

D E F E N S ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang