Second Poem

1.3K 181 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



2 番目の詩。

Aku kecewa pada diriku sendiri. Terlalu pengecut hingga menatapmu pun, aku tidak sanggup.


Kicauan burung masih mengalun indah memanjakan setiap telinga pendengarnya. Cahaya hangat, tetesan embun yang terjebak di helai daun, kabut yang menutup rumput liar dari penglihatan telanjangnya. Semuanya pasti betah berlama-lama dan terbuai untuk menatap alam lagi dan lagi.

Tak terkecuali bocah berparas tampan dengan rambut gelapnya yang mencuat ke belakang. Kedua tanganya ia simpan di balik saku celana putihnya, sementara pandangannya menyusur setiap titik yang ia lewati.

Hari ini adalah hari pertamanya berkumpul dengan tim barunya setelah ia menjadi genin. Sensei mereka mengatakan untuk berkumpul pagi-pagi di training ground. Tidak masalah baginya, karena tidur pun ia tidak nyenyak.

Namun sedetik ia berhenti bergerak. Siluet anak itu jatuh ke belakang retinanya dengan apik. Pandangannya terpaku melihat anak perempuan dengan rambut pendek sedang membelakanginya di sisi jurang.

Dia si anak itu.

Entah berapa lama Sasuke tenggelam dalam lamunannya, namun kini ia terpaku pada pemandangan yang menghangatkan relung dingin hatinya.

Ia jelas melihat; seorang malaikat tengah tersenyum ke arahnya.

Apakah ini pertanda ia akan mati?

Tidak, aku tidak boleh mati sebelum membalaskan dendamku. Anak itu hanya tersenyum. Aku bahkan tidak tahu namanya.

Sasuke pada akhirnya menyimpulkan bahwa anak itu hanya salah satu penggemarnya. Tidak lebih.

Ia mendengus kasar dan membuang mukanya. Tanpa berbalik untuk menengok keadaan si anak tadi, ia melenggangkan kedua tungkainya menuju tempat perjanjian.




Dan seandainya kau berkenan untuk sekali lagi menengok ke arahku, kau akan mendapatiku yang berbalik untuk kembali melirik kearahmu. Memperhatikanmu dari belakang tanpa dapat berkedip sedikitpun.

UKIYO 浮世Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang