Jake, uke hits toktok yang sombong dan sok atuh' itu, harus ngerasain jadi orang yang emosional setelah dengan sial terdampar di pulau terpencil dan ditaksir oleh seorang kepala suku disana.
"Gue kok jadi gampang nangis sih?!," - Jake, 20 tahun, ba...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berikut visualisasi pulau pulu di pagi hari 🥰 keliatan seger ya, apalagi kalo ada sunghoonnya ah.. surga dunia
🏝🏝🏝
"BAPAK!!!!!!!,"
Pemuka agama suku pulu, Pak Putul langsung lari terbirit birit waktu lihat Pak Pulu keluar dari rumahnya, wajah bapak bapak tua itu langsung kelihatan kayak mau nangis,
"BAPAKK!! BAPAK SAKIT?! TYDAKK PAK PULU, TYDAK!!!!!,"
Pak Putul langsung nangis hiksrot hiksrot didepan Pak Pulu. Sungguh tiba tiba.
Pak Pulu mengangkat alisnya binggung,
"Saya, sakit? Saya enggak," Jawab Pak Pulu sambil masih binggung alasan kenapa Pak Putul se dramatis itu lari larian kearahnya sambil nangis nangis.
"NGGAK SAKIT?!," Pak Putul memekik,
"Terus kenapa bapak pakai kain upacara kematian, pakk?? HUAAAAAAA!!!!?!," Pak Putul megang kain warna merah bermotif bordir warna ijo yang dipakai sama Pak Pulu buat nutupin badannya, nunjuk nunjuk itu sambil nangis nangis agresif.
Pak Pulu baru sadar. Oh iya, astaga dia lupa belum ngelepas ini dari kemarin malem.
Jadi, kemarin setelah dia janji mau berubah sama diri sendiri, langit dan Sunoo demi istrinya, Pak Pulu mau coba temani istrinya itu dulu di hal yang paling mendasar. Dia mau pakai kain. Karna setau pak pulu, istrinya itu punya penyakit kulit yang mengharuskan dia buat pakai kain, dan Pak Pulu mau mencoba turut merasakan penderitaan istrinya yang harus pakai kain kemana mana karna penyakit itu.
Tapi sayangnya di kesukuan pulu nggak ada banyak kain. Cuma ada beberapa kain merah dengan bordir hijau yang sangat langka, kain itu cuma dibuat untuk upacara kematian kepala suku aja. Jadi kainnya sekarang cuma ada satu buat persediaan Pak Pulu kalau kalau dia meninggal nanti. Pantes tadi pak Putul langsung panik waktu lihat Pak Pulu pakai kain itu, dia kira Pak Pulu sakit sampai udah mau meninggal, begitu.
