"...."
Hari ini semuanya sarapan bareng dengan canggung. Karna ya gimana mau gak canggung, orang mereka duduk semeja sama orang yang bugil berkoteka doang.
Sebenernya udah pada terbiasa sih, tapi ini di kota, jadi tetep aja kerasa agak was was gitu.
Apalagi Jake. Dia canggung banget sumpah karna kejadian semalem. Pagi ini aja Pak Pulu nyoba ngajak ngobrol, tapi dianya kabur mulu.
Sampai akhirnya Pak Jun, yang punya rumah itu membuka suara,
"Pak,"
Panggilnya.
"Ya-,"
"-Ya?,"
Pak Heerman sama Pak Pulu menjawab bersaut sautan.
Pak Jun langsung menepok belakang kepala Pak Heerman,
Plak!-
"Bukan anda, Pak,"
"-Idih biasa aja kali, Pak!," Sewot Pak Heerman sambil langsung gosok gosok lehernya sendiri dan ngaduh ke Sunoo,
"Sayang, atit..," dengan suara yang sok imut.
Pak Jun nggak peduli dan lanjut ngomong ke Pak Pulu,
"Pak, saya bicara pakai bahasa sini saja ya biar semuanya paham,"
Katanya sambil lirik semua orang.
Pak Pulu mengangguk.
"Bapak sebetulnya mau ngapain disini?,"
Tanyanya.
Pak Pulu terdiam. Cowok yang masih belajar cara make garpu itu nurunin garpunya lalu lihat Jake.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cringe Island Gets Me Too Emotional √ Sungjake | ENHYPEN
Fiksi PenggemarJake, uke hits toktok yang sombong dan sok atuh' itu, harus ngerasain jadi orang yang emosional setelah dengan sial terdampar di pulau terpencil dan ditaksir oleh seorang kepala suku disana. "Gue kok jadi gampang nangis sih?!," - Jake, 20 tahun, ba...