part 10

625 63 5
                                    

Dokter: dari hasil tes darah dan pemeriksaan kami mendiagnosa bahwa saudari zira menderita kanker darah stadium akhir

Zira; kanker darah dok? Tapi bagaimana bisa dokter

Dokter; itu bisa terjadi karena faktor keturunan atau memang kebanyakan sel darah putih

Zira; apa saya bisa sembuh dok?

Dokter; kemungkinan sembuh sangat kecil tapi kamu bisa melakukan kemoterapi agar tidak semakin menyebar

Zira; berapa biayanya dok?

Dokter; untuk sekali kemo bisa mencapai 10 juta

Zira: baik dok saya mau, kapan?

Dokter; besok datanglah ke sini kami akan siapkan semuanya

Zira; baik dok

Kini zira pulang, dia tau hidupnya tak akan lama lagi tapi dia harus berjuang, dan dia tidak akan memberitahu siapa siapa

Sesampainya di rumah dia biasa saja tidak ada kecemasan dan kesedihan

Isabel; eh sayang udah pulang, ayo makan dulu

Zira; hmm ma nanti aja zira mau mandi dulu

Zira masuk ke kamar dan menangis, dia tidak tau apa umurnya masih panjang atau tidak tapi yang jelas dia tidak ingin orang lain tau

Tanpa dia sadari drinna masuk ke kamarnya

Sejauh ini Rey belum tau soal drinna karena drinna tidak pernah terlihat di rumah saat Rey datang dan zira juga tidak memberitahu nya

Drinna; ada apa? Apa Rey memarahimu?

Zira; adek? Adek sejak kapan di situ

Drinna masuk dan duduk di sebelah kakaknya

Drinna; Rey laki laki yang tampan,apa aku boleh mengatakan sesuatu kak?

Zira; tentu saja sayang

Drinna; aku tidak pernah meminta apapun di hari ulang tahun ku padamu kak, dari kecil aku selalu sendiri,dan kamu mendapatkan semuanya tapi kali ini aku ingin sesuatu darimu, apa kamu akan memberikan nya?

Zira; tentu saja sayang

Drinna : aku menyukai Rey kak, aku jatuh cinta padanya, apa kau akan memberikan nya untukku?

Zira terkejut mendengar itu dia reflex menampar pipi drinna sehingga meninggalkan bekas di sana, drinna menangis karena menahan sakit

Zira; sayang maaf kakak gak sengaja, kakak tidak sadar dengan apa yang kakak lakukan

Drinna menepis tangan zira dia menatap zira sangat tajam

Drinna: baiklah, ini jawabanmu kak, kau egois, aku membencimu (pergi)

Zira; drinna tunggu , apa yang sudah aku lakukan, aku menampar adikku sendiri, aku menyakiti nya, aku keterlaluan (menangis)

Isabel datang ke kamar drinna dan melihat putrinya menangis, dia langsung bertanya

Isabel; sayang kamu kenana nak?

Drinna langsung memeluk ibunya dan menangis

RahaSia(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang