Dokter: dari hasil tes darah dan pemeriksaan kami mendiagnosa bahwa saudari zira menderita kanker darah stadium akhir
Zira; kanker darah dok? Tapi bagaimana bisa dokter
Dokter; itu bisa terjadi karena faktor keturunan atau memang kebanyakan sel darah putih
Zira; apa saya bisa sembuh dok?
Dokter; kemungkinan sembuh sangat kecil tapi kamu bisa melakukan kemoterapi agar tidak semakin menyebar
Zira; berapa biayanya dok?
Dokter; untuk sekali kemo bisa mencapai 10 juta
Zira: baik dok saya mau, kapan?
Dokter; besok datanglah ke sini kami akan siapkan semuanya
Zira; baik dok
Kini zira pulang, dia tau hidupnya tak akan lama lagi tapi dia harus berjuang, dan dia tidak akan memberitahu siapa siapa
Sesampainya di rumah dia biasa saja tidak ada kecemasan dan kesedihan
Isabel; eh sayang udah pulang, ayo makan dulu
Zira; hmm ma nanti aja zira mau mandi dulu
Zira masuk ke kamar dan menangis, dia tidak tau apa umurnya masih panjang atau tidak tapi yang jelas dia tidak ingin orang lain tau
Tanpa dia sadari drinna masuk ke kamarnya
Sejauh ini Rey belum tau soal drinna karena drinna tidak pernah terlihat di rumah saat Rey datang dan zira juga tidak memberitahu nya
Drinna; ada apa? Apa Rey memarahimu?
Zira; adek? Adek sejak kapan di situ
Drinna masuk dan duduk di sebelah kakaknya
Drinna; Rey laki laki yang tampan,apa aku boleh mengatakan sesuatu kak?
Zira; tentu saja sayang
Drinna; aku tidak pernah meminta apapun di hari ulang tahun ku padamu kak, dari kecil aku selalu sendiri,dan kamu mendapatkan semuanya tapi kali ini aku ingin sesuatu darimu, apa kamu akan memberikan nya?
Zira; tentu saja sayang
Drinna : aku menyukai Rey kak, aku jatuh cinta padanya, apa kau akan memberikan nya untukku?
Zira terkejut mendengar itu dia reflex menampar pipi drinna sehingga meninggalkan bekas di sana, drinna menangis karena menahan sakit
Zira; sayang maaf kakak gak sengaja, kakak tidak sadar dengan apa yang kakak lakukan
Drinna menepis tangan zira dia menatap zira sangat tajam
Drinna: baiklah, ini jawabanmu kak, kau egois, aku membencimu (pergi)
Zira; drinna tunggu , apa yang sudah aku lakukan, aku menampar adikku sendiri, aku menyakiti nya, aku keterlaluan (menangis)
Isabel datang ke kamar drinna dan melihat putrinya menangis, dia langsung bertanya
Isabel; sayang kamu kenana nak?
Drinna langsung memeluk ibunya dan menangis
KAMU SEDANG MEMBACA
RahaSia(End)
RandomMenjadi orang lain dalam diri sendiri adalah hal yang sulit, memerankan karakter yang bahkan kita tidak menyukai adalah hal yang sangat susah, membuat orang percaya adalah tujuannya tidak, ini bukan tentang sebuah tindak kejahatan, tapi ini tentang...