part 19

428 50 0
                                    

1 Bulan telah berlalu hubungan Rey dengan drinna yang dia anggap adalah zira berjalan baik, Rey bahkan sudah tidak memikirkan masalalu yang harus drinna ingat, karena baginya zira yang sekarang sudah membuatnya makin sayang

Hari ini adalah jadwal drinna untuk pergi ke dokter karena pen dia kakinya akan segera di buka, selama satu bulan ini dia sudah bosan duduk di kursi roda dan hari ini dokter akan memberitahu nya apa kakinya sudah bisa di bawa berjalan atau masih harus menggunakan tongkat

Rey juga ikut menemani nya, Rey yang mendorong kursi rodanya, Rey begitu sabar dengan drinna, meskipun terkadang sikap drinna lebih tepatnya yang dia anggap zira sangat jauh berbeda

Isabel dan Frans telah bicara dengan dokter , dokter mengatakan jika drinna bisa membuka pen nya hari ini

1 jam berlalu

Pen di kaki drinna telah di buka, ngilu, itulah yang drinna rasakan saat ini, namun Rey setia menemaninya

Rey; sakit yah?

Drinna; enggak sih cuma ngilu aja

Dokter; okeh sekarang kita cek dulu keadaan tulangnya yah

Dokter mulai mengetuk'' kaki drinna awalnya ngilu tapi setelah di baluri dengan cairan khusus rasa ngilu ya hilang

Dokter; apa terasa sakit?

Drinna; tidak dok

Dokter; apa terasa ngilu?

Drinna; sedikit

Dokter: baik mari kita coba untuk berdiri yah

Rey membantu drinna berdiri, dia dengan sigap memegang pinggang drinna , dia takut jika drinna belum kuat berdiri

Dokter; nah coba sekarang angkat kakinya

Drinna mencoba perlahan mengangkat kakinya meskipun ngilu tetap terasa dia terus mencobanya

Rey; kamu pasti bisa

Drinna berhasil mengangkat kakinya, dia mulai melangkah , namun ada kondisi di mana dia belum mampu menopang tubuhnya terlalu lama sehingga dia hampir saja terjatuh

Namun Rey tidak akan membiarkan itu dengan cepat Rey menangkap drinna

Isabel dan Frans sangat senang melihat ini, tidak ada kekhawatiran di benak mereka

Dokter; baiklah semua hasilnya baik, hanya perlu waktu untuk berlatih, saya akan kirim kan suster untuk membantu zira berjalan lagi, dalam seminggu ini zira akan di berlatih di rumah

Rey: eh dokter apa untuk saat ini zira masih harus menggunakan kursi roda?

Dokter; jika ingin menggunakan tongkat juga bisa

Isabel; eh dokter kursi roda saja saya takut zira belum kuat jika dengan bantuan tongkat

Dokter: baiklah

Setelah selesai mereka akhirnya pulang

Sesampainya di rumah mereka makan bersama, karenaa Sarah sudah memasak

Sarah; hmm rey besok kamu temenin zira yah Latihan jalannya oma lebih tenang kalo kamu yang nemenin

Rey; siap omaa

Drinna; tapi kan kamu kuliah

Rey; kan aku bisa ganti ke jadwal siang sayang, lagian aku gak mungkin biarin kamu jatuh

Drinna;hmm iya deh makasih yahh

Isabel; oh iya Rey kuliah kamu gimana? Lancar?

Rey; lancar kok Tan

Sarah : setelah tamat kamu kerja di mana Rey?

Rey; kayanya sih di perusahaan ayah Oma soalnya kan Rey anak satu satunya

Frans: bagus itu Rey kamu bisa melanjutkan bisnis keluarga

Drinna; hmm mommy apa aku boleh bekerja di kantor daddy?

Frans: tentu saja sayang daddy sudah siapkan semuanya

Isabel; kamu itu putri satu satunya keluarga kita jadi kamu dong yang jadi penerusnya

Sarah; hmm sayang Rey udah ada niatan ngelamar kamu ?

Drinna; omaa ihh ko nanya gitu kan zira malu

Rey; gak papa kali sayang, oma bener kan kita pacaran udah lama

Isabel; mommy mau kalian fokus dulu sama kuliah kan bentar lagi lulus tu, urusan jodoh mah nanti aja,

Rey; sebenarnya Rey udah mikirin ini sih tan, cuma yah drinna selalu bilang nanti aja fokus kuliah dulu

Sarah; Oma sih mau yang terbaik aja buat kalian

RahaSia(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang